Hari ini Becky berada di sebuah bar, menikmati beberapa minuman beralkohol untuk melupakan hari pernikahan yang seharusnya terjadi tepat sebelum ia mengetahui calon suaminya Perth bercinta dengan adiknya.
Becky patah hati yang teramat dalam di khianati adiknya dan juga calon suaminya, bahkan mereka bercinta di kamar yang seharusnya akan menjadi kamar malam pertama bagi Becky dan juga Perth.
Tapi realitanya justru dipakai oleh Perth dan adiknya bernama Love. Becky telah mempersiapkan pernikahannya dengan sungguh-sungguh justru dihancurkan oleh adiknya. Sungguh malang nasibnya.
"Lupakan pernikahan! Bercinta dengan adikku di kamar kita, kau cukup jahat Perth." Ucapan Becky yang mulai melantur dan ingatan itu muncul dikepalanya. Ingatan yang dilihatnya percintaan dua anak manusia yang tak tahu malu.
Becky mulai berjalan sempoyongan dan menghampiri pelayan pria bar yang mengantar minuman kepada tamu-tamu yang berdatangan.
"Berikan aku pria kalian yang paling tampan disini, pacarku bisa meniduri wanita lain, maka aku bisa meniduri pria lain." Tatapan tajam Becky membuat pelayan pria itu sedikit takut.
"Nona, ini tempat yang taat hukum. Hanya bar disini yang memiliki hukum itu." Pria itu menjawab pertanyaa Becky dan seketika pandangan pria itu tertuju ke arah pemilik bar.
"Gawat, kenapa dia ada disini." Becky merasa heran dengan pandangan pria yang di depannya ini.
Dan kini ia mengikuti pandangan pria itu, seketika Becky merasa terpesona, pria yang memiliki tubuh tinggi, mata tajam, bentuk tubuh yang atletis dan kedua tangannya di masukan ke dalam celana itu menambah kharismanya sebagai pria yang tak mudah untuk disentuh.
Tapi Becky bukan mengira pria itu pemilik bar tetapi ia justru mengira pria itu seorang gigolo. Begitu pria itu duduk Becky segera menghampirinya dan langsung meraba perut pria itu yang terbalut jas hitam.
Pria itu langsung menatap Becky yang kini dihadapannya. "Tak disangka ini dia." Ucapan Freen di dalam hatinya.
"Wah ini keras sekali, bentuk tubuh yang bagus." Pengawal yang berada di belakang Freen siap untuk menjauhkan Becky dari bosnya tapi dengan sekali tatapan dari Freen pengawal itu langsung mundur kembali. Becky mengalungkan kedua tangannya di leher Freen. "Kau pasti yang paling populer disini kan? Kau akan menjadi pasangan tidurku malam ini. Aku pasti akan sangat puas denganmu." Mendadak Becky ingin menutup matanya dan hampir terjatuh ke belakang tapi dengan sigap Freen menahan pinggulnya.
Lalu Becky kembali membuka matanya. "Aku akan membawamu ke kamar." Ia menunjukan kartunya. "Gesek kartuku."
Freen merasa di dalam dirinya sudah mulai tak nyaman ia segera berdiri dan memojokan Becky di meja bar lalu berbisik ditelinganya. "Ingin meniduriku boleh saja tapi harus taat hukum."
"Seharusnya aku menikah hari ini." Becky memandang Freen kemudian tersenyum. "Sekarang malah kau yang mendapat keuntungan."
"Siapkan mobil, kita ke kantor catatan sipil." Ucap Freen kepada asistennya Heng.
"Tuan Freen tapi petugas kantor catatan sipil sudah pulang kerja."
Freen menggendong Becky. "Suruh mereka kembali bekerja."_____________
Setelah menyelesaikan pernikahan yang mendadak ini Freen di dalam mobil terus memegangi kepalanya yang terasa berdenyut dengan Becky berada di sampingnya yang terus menggodanya.