Bab 2

1 0 0
                                    

Dua bulan kemudian

Tak terasa dua bulan sudah terlewati, dan semakin dekat dengan hari pernikahan Harsa dan Zein, dua minggu lagi Harsa dan Zein akan menikah, tapi Harsa dan Zein sama sekali tidak dekat, ayah Harsa geram dengan sikap Harsa yang acuh tak acuh lalu menyuruh nya untuk melihat baju nikah dengan Zein.

"Harsa!, coba kamu ajak Zein buat liat baju nikah sana!?" Kata ayah Harsa dengan nada kesal
"Untuk apa?!" Kata Harsa dengan santai
"Kau masih bertanya! Kau akan menikah dengan Zein dan kau harus menyiapkan baju nya!" Kata ayah Harsa sambil berteriak
"Kenapa tidak ayah saja yang menyiapkan?!" Kata Harsa dengan nada kesal
"ayah!?, kau yang akan menikah!, ayah sudah menyiapkan tempat!, undangan!, dan banyak hal!" Kata ayah Harsa dengan berteriak
"Kenapa tidak sekalian baju nya juga!" Harsa ikut berteriak, ayah Harsa menghela nafas dan berbicara dengan nada pelan
"Soal baju kau dan Zein yang bertanggung jawab"-ayah Harsa.
Harsa pun menghela nafas kesal, dan akhirnya pergi ke tempat Zein

Di rumah Zein

"Zein.., kata ayah Harsa, Harsa akan ke sini menjemput mu.."-papa Zein
"Menjemput ku untuk apa?" Kata Zein dengan bingung
"Kalian akan pergi bersama untuk mencari baju pernikahan kalian.."-papa Zein
"Kenapa tidak papa saja yang menyiapkan baju nya..?" Zein cemberut
"Baju itu urusan pribadi kalian kami tidak ingin ikut campur.."-papa Zein
Zein menghela nafas dan akhirnya pergi mengganti baju

Harsa sampai di rumah Zein dan mengetuk pintu, lalu papa Zein membuka pintu

"Sebentar ya.., Zein sedang ganti baju, mari masuk.."-papa Zein
"Tidak papa, saya bisa nunggu di luar kok om"-Harsa
"Jangan panggil om panggil aja papa, soalnya saya gak enak kalau di panggil om, lagi pula kamu juga bakal jadi menantu saya..."-papa Zein
"Zein cepet!" Teriak papa Zein
"Ya sebentar" Zein dengan cepat turun tangga
"Sudah.., hati-hati ya..."-papa Zein
" Ya papa" Zein dan Harsa menjawab secara bersama an dan membuat Zein malu dan merona, tapi Harsa tetap bersikap dingin

Menarik Zein ke mobil dan mulai pergi

"Kemana kita akan pergi? "-Zein
"Kau sudah tau kan"-Harsa
"Ya.., maksudku toko yang mana?"-Zein
"Tidak usah banyak tanya"-Harsa
"Bisa kita mampir ke minimarket?" Zein merasa lapar, dan ingin beli beberapa cemilan, tapi Harsa tidak memperdulikan apa pun yang di katakan Zein

Mereka akhirnya sampai di toko baju pernikahan mereka

Zein semakin merasa lapar dan ingin mencari makanan dahulu, tapi Harsa menarik paksa tangan Zein untuk masuk toko

"Lepas!" Kata Zein dengan nada kesal
"Kita harus cari baju dulu!" Teriak Harsa pada Zein yang membuat Zein takut, Zein akhirnya mengikuti apa yang di katakan Harsa dan mulai mencari baju

Mereka mulai masuk ke dalam toko dan mencari baju yang sesuai

Zein yang merasa lapar tidak fokus dan bertanya pada Harsa

"Masih lama tidak?"-Zein
"Tidak"-Harsa
Harsa akhirnya selesai memilih baju pernikahan dan mereka mulai keluar toko
"Aku Mau makan" Zein mengatakan nya dengan wajah cemberut, Harsa menghela nafas dan mengantar Zein ke minimarket, Zein membeli mie instan dan membuat nya dia juga membeli beberapa chiki

Zein memakan mie instan
"Kau mau?" Zein Bertanya pada Harsa
"Tidak, makan mie Instan dan camilan itu tidak sehat"-Harsa
Zein cemberut dan tetap makan dengan lahap selesai makan dia meletakkan sampah nya di dalam plastik dan mengikat nya, tiba-tiba Harsa rem mendadak yang membuat dahi Zein terpantuk dashboard mobil karna Zein tidak menggunakan seat belt Zein menangis sambil mengusap dahi nya
"Cengeng.." Harsa mengambil kotak p3k dan mengambil saleb
"Aku tidak cengeng!" Zein cemberut lalu Harsa mengusap kan saleb di dahi Zein

"Hati-hati itu sakit..!" Rengek Zein
"Ya.."-Harsa











Terima kasih telah membaca🌟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HATE TO LOVE [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang