Jennie Kim. Idol 17 tahun dengan tinggi 165 cm ini merupakan idol yang baru debut. Karena sifatnya yang sering membangkang, dia akhirnya terlibat hubungan yang di restui oleh orang tuanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie Kim. Model sekaligus Idol baru debut di umur 17 tahun ini cukup ramai di perbincangkan. Jennie debut bersama ketiga temannya di sebuah agensi yang tidak terlalu besar ataupun kecil.
Starting Entertainment.
BlackVelvet.
Keempat girl group gadis cantik yang di isi Jennie, Jisoo, Joy, dan Irene ini menarik perhatian yang besar. Bukan hanya cantik, tapi keempatnya memiliki talenta yang luar biasa.
Jennie, sebagai member yang paling muda adalah anak dari seorang pengusaha hotel di Seoul. Tentunya, dia seperti mendapatkan privilege lebih berkat status dan pengaruh keluarganya itu.
"Jendeuk, apa kau akan pulang ke rumah mu hari ini?" Manager BlackVelvet menatap Jennie yang baru selesai latihan untuk penampilan mereka nanti di Inkigayo.
Jennie yang tengah menggendong tas di punggungnya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Ne, Appa menyuruh ku pulang ke rumah hari ini. Mungkin juga aku akan menginap dan tidak kembali ke dorm malam ini, Unnie.."
"Eoh, baiklah. Jangan tidur terlalu larut, besok kita harus latihan lagi.."
Jennie mengangguk dan segera pergi. _____
Kim House.
Disinilah tempat dimana rumah keluarga Jennie berada. Menghembuskan nafas, sebenarnya Jennie tidak begitu akrab dengan kedua orang tuanya. Keduanya sedikit ada masalah yang membuat Jennie jarang pulang, kali ini saja dia pulang karena sang Appa yang mengancamnya akan menghentikan karirnya sebagai Idol. Mau tidak mau, dengan terpaksa, gadis Kim ini pulang ke rumah.
"Baru pulang? Cepat mandi dan make up yang cantik, kenakan pakaian bagus. Malam ini akan ada orang penting yang datang kesini.." Tuan Kim. Appa Jennie itu langsung menyuruhnya begitu Jennie baru menginjakkan kakinya di ruang tengah.
"What? Seriously? Appa, I just arrived. And also, Appa told me to go home and threatened me just for this? Seriously.."
"Nini...." Nyonya Kim menatap putrinya itu dengan tatapan sendu. Membuat Jennie menghembuskan nafas kasar dan langsung pergi ke kamarnya.
Brakkkk!!!
Keduanya terlonjak begitu suara pintu yang tertutup dengan keras. Nyonya Kim menatap suaminya yang terlihat sedikit marah itu dan mengusap lembut bahunya.
"Yaebo, jangan di perdulikan. Putri kita juga mungkin lelah sehabis latihan di tempat kerjanya.."
"Aku tidak menyuruhnya bekerja! Aku masih bisa membiayai kebutuhannya. Tapi anak itu sudah keterlaluan. Jangan membela putri kita, aku benar-benar kecewa dengan berita yang mengatakan jika Jennie tengah berkencan dengan seorang idol pria.."
"Untuk itu, aku sudah memutuskan untuk menyerahkannya pada dia. Dengan begitu, setidaknya aku tidak perlu khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi.."
Nyonya Kim menggelengkan kepalanya pelan tanpa bisa membalas. Keputusan suami adalah yang terbaik menurutnya dan dia akan mengikuti. Dia percaya, Tuan Kim tidak mungkin sembarang memilih keputusan yang sangat penting untuk masa depan satu-satunya putri kecil mereka yang nakal. ___
