pertandingan udah mereka lalui, mereka menang telak 2-0.
kapten mereka bangga pada mereka karna tidak gugup dan mainnya lepas"niceeee" teriak Skylar,
Skylar mengelus/menepuk-nepuk kepala teman teman nya yaitu dyrenn, Arthur, Idok dan Rinz, teman teman nya yang mendapatkan perilaku itu dari kapten hanya bisa tersenyum.Rinz mulai memperhatikan Arthur, Arthur yang menyadari bahwa ia sedari tadi di lihat pun bingung dan menatap Rinz sambil mengangkat sebelah alisnya yang menandakan ia bertanya kenapa?
"sini Thur di sebelah ku aj, jangan di sebelah Praba bau dia tu" ucap Rinz,
Rinz sama saja seperti dyrenn, sama sama suka nyari masalah."macam ko ga bau aja" balas Praba
"sstt, diam aja ko Prab"
Praba nurut dan mulai diam membuat suasana menjadi sunyi"Thur, sini atuhh" rengek Rinz
Arthur mendehem.Arthur mulai mendekat dengan Rinz dan baru saja ia berada di hadapan Rinz, Rinz langsung menarik tangan Arthur agar Arthur berada di pangkuannya.
"agh" desah kecil Arthur
Rinz yang mendengar desahan Arthur, miliknya jadi bangun
"aelah pendo" batin RinzPraba yang merasa dirinya akan menjadi nyamuk pun pergi dari hadapan dua Abang nya itu.
"Praba knp?" tanya Arthur
"gatau" jawab Rinz
Rinz yang ingin melihat wajah Arthur pun memutarkan tubuh mungil Arthur agar mereka bisa berhadapan, Rinz melihat muka Arthur yang memerah karna mereka tadi sempat eye contact 7 detik.
"Thur wajah mu merah, kmu sakit kah?" tanya Rinz, Arthur yang kaget bercampur malu karna rinz melihat wajah ny yang memerah itu karna eye contact, Arthur pun langsung menutup mukanya dengan tangan nya.
"loh di tanya pdhl" bingung Rinz
rinz pun menyingkirkan tangan Arthur yang berada di wajah Arthur, Arthur masi malu untuk berhadapan/tatap tatapan dengan Rinz jadinya ia menutup matanya agar tak melihat muka Rinz.Rinz mulai tau kenapa wajah Arthur memerah, ia jadi ingin membuat Arthur salting dengan caranya sendiri
"kek gimn ya biar Arthur salting..." batin Rinz,
Rinz mulai memikirkan bagaimana agar Arthur bisa salting karna ulahnya
"ohhhh, gitu aja kali ya" batin Rinz,
Rinz cepat sekali dapat jawaban.Rinz mulai mendekatkan mukanya dengan muka Arthur dan langsung melumat bibir Arthur.
"argh" desah Arthur
Arthur ini sensitif sekaliii,
Rinz menggerakkan lidah nya di dalam mulut Arthur, lidahnya mengelilingi semua bagian di mulut Arthur.
mereka berciuman sudah 3 menit, Arthur mulai merasa kehabisan nafas jadinya Arthur mencubit pinggang Rinz agar Rinz tau jika ia sudah kehabisan nafas,"aww sakit loh" ucap Rinz sambil mengusap-usap pinggang nya yang di cubit Arthur
"lagian, apaan bgt tiba tiba nyium" kesel Arthur
"bibir kmu enak Thur, wangi susu" jawab Rinz
"bacot diem"
Arthur masi tak menyangka first kiss nya sudah di ambil oleh laki laki, bahkan laki laki itu teman setimnya sendiri."Thur, kmu marah?" tanya Rinz
Arthur hanya mendiamkan Rinz agar dia sadar sendiri tentang kesalahannya"maaf ya" ucap Rinz
Arthur pun meninggalkan Rinz sendirian,
Rinz mulai merasa bersalah, ia bener bener tak tau bagaimana Arthur akan memaafkan nya karena kesalahan yang ia buat bener bener udah bikin Arthur marah."semangat bre" ucap Idok
Idok ternyata sedari tadi mendengarkan percakapan mereka secara diam diam"iya, EH" kaget Rinz
