Janji yang Tak Terduga

3 2 0
                                    

Kerajaan Pikori kini bersiap menyambut festival besar yang telah direncanakan Amar dan Liora. Keceriaan memenuhi udara, dengan tawa dan lagu-lagu mengalun dari berbagai penjuru. Kat dan Amar bekerja keras, membantu dalam persiapan, tetapi ada sesuatu yang berbeda kali ini; ada getaran aneh di sekitar Kat.

Suatu pagi, saat suasana kerajaan berada dalam kegembiraan, Kat dipanggil menghadap Raja Ezlo. Dengan hati yang berdebar, Kat melangkah menuju ruang istana, yang dihiasi dengan permadani indah dan lampu-lampu yang berkilau. Di dalam ruangan, Raja Ezlo menunggu, wajahnya serius namun ramah.

"Kat," kata Raja Ezlo, suaranya dalam dan penuh wibawa. "Terima kasih atas semua yang telah kau lakukan untuk kerajaan ini. Tanpa kehadiranmu dan Amar, kami tidak akan dapat merayakan kedamaian yang telah kita capai."

Kat tersenyum, merasakan bangga atas pengakuan itu. "Semua ini berkat kerja keras bersama. Kami ingin membantu."

Namun, Raja Ezlo melanjutkan, "Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu. Sebagai tanda terima kasih, aku ingin menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata."

Kat merasakan perasaan campur aduk. "Apa itu, Yang Mulia?"

Raja Ezlo berdiri, menatap Kat dengan tatapan serius. "Putriku, Eleanor, telah melihat betapa besar perjuanganmu untuk kerajaan. Dia mengagumi keberanianmu dan kesetiaanmu pada teman-temanmu. Dengan itu, aku ingin menawarkanmu pernikahan dengan Eleanor."

Kat tertegun, kata-kata Raja Ezlo berputar di kepalanya. "Pernikahan? Tapi, Yang Mulia, saya tidak—"

"Ini bukan hanya tentangmu dan Eleanor," potong Raja Ezlo. "Ini tentang dua dunia. Dengan mengikatkan diri kita, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara manusia dan Pikori. Hal ini akan membuka banyak peluang bagi kedua kerajaan."

Kat menelan ludah, merasa berat. Dia menghormati Putri Eleanor dan telah merasakan kedekatan yang tumbuh antara mereka, tetapi pernikahan adalah langkah besar. "Saya... saya tidak ingin mengecewakan putri atau Yang Mulia."

Raja Ezlo mengangguk. "Aku mengerti perasaanmu. Namun, dalam posisi kita, terkadang kita harus membuat pengorbanan demi kebaikan bersama."

### Kebimbangan dan Perasaan

Ketika Kat keluar dari istana, pikirannya berputar. Dia merasa tertekan oleh pilihan ini. Meskipun dia menyukai Eleanor, pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Dan bagaimana dengan Amar? Apakah sahabatnya akan mendukung keputusan ini?

Amar, yang menunggu di luar istana, melihat wajah Kat yang bingung. "Kat, apa yang terjadi? Kau tampak seperti melihat hantu."

Kat menarik napas dalam-dalam, berusaha merangkai kata. "Raja Ezlo meminta aku menikahi Eleanor."

Amar terkejut, matanya membelalak. "Apa? Kenapa?"

"Dia percaya ini bisa memperkuat hubungan antara manusia dan Pikori," jawab Kat, suaranya bergetar. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan."

Amar merenung sejenak, mencoba memahami situasi itu. "Ini keputusan besar, Kat. Tapi jika kau merasa ada sesuatu yang baik dalam hubungan ini, mungkin ini bisa jadi langkah yang tepat."

### Perasaan Eleanor

Ketika malam tiba, Kat mencari Putri Eleanor. Dia perlu berbicara dengan Eleanor, mencari tahu apa yang dia rasakan tentang situasi ini. Dia menemukan Eleanor di taman, di bawah sinar bulan yang lembut, dikelilingi bunga-bunga berwarna cerah yang mengeluarkan aroma manis.

"Eleanor," panggil Kat, mendekat dengan hati-hati. "Aku ingin bicara."

Putri Eleanor menoleh, senyumnya langsung menghangatkan hati Kat. "Kat! Aku senang kau datang. Aku mendengar tentang tawaran ayah."

Kat mengangguk, merasa canggung. "Ya, aku tidak tahu harus berbuat apa. Ini semua terjadi begitu cepat."

Eleanor mendekat, matanya penuh harapan. "Aku percaya ini bisa menjadi sesuatu yang indah, Kat. Ayahku benar. Hubungan kita bisa membawa banyak manfaat bagi kedua kerajaan."

Tetapi Kat tidak bisa menahan kebimbangannya. "Aku ingin melakukan yang terbaik, tetapi aku juga ingin memastikan bahwa kita benar-benar ingin melakukan ini, bukan hanya karena tekanan."

Eleanor menatap Kat dengan penuh pengertian. "Aku tidak ingin ada yang merasa terpaksa. Jika kau merasa ragu, kita bisa berbicara lebih lanjut. Aku tidak ingin menikahi seseorang yang tidak sepenuhnya ingin menikahiku."

### Membangun Dasar yang Kuat

Percakapan mereka berlanjut, dan keduanya mulai berbagi pikiran dan harapan mereka. Kat mengungkapkan kekhawatirannya tentang tanggung jawab yang datang dengan pernikahan. Eleanor mendengarkan dengan seksama, memberi Kat ruang untuk mengekspresikan semua yang ada di pikirannya.

"Aku ingin kita membangun fondasi yang kuat sebelum melangkah lebih jauh," kata Eleanor. "Mungkin kita bisa mengenal satu sama lain lebih baik sebelum mengambil langkah besar ini."

Kat merasakan beban di pundaknya sedikit menghilang. "Itu terdengar baik, Eleanor. Aku ingin kita saling mengenal. Tidak hanya sebagai pasangan, tetapi sebagai teman."

### Kembali ke Dunia Manusia

Seiring waktu berlalu, Kat dan Eleanor mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Mereka menjelajahi hutan, berbagi cerita dan tawa. Setiap detik yang mereka habiskan bersama menguatkan ikatan mereka, menghilangkan rasa ragu yang pernah mengganggu Kat.

Namun, di balik semua kebahagiaan itu, satu pemikiran terus menghantui Kat. Dia tahu bahwa waktu mereka di Pikori terbatas. Portal yang membawa mereka ke dunia ini tidak akan terbuka selamanya, dan mereka harus kembali ke dunia manusia. Ketika saat itu tiba, dia tidak bisa meninggalkan Eleanor dalam keadaan berjanji untuk menikah.

Suatu malam, saat mereka duduk di tepi kolam, Kat berani bertanya, "Eleanor, jika kita menikah, apa yang kau harapkan dari hubungan kita?"

Eleanor tersenyum lembut. "Aku berharap kita bisa saling mendukung, berjuang untuk kebaikan rakyat kita, dan menjalin hubungan yang saling menguatkan. Aku ingin kita menjadi pasangan yang setara."

Kat merasa terinspirasi oleh pandangan Eleanor, tetapi hatinya berbicara sebaliknya. Dia tahu bahwa, meskipun pernikahan bisa jadi langkah yang indah, ada panggilan lain yang harus dia ikuti. "Eleanor, aku harus jujur padamu. Ada sesuatu yang selalu mengganggu pikiranku."

### Keputusan yang Sulit

Eleanor menatap Kat dengan penuh perhatian. "Apa itu?"

Kat menarik napas dalam-dalam. "Aku mencintaimu, tetapi aku juga tahu bahwa aku berasal dari dunia yang berbeda. Portal itu akan segera terbuka, dan aku harus kembali ke dunia manusia. Aku tidak bisa berjanji padamu sesuatu yang tidak bisa kulakukan."

Eleanor terdiam sejenak, tampak terkejut. "Kat... aku mengerti. Tetapi apakah kita tidak bisa mencari cara agar kita bisa bersama?"

Kat menggelengkan kepala, hatinya berat. "Aku tidak ingin kau menunggu seseorang yang tidak bisa menjamin masa depan. Ini semua terlalu rumit. Kau pantas mendapatkan seseorang yang sepenuhnya ada untukmu."

Air mata mulai menggenang di mata Eleanor. "Tapi aku mencintaimu, Kat. Aku ingin kita bersama."

Kat meraih tangan Eleanor, menahan haru. "Dan aku mencintaimu. Tapi aku harus pergi. Ini adalah keputusan yang terbaik untuk kita berdua."

### Penutupan Bab

Dengan berat hati, Kat beranjak pergi, meninggalkan Eleanor dengan perasaannya yang campur aduk. Saat berjalan menjauh, dia merasa seperti meninggalkan sebagian dari dirinya di sana. Dia tahu bahwa perpisahan ini sulit, tetapi dia percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat.

Di bawah cahaya bulan yang lembut, Kat merasa berat di hatinya. Dia harus mencari portal dan kembali ke dunia manusia. Dan meskipun perpisahan itu sulit, dia yakin bahwa cinta mereka akan selalu ada, terukir di dalam kenangan indah yang akan dia bawa pulang.

PETUALANGAN KAT : PETUALANGAN DI KERAJAAN PIKORI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang