CHAPTER 01

88 5 0
                                    

Pria cantik berkulit tan dengan langkah kakinya perlahan mendekati seseorang yang sedang tertidur pulas di sofa apartemennya. Terlihat sangat jelas raut wajah kelelahan darinya

"Ternyata dia tertidur” gumamnya sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

Seo Haechan terpaksa harus membangunkannya, lagipula ini juga sudah waktunya untuk makan malam.

Tepukan lembut di pipinya membuatnya langsung tersadar dari tidurnya. Melihat siapa yang membangunkannya. Senyum manis langsung ia perlihatkan di depan wajah seseorang yang ada di hadapannya saat ini. My Bear, adalah panggilan kesayangan untuk sang kekasih tercintanya.

"Pasti hari ini lelah banget ya?".  Pertanyaan sang kekasih langsung dijawab dengan anggukan kepala.

"Minum teh hangatnya dulu, habis ini pergilah mandi dan kita makan malam bersama." Dengan segera tangannya langsung menerima gelas berisi teh yang diberikan kekasihnya.

Sejenak ia mencium aroma dari teh kemudian meminumnya dengan perlahan. 

"Kamu mau pergi kemana? Duduk disini dulu ya, aku mau memelukmu sebentar agar perasaan lelahku bisa terobati."

Haechan tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. Pantatnya ia dudukkan di sofa kemudian memberikan pelukan hangat untuknya. 

30 menit berlalu, namun tak ada tanda sedikitpun sang kekasih memunculkan batang hidungnya. Haechan berdiri dari tempat duduknya, melangkahkan kakinya ke arah kamar, takut jika yang di tunggu ternyata kembali tidur lagi.

KLEKKK

Suara pintu kamar terbuka. Seketika matanya langsung melotot saat melihat pemandangan di depan matanya.

"YAK! KIM JENO!"

Sang empu yang diteriaki langsung terkejut mendengar suara teriakan yang menggema di seluruh ruang kamar. Tangannya refleks membuang handphonenya ke arah samping. Tampak terlihat jelas layarnya menampilkan game aplikasi.

"Bangun! Aku menyuruhmu cepat mandi agar kita bisa makan malam bersama. Tapi kenapa kamu malah ….."

Jeno langsung melongos masuk ke kamar mandi sebelum terkena serangan lemparan bantal yang sudah berada di genggaman kekasihnya.

Ingatkan Jeno, jika telinganya sekarang sudah berdengung. Bahkan saat sudah di dalam kamar mandi pun, suara teriakan kekasihnya masih terus menggema.

"Sabar ku harus seluas bagaimana lagi, ya Tuhan. Sudah jadi dokter tapi kelakuannya. Ah sudahlah," keluhnya karena tidak habis fikir melihat kelakuan Dokter Muda itu.

Kim Jeno adalah Dokter Muda di usianya yang masih 26 tahun di salah satu Rumah Sakit terbaik di daerah Gangnam.

Jika merasa kelelahan dengan semua aktivitas di rumah sakit, tentunya Jeno akan pulang ke apartemen milik kekasihnya. Karena merasa, bahwa lelahnya akan langsung terobati jika sudah bertemu.

 Jeno berharap, bahwa hubungannya dengan Haechan akan selalu bersama sampai akhir nanti. 

Apapun rintangan masalah untuk kedepannya, Tuhan harus tetap menyatukan perasaan cinta dari dua insan tersebut.






Haechan tersenyum bahagia. Hari ini, ia dan Jeno berencana pergi berbelanja bahan makanan untuk piknik nantinya. Sebelumnya mereka berdua sudah sepakat untuk menghabiskan waktu berdua di akhir pekan ini.

Haechan sangat benci dengan orang yang tak tepat waktu. Dua puluh menit berlalu, tapi yang di tunggu tak juga datang. Kesabarannya perlahan mulai hilang akibat menunggu kedatangan seseorang.

l'amour vraiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang