Ruckus

165 21 3
                                    

Dia asing namun terasa familiar
.
.
.
.
.
~Happy reading~

~🎭🎭🎭~

"Good morning, students," sapa Miss Mala, wali kelas Beasiswa, sambil memasuki kelas dengan senyum hangat. Aretha, yang duduk di barisan tengah, mengangkat wajahnya, mengikuti suara lembut guru mereka.

"Morning, Miss," jawab seisi kelas serempak, dengan nada semangat dan antusiasme yang khas di pagi hari.

"Alright, before Miss starts the lesson, Miss will take attendance first," katanya sambil membuka buku absennya.

Satu per satu nama murid dipanggil. Ketika akhirnya sampai pada nama Aretha, Miss Mala berhenti sejenak, mengangkat kepalanya dari buku absen.

"Aretha Aphrodite," panggilnya dengan nada penasaran.

"Present, Miss," sahut Aretha, suaranya jernih dan tegas.

Miss Mala menatap Aretha, matanya menyipit seakan memastikan sesuatu. "Ini beneran kamu, Aretha?" tanyanya, terlihat sedikit terkejut.

"Yes, Miss," jawab Bayu, ketua kelas yang duduk di depan, mencoba menjelaskan kebingungan yang terlihat di wajah gurunya.

Mendengar itu, Miss Mala tersenyum, lalu mengangguk penuh pengertian.

"Bagus deh, kalau begitu. Saat pertama kali Miss lihat kamu, Miss sudah sadar kalau kamu sebenarnya cantik. Miss senang kamu akhirnya menyadari itu," katanya tulus.

Aretha hanya tersenyum tipis menanggapi pujian gurunya. Ada kehangatan dalam senyuman itu, tetapi ia tetap berusaha menyembunyikan sedikit keraguan di matanya.

Setelah pelajaran berakhir, Miss Mala berdiri di depan kelas. "Baiklah, karena jam pelajaran Miss sudah habis, Miss pamit dulu. Tapi sebelum itu, Miss ingin menyampaikan bahwa Senin depan kalian akan kedatangan murid baru. Kalian baik-baik, ya, sama dia," ucapnya memberi pesan terakhir.

Bayu, dengan gaya khasnya yang percaya diri, menjawab, "Aman, Miss! Dijamin murid baru itu bakal betah di kelas ini, iya ngga, guys?"

"Betull!" jawab serempak murid-murid lain, membuat Miss Mala tertawa kecil.

"Baiklah, kalau begitu Miss pamit. Jangan lupa kerjakan tugas yang Miss beri, ya," ucapnya sambil melambai.

"Asyiap, Miss," sahut mereka kompak.

Begitu Miss Mala meninggalkan ruangan, suasana kelas berubah riuh. Anak-anak mulai bersiap-siap pergi ke kantin.

"Eh, Aretha, mau ke kantin bareng ngga?" tanya Rina, salah satu teman sekelasnya.

Aretha belum sempat menjawab ketika Tina, dengan nada cemprengnya yang khas, langsung menyahut. "Enak aja, Retha ke kantin bareng gue."

Rina tidak terima. "Heh! Emangnya lo ini siapanya Aretha, sok kenal banget," balasnya dengan nada sedikit kesal.

Tina melotot. "Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya? Gue sahabatnya Retha, terus lo siapa?!"

Rina mendengus, tetapi akhirnya memilih diam. Aretha, yang berdiri di tengah keduanya, hanya menghela napas.

"Udah, yuk ke kantin, nanti ngga kebagian tempat duduk lagi," Clara, menyela sebelum suasana semakin panas.

S-Ascendant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang