Chapter 3

16 3 3
                                    

"Jika saja waktu bisa terulang, aku ingin mengulangi waktu dan mengubah semua kesalahan yang pernah ku buat"

─◌✰್✰◌─

          Seminggu setelah Asha bertemu dengan Kayra, ia sudah berusaha untuk memulai melupakan semua kejadian yang membuatnya bersedih.

          Ditambah lagi, ia cukup terkejut, tenyata salah satu teman sekelasnya berdekatan rumah dengan Asha, namanya Zahira. Lantas, sejak saat itulah Asha mulai pulang bersama Zahira.

          Belakangan ini, Asha sering melihat Kayra, Thalla dan Thea bersama, tanpa Asha. Sejak saat pertengkaran mereka itu, mereka bertiga sudah tidak pernah menghubungi Asha.

          Asha hanya bisa memakluminya, memang begitu seharusnya. Ia yang berbuat salah, ia juga yang harus menerima konsekuensinya. Tidak mengapa, Asha benar-benar tidak peduli, sungguh.

          Ia berfikir, seharusnya ia harus fokus kepada pembelajaran saja. Ia tidak mau mengecewakan orang tuanya kelak.

          Disaat mata kuliah berakhir, Asha dan Zahira pun pergi ke parkiran, menuju motor Asha. Melihat Asha yang kebingungan mencari sesuatu ditasnya, Zahira pun bertanya, "ada apa?"

          "Kunci motorku gak ada, aku udah cari daritadi, kemana ya?" 

          "Loh? Coba cari lagi, mungkin terselip. Tenang aja, jangan terlalu panik."

          Asha masih saja merasa panik, takut ia benar-benar kehilangan kunci motornya. Ia juga tidak enak kepada Zahira jika terus membuatnya menunggu terlalu lama.

          Ia pun teringat, sepertinya ia lupa mengambil kunci motornya pagi tadi, Zahira dan Asha pun mencoba menanyakan kepada penjaga parkir yang berada di parkiran kampus itu.

          Betul saja, kunci motornya tertinggal, untung saja penjaga parkirnya menyimpan kunci motor Asha, Asha pun merasa lega.

          "Astaga, mau nangis rasanya, panik banget astaga"

          Zahira pun hanya tertawa kecil, sekaligus lega karena kunci motor Asha kembali. Tak disangka, Kayra dan Thalla mendengarnya.

          "Alah, kita berdua juga kemarin kehilangan kunci motor, gak selebay itu juga kalik, sampai mau nangis, iya kan?" Ucap Kayra sembari bercanda.

          "Siap deh, sipaling gak lebay yaa, ampun sepuhh" balas candaan dari Asha.

          Setelah mengantar Zahira pulang, Asha pun teringat galon dirumah nya telah habis, ia pun langsung bergegas ke minimarket terdekat untuk membeli galon, sekalian beberapa barang sehari-hari yang ia butuhkan.

          Sepulang dari belanja, Asha pun menyempatkan dirinya untuk belajar sejenak, setelah itu ia menghabiskan waktunya dengan bermain game.

          Tiga hari setelahnya, perkumpulan pengkaderan telah di umumkan, mereka disuruh berkumpul pada jam tiga. Asha pun buru-buru pergi ke kampus, ia mengira ia telat kumpul, akan tetapi, perkumpulan diundur pada jam lima.

          Satu kata untuk ketuanya, galak. Betul, sepertinya semua ketua umum itu galak semua, tidak terkecuali. Namun, Asha tidak heran akan hal itu, perkumpulan pengkaderan pun berakhir, semuanya pamit pulang.

Atarashī SeikatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang