PERPUSTAKAAN

15 3 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

.

.

.

"Hah hah." Sekujur tubuhnya berkeringat, ia berlari menuju gerbang sekolah yang sebentar lagi akan ditutup "sial jam berapa sekarang."

Ia melihat jam yang terpasang ditangannya, sekarang pukul 07.30.
Sebenarnya dia tidak terlambat hanya saja macet dipagi ini yang membuatnya harus berlari ke sekolah.

Ia berhenti didepan gerbang sekolah yang hendak ditutup tapi didepannya ada seseorang yang mungkin sama seperti dirinya, terlambat.

"Pak ini hanya lewat 3 menit tolong persilahkan aku lewat." "Tidak boleh ya, mau lewat 0,5 menit pun tidak bisa masuk lagi."

Jaehyun kenal suara itu, dia berjalan kearah pak satpam dengan...

"Taeyeong?"

Dia sedikit kaget ketika namanya disebut, kenapa ketua OSIS ada disini juga bersamanya. "Aku juga terlambat dan sepertinya kita sama sama terlambat."

Pak satpam itu hendak menutup gerbang sekolah dengan rapat tapi Jaehyun menghentikannya.
"Pak seperti biasa." Jaehyun memberikan kode sesuatu yang Taeyeong tidak pahami.

"Ck baiklah-baiklah." Satpam itu kembali membukakan gerbang untuk kedua orang tersebut.

"Tapi kalian berdua harus menjalankan hukuman." Keduanya mengangguk lalu Jaehyun menarik tangan Taeyeong masuk kedalam area sekolah.

"Ada-ada saja."

.

.

.

Taeyeong melongo melihat beberapa kardus yang isinya adalah buku.
"Jadi kita akan memindahkan semua buku-buku ini kedalam rak?" Tanya Taeyeong kepada seseorang disampingnya.

Jaehyun mengangguk "kita akan memindahkan ini semua jadi siapkan tenagamu, cantik." Jaehyun memelankan suaranya saat mengucap kata 'cantik' ntah dia sendiri bingung kenapa mengucapkan kata itu.

Mereka mulai menyusun buku dirak sesuai tempatnya. Mereka bercanda gurau, saling tolong menolong sehingga waktu tak terasa sudah jam istirahat. Tampaknya keduanya mulai dekat dan...

"Hei bisa kita saling tukar nomor?"
Ujar Jaehyun to the poin. Taeyeong mengangguk "boleh."

Setelah bertukar nomor mereka kembali menyusun buku yang beberapa belum tersusun rapih.

Taeyeong menjatuhkan dirinya sendiri ke lantai, dengan kelelahan dia sampai berbaring.

"Besok-besok aku tidak mau terlambat lagi hah ini benar benar melelahkan." ia melirik Jaehyun yang masih saja sibuk dengan rak itu.

"Apa kau tidak lelah dengan pekerjaan itu?" Jaehyun hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.

Taeyeong bangun dari baringnya melirik jam tangannya. "Sekarang sudah waktunya makan siang, aku akan kesana sekarang perut ku sudah sangat lapar."

Taeyeong berdiri lalu merapihkan pakaiannya dan hendak keluar tapi Jaehyun menghalanginya "kau melupakanku."

"Baiklah-baiklah mari kita makan." Jaehyun mengangguk dan merangkul Taeyong.


















"Cekrek..."
Jaehyun sadar ada yang mengikutinya.

















Sesampainya dikantin semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Woah bisa-bisanya Jaehyun dekat dengan anak baru itu dan mereka tampak akrab."

"Siapa nama orang itu, berani sekali mendekati Jaehyun."

"Jaehyun milik ku, awas saja dia."

Banyak kata yang orang orang lontarkan kepadanya ah tidak lebih kepada Taeyeong.

Taeyeong sontak menjauhkan dirinya dari Jaehyun karena kata yang tidak mengenakan itu. "Maaf Taeyeong." "Eum tidak masalah, aku pergi dulu."

Jaehyun menatap kepergian Taeyong, ia masih membayangkan senyum manisnya saat mereka berdua bercanda gurau, ya hanya berdua bahkan mereka hampir saja berciuman saking terbawa suasana untung ada satpam yang meneriakinya dari luar.

Jaehyun memegang dadanya yang berdebar kencang sedari tadi "hah sial."






Kembali ke Taeyong, ia sekarang sedang memakan makanannya tapi pemandangan didepannya membuatnya mual.

"Muah."

"Brakk.." Taeyong memukul meja dengan keras lantaran kedua orang didepannya ini, semuanya langsung tertuju padanya.

"Kalian bisa tidak romantisnya ditempat lain saja jangan disini, apa kalian tidak punya malu."

"Oke baiklah-baiklah, Ten ku sayang aku tunggu ditempat biasa." Johnny beranjak pergi dengan Yuta.

"Ah kau sudah merusak kegiatanku Taeyongi."

Taeyeong sontak menjawab dengan nada sedikit tinggi "apa kau tidak punya malu Ten, ini tempat umum ayolah." Ten memutarkan bola matanya dengan malas "baiklah-baiklah."








Bel pulang berbunyi, Taeyeong dan Ten bersiap-siap ingin segera pulang.
Mereka sekarang berjalan di kordinator sekolah dengan senyum yang ceria, banyak yang memperhatikan keduanya bahkan ada yang sepertinya jatuh cinta, mungkin?

"Pemberitahuan kepada seluruh siswa dan siswi untuk mengikuti acara lomba antar kelas dalam rangka merayakan ulang tahun berdirinya Sekolah ini, jadwal dan pendaftaran lomba akan diumumkan besok. Untuk info lebih lanjut silahkan tanya kepada kakak-kakak OSIS, terimakasih."

"Taeyeongi itu suara Johnny astaga suaranya saja membuatku mabuk."

"Kau terlalu berlebihan Ten."















Taeyeong pulang sendiri tanpa ditemani Ten, biasanya ada Ten yang selalu mengantarnya pulang, Taeyeong pulang tidak menaiki bis melainkan hanya jalan melewati gang sempit nan gelap.

"Huh aku rasa hanya aku sendiri yang lewat sini, Susananya menakutkan." Taeyeong berlari melewati gang sempit itu tapi...


"Taeyeongi"


Taeyeong sontak berhenti dan berbalik kebelakang. "Si-siapa itu!"
Nafasnya terengah-engah, ia tak menemukan bahkan tak melihat siapa-siapa. Karena tak dapat jawaban ia pun melanjutkan perjalanan pulang yang sempat tertunda.


"Lee Taeyeong."



Mendengar namanya disebut lagi Taeyeong sontak berlari sekencang mungkin sampai akhirnya dia melewati gang itu.

Perasaan takut dan penasaran mencengkramnya, bertanya-tanya siapa pemilik suara itu.


TBC












CLASSMEET •JAEYONG•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang