the reason is you

294 60 4
                                    

Baek Hyunwoo mengusap wajahnya gusar beberapa kali setelah tampak memukul stir dengan frustasi. Ditariknya dasi yang melingkar di lehernya supaya sedikit longgar. Sesekali pria itu menghela nafas.

Kemudian ditatapnya handphone yang sedang melakukan panggilan telepon itu, tanpa ada jawaban sama sekali dari seseorang yang berusaha ia hubungi sejak tadi. Sudah belasan kali ia coba sampai-sampai nyaris menyerah. Kemana pergi nya perempuan itu? Senang sekali membuat panik.

“Hong Haein, dimana kamu?”

Seperti orang bodoh bertanya entah pada siapa karena ia hanya sendirian didalam mobil yang kecepatannya hampir diatas rata-rata itu.

'kenapa kamu suka tempat terpencil seperti ini?'

Tiba-tiba sekelebat bayangan dari kejadian beberapa minggu yang lalu membuat Hyunwoo terkesiap. Makan malam di sebuah cafe romantis malam itu tak terlupakan. Karena untuk pertama kalinya setelah tiga tahun menikah Hyunwoo baru berani mengajak Haein putri pewaris perusahaan RATU makan di cafe murahan yang letaknya didalam gang sempit sungguh jauh dari kata mewah.

Namun ia yakin tidak ada alasan bagi Haein untuk kembali ke tempat itu. Ia tahu betul bagaimana 'pemilih' nya seorang Hong Haein. Tidak etis jika seorang pewaris perusahaan terkenal pergi ke cafe murahan hanya untuk melepas penat.

'aku suka kopi nya. manisnya pas, kapan-kapan ajak aku kesana lagi, ya!'

Lagi-lagi Hyunwoo tersentak. Bayangan itu seperti menamparnya dari lamunan.

“Apakah mungkin?”

Bertanya-tanya dalam hening nya malam. Dibawah gemericik hujan yang mulai membasahi kaca mobilnya.

Jika memang iya Haein pergi kesana, lalu apa alasannya? Tidak mungkin hanya karena secangkir kopi yang harganya cuma 15 ribu?


***

Baek Hyunwoo, apapun yang kamu suka akupun menyukainya sejak menyukaimu. Aku tidak punya alasan lain selain kamu.

Jemari Haein berhenti di kalimat terakhir. Pena hitam pemberian kakeknya menjadi saksi semua tulisan yang diam-diam ia tulis dalam buku note itu. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa tulisan-tulisan itu mencerminkan betapa tergila-gilanya Hong Haein pada suaminya, Baek Hyunwoo.

Semoga kamu selalu memaafkan keterlambatanku. Dan tolong tetap sukai aku meskipun kamu sangat sulit. Jangan pernah berpikir untuk berpaling meskipun kamu sangat bisa.

Kalimat-kalimat yang dia tulis tidak lain hanyalah isi hati yang tak pernah terucap.

Ditemani remang cahaya lampu dan dinginnya malam itu Haein menghabiskan waktunya dengan pena dan buku catatan kesayangannya.
Sebuah buku rahasia. Dan semua itu tentang Baek Hyunwoo.

***

Baek Hyunwoo memarkirkan mobilnya didepan sebuah toko bunga, lalu keluar menerobos hujan dan berlari menelusuri gang sempit tempat cafe yang dituju nya berada.
Tidak peduli meskipun baju dan tubuhnya basah akibat hujan, karena entah kenapa hatinya yakin sekali perempuan itu ada disana.

Cafe itu sudah tampak sepi, entah karena hujan atau mungkin karena sudah malam sehingga orang-orang lebih memilih diam dan menikmati makanan rumah daripada pergi keluar.

Begitu pria itu masuk, seorang pelayan yang tengah merapikan sebuah meja mendadak terkesiap dan menunduk padanya. Merasa tidak asing dengan sosok yang baru saja masuk ke cafe tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang