two

79 13 5
                                    

"kak Ethan mana ya?" Jazel melihat keluar jendela, menanti Ethan yang belum datang juga.

"Sabar jazel, mungkin kak Ethan di jalan." Jazel kembali duduk di sofa ruang tamu, ia mengotak Atik ponselnya melihat beberapa pesan dari teman dan kakaknya.

Kak Levin ❄️🏔️

-Jazel, beneran nggak
mau di jemput nih? Ethan udah
Sampai belum? Kalo Ethan nya
Nggak jadi kakak jemput
Sekarang ya?

Belum kak, sebentar lagi-
Kayaknya kak Ethan masih
Dijalan, sabar ya kakak

-yaudah kalo gitu, kalo Ethan
Nggak jadi telfon aja, biar kakak
Jemput

Iya kak-

Kucing tengil😼

-lo dimana zel? Di culik?
Kok lama sih? Nggak usah
Kebanyakan dandan, nanti banyak
Yang naksir repot dah.

Apaan sih Jose? Aku lagi-
Nunggu kak Ethan, orangnya
Masih belum Dateng, sabar lah

-wihh, siapa tuh Ethan?
Pacar Lo ya? ihhh gemes banget
Si kecil dah ada pacar.

Apasih? Kak Ethan itu-
Temen jazel tau! Udah ah
Jangan chat lagi, ganggu

****

Jazel menutup ponselnya lalu kembali fokus pada jendela, 3 menit, satu Mobil Lamborghini Aventador berwarna hitam memasuki kawasan rumah nya, dapat ia yakini orang yang ada di dalamnya adalah Ethan.

Ia segera keluar lalu mengunci pintu Mension nya.

"Wow jazel, you are so amazing." Puji Ethan, ia mendekat lalu melihat jazel dengan intens, begitu cantik sampai dia lupa berkedip.

"Really?" Jazel merentangkan kedua tangannya lalu berputar di depan Ethan menunjukkan keseluruhan bajunya.

"Yes, you are very cute." Rasanya pipi jazel sangat panas sekarang, ia yakin pipinya juga merah, ia tersipu, sudah dikatakan kalau jazel ini tipe yang mudah tersipu dengan hal kecil.

"Thank you Mr. Ethan" kedua nya tertawa kecil atas pembicaraan mereka, Ethan kemudian mengajak jazel untuk segera masuk ke mobil dan pergi menuju salah satu restoran yang sudah di pesan.

Mobil yang mereka tunggangi keluar dari kawasan Mension jazel, mereka asik berbicara di jalan selama perjalanan.

sesekali Ethan dibuat gagal fokus oleh jazel, pemuda di samping nya selalu berhasil menarik atensi nya.

'cantik, kamu cantik jazel, bukan karena bajumu, tapi karena kamu yang memakai nya.'

🩸🩸🩸

"Ayo turun." Ethan turun lebih dulu lalu berlari ke sisi lain dan membukakan pintu untuk jazel, saat di buka ternyata jazel masih sibuk dengan sabuk pengamannya, membuat Ethan gemas dan tertawa.

"Hahaha, Kenapa?" Mata jazel sudah berkaca kaca, ia takut bajunya rusak karena tersangkut di tengah pengait sabuk pengamannya, ia menatap Ethan memohon, sebelum Ethan terkekeh dan membantu nya.

Love Hospital Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang