08

65 16 2
                                    

HAPPY READING NA - !!! ༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ

....

"Kau mendengarnya?.." tanya Mike lirih.

"Ya aku mendengar semuanya, Mike Anderson" mata Fourth memerah, ia benci dan sakit hati kala mengingat apa yang di ucapkan Mike waktu itu.

....

Mike menghentikan mobilnya di sebuah bangunan yang cukup megah, ia melirik ke arah Fourth yang masih enggan menatapnya balik, bahkan mungkin sudah tak sudi? entahlah Mike juga tak tau.

"Fourth..." panggil Mike kepada Fourth.

Fourth yang awalnya sedang melamun tiba-tiba saja lamunannya buyar kala mendengar namanya di panggil oleh Mike. Ia menoleh sinis  sembari bertanya "kenapa kau membawaku ke rumah ini?" tanyanya dengan nada angkuh.

"Ini rumah kita Fourth, ayo turun dan kita bicarakan semuanya dengan kepala dingin" ajaknya.

Fourth mendecih remeh "cihh! rumah kita? bahkan kau masih mempunyai keberanian untuk mengatakan itu, setalah apa yang kau lakukan padaku mike?.."

"Hahaha ayolah lelucon apa yang sedang kau mainkan Mike Anderson" Fourth benar-benar di buat terkekeh oleh ucapan Mike barusan.

Mike tak menanggapi ucapan Foruth, ia justru turun dan langsung menggandeng tangan Fourth membawanya masuk ke dalam rumah tersebut.

"Ck! lepaskan aku Mike! aku ingin pulang" berontaknya.

Lagi-lagi Mike menulikan pendengarannya, ia malah semakin menarik tanga Foruth masuk lebih dalam lagi.

.....

Sementara itu, Gemini saat ini sedang di buat uring-uringan. Ia baru saja mendapatkan laporan dari bodyguard nya kalau Fourth pergi dari kampus tanpa pengawasan.

"Bodoh! kalian semua bodoh! bagaimana bisa kau membiarkan kekasihku lari?!" sentaknya kepada pria yang ada di balik panggilan telepon itu.

"Maafkan saya tuan, tapi tuan fourth memang menghilang begitu saja, kami sudah mencoba melihat cctv di kampus ini, namun nihil, tuan fourth tidak di temukan" jawab bodyguard tsb.

"Aku tak mau tau, kau carilah dimanapun kekasihku berada, bawa ke hadapanku tanpa ada goresan luka sedikitpun!"

tut.

Gemini mematikan panggilan tersebut, ia langsung membanting tubuhnya di atas kursi kebesarannya, sembari memijat pangkal hidungnya.

"Kenapa semuanya menjadi rumit" geramnya.

Ceklek

Tiba-tiba pintu ruang kerjanya di buka oleh seorang wanita paruh baya, ya siapa lagi kalau bukan Namira, ibu dari Gemini Norawit.

Ia berjalan dengan santainya ke arah Anaknya, sembari membawa sebuah kertas berwarna putih.

"Mom.." sapanya kepada Namira.

Namira tersenyum manis "apakah ada masalah boy? sepertinya kau sedang dalam mood yang buruk?" tanyanya sambil mendudukkan dirinya di atas sofa.

Gemini bangkit dari duduknya dan menghampiri Ibunya "nothing, hanya masalah kecil" jawab Gemini.

"Mom sendiri kenapa tiba-tiba datang ke kantor? apa mom ada masalah dengan daddy?" sambungnya. Namira tersenyum manis kemudian menyodorkan kertas yang tadi ia bawa.

Gemini mengernyitkan dahinya ".. ini apa?" tanyanya.

"Kau buka dan bacalah" titah Namira. Gemini menganggukan kepalanya, ia kemudian membuka kertas tersebut dan membacanya dengan seksama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECOND CHOICE [ GEMINI - FOURTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang