19. Queen Of Bully

3 0 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.
Semoga suka

Sempetin buat tekan tombol bintang dan komen di bawah !
Yang ga suka cerita nya silahkan pergi.
Tandai apabila ada typo bertebaran.

Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat tempat, nama tokoh fiksi yang sama.

Hargai karya orang dengan tidak membanding-bandingkan !

Jika kau bermalas-malasan atas apa yang kau inginkan maka diam lah saat kau kehilangan.

Alia Shakeela Zanita

Seperti tidak ada hari tenang dalam kehidupan Alka semenjak mengenal sosok gadis seperti Alia Shakeela Zanita. Seperti saat ini, Alia melangkah pelan mendekati kursi kosong dihadapan Alka.

Duduk dengan perlahan saat Alka tidak terusik dengan kedatangannya. Cowok yang saat ini tengah mengenakan kaca mata kotak justru menambah kesan tampan dalam dirinya. Membaca serius buku yang berada dihadapannya dengan sesekali tangannya bergerak cepat mencoret-coret buku yang ia baca. Mengartikan tulisan-tulisan yang sulit dimengerti.

Alia tak mengalihkan pandangannya barang sejenak dari wajah tampan Alka. Hidung yang mancung dengan kaca mata kotak bertengger disana, rambut kecoklatan yang sedikit berantakan. Serta guratan di keningnya benar-benar menambah kesan lelaki ambis di SMA Andromeda.

1 menit, 2 menit, 5 menit. Merasa ada yang memerhatikan, Alka mendongakkan kepalanya. Kedua netranya bertemu tubruk dengan soflens biru milik Alia.

Menutup buku yang ia baca, tanpa sepatah kata Alka membereskan alat tulisnya dan berlalu pergi dari sana tanpa memperdulikan Alia yang meneriaki namanya.

Kembali diacuhkan, Alia segera menarik lengan Alka secara paksa hingga buku dalam genggaman cowok itu terlepas begitu saja. Mengecup pipi Alka sekilas lalu mengelus rahang cowok itu cepat.

Cup

Alka menegang, kedua tangannya mengepal matanya menggelap mengkilat kan amarah disana.

"Kau menyukai nya Al ?" Tanya Alia dengan suara lembut hendak mengelus dada bidang Alka namun dengan segera Alka mendorong gadis itu hingga membentur dinding perpustakaan.

"Jadilah wanita yang punya rasa malu !"

"Menjaga harga diri, Izzah, iffah dan muruah nya sebagai wanita"

Alia mengangguk-angguk kepalanya mendengarkan. Hanya di dengarkan ! Belum tentu ia laksanakan.

"Jangan bertingkah layaknya jalang kurang belaian Alia !" Bentak Alka tak tertahan. Ia sudah muak dengan Alia yang tidak pernah bosan untuk mengganggunya.

Alia berdiri dari posisi terjatuhnya berpegangan pada rak buku. "Hanya pada mu" ujarnya dengan tenang mendekati Alka.

Tak ingin melampiaskan seluruh amarahnya terhadap kelakuan Alia yang mulai nekat, Alka berlalu pergi ke belakang halaman sekolah, mengambil segenggam tanah dan membawanya ke kamar mandi.

Menggosok pipi sebelah kanannya dengan tanah, seolah telah terkena najis yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air saja. Diperlukan dengan tanah. Bukan hanya sekali Alka menggosok dengan tanah, melainkan ia ulangi sampai 7x. Membilasnya hingga bersih.

Alkia Obsesi GirlWhere stories live. Discover now