3

1.6K 112 5
                                    

12:09 WIB

Rinz terbangun dan langsung menyadari bahwa ia tertidur di dada Arthur

"Thur?" bingung Rinz
Arthur mulai membuka matanya lalu mengucek ngucek matanya.

"apa" jawab Arthur sambil menaikkan sebelah alisnya

"jam berapa"
Arthur bingung, mengapa Rinz menanyakan hal itu

"tumben bangun bangun nanya jamber"

"lah iya juga ya, em maksudnya kok mau tidur ama aku?" tanya Rinz dengan canggung

"kmu nya nangis jadi aku merasa bersalah"

"masa aku nangis, manada" kekeh Rinz

"dih pelupa"
Arthur meninggalkan Rinz untuk pergi mandi.

Rinz pun mulai mencari temen temen lainnya karna saat mereka berdua bangun yang lainnya ga ada,

"si kebo bangun" ucap Dyren

"jamber sih" tanya Rinz ke Dyren

"12 lek"
Rinz agak kaget karna ia Kira ini masi jam 10

"masa si" kekeh Rinz

"tanya aja sm om muso"

"mana hp ku?" tanya Rinz ke Dyren

"mana gw tau njir, hp hp lu"

"kok gada ya" bingung Rinz

dyrenn yang melihat Rinz bingung pun mulai mencarikan hp Rinz

"dimn lu taruh tadi malam?" tanya Dyrenn

"gatau lupa"

"kentod" kesel dyrenn
ia tak jadi mencarikan hp Rinz, karena Rinz sendiri yang lupa.
Dyrenn pun pergi meninggalkan Rinz

"dimn si tuh hp" batin Rinz

Arthur pun sudah selesai mandi dan ia melihat Rinz yang terlihat kebingungan sambil berjalan jalan di kamar.
Arthur memanggil Rinz karna ia ingin bertanya apa yang membuat Rinz kebingungan, Arthur sedari tadi memanggil-manggil Rinz tetapi Rinz seperti orang yang congek, di panggil panggil ga nyaut
Arthur jadinya memukul pundak Rinz

"ey" panggil Arthur sembari memukul pundak Rinz

"eh iya sorry, kenapa?" tanya Rinz ke Arthur

"knp lu kek orang kebingungan"

"hp ku hilang" ucap Rinz sambil menggunakan ekspresi melas

"eh iya lupa tadi aku pake"

"kmu pake?" bingung Rinz

"iya ku pake buwat liyat Ig kamu"

"kepo amat" ucap Rinz sembari mencubit hidung Arthur karna Rinz gemes terhadap Arthur

"aaw, sakit njir"

"sorry sorry"
Rinz menarik tangan Arthur untuk ke ranjang

"ngapain?" tanya Arthur sambil menaikkan sebelah alisnya

"temenin aku tidur" manja Rinz

"tidur sendiri"

"gabisa" rengek Rinz

"kenapa gabisa?" tanya Arthur

"kalau ga sama kmu ga nyaman"

"lebay" ucap Arthur tapi ia tetap mau menemani Rinz tidurr

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

di ruang tv

Rinz sutsujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang