01. Helpless Little Idol

127 47 0
                                    

"Hiks... Jangan... Hiks, kumohon jangan.. hiks.."

Jennie meringkuk, dia menatap Lisa dengan takut. "Aku belum memperkenalkan diri,... Namaku Lisa, Lalisa Manoban.."

Lisa tersenyum tipis, dia mengambil kunci borgol dan melepaskan borgol di tangan Jennie.

"Jadilah gadis baik dan katakan pada managermu jika kau tidak bisa datang besok.." Lisa memberikan ponsel Jennie yang entah dari mana dia dapat.

Jennie menggeleng, dia meringkuk mundur sambil menahan ngilu pada analnya. Melihatnya, Lisa di buat tertawa. Gadis ini benar-benar mendukung, sangat persis seperti kucing kecil yang ketakutan. Sepertinya dia mendapatkan gadis langka. Mungkin, dia akan mempercepat pernikahannya agar bisa mengikat gadis kecil ini dan memiliki alasan lebih kuat lagi untuk memerintahnya.

"Bersiaplah dengan baik, kitten. Apa kau tidak tahu siapa aku? Aku bisa saja membuat agensi yang saat ini menaungi mu dan teman-teman mu itu hancur dalam beberapa menit.."

"Bicaralah pada manager mu! Aku tidak peduli alasan apa yang akan kau gunakan, itu terserah mu... Jangan memaksa ku untuk bermain kasar, kitten.." ujar Lisa dengan tajam. Matanya hazle hitamnya menatap Jennie dengan tajam, seperti akan seorang singa yang akan menerkam mangsanya hidup-hidup.

Jennie menggeleng.

"Hm!?" Lisa meraih pipinya dan menekannya, membuat gadis Kim itu memejamkan matanya.

Tangannya gemetar, dia menatap Lisa dengan takut saat mengambilnya ponselnya di tangan Lisa dan menghubungi managernya.

"Halo, Jendeuk... Ada apa? Apa ada sesuatu yang penting? Tumben sekali kau menghubungi ku malam-malam begini.." suara sang manager di sana terdengar.

Lisa mendekatkan wajahnya, mengigit pelan daun telinga kucing kecil yang ketakutan ini; "Katakan, aku tidak punya banyak waktu untuk bersabar, kitten.."

"U-unnie..." Suara Jennie sedikit bergetar.

"A-aku tidak bisa datang ke tempat latihan besok, aku sedikit tidak enak badan.."

"Eoh, baiklah. Sebaiknya kau banyak istirahat jika begitu agar kembali lebih cepat, tidak perlu khawatir tentang latihan mu.."

Lisa langsung merampas dan mematikannya, lalu dia melempar ponsel itu ke samping dan menarik kaki Jennie agar terlentang. Dia mengukung tubuh Jennie yang kini menatapnya lebih takut.

"Gadis pintar.." Lisa menepuk-nepuk pelan kepala gadis kecil itu. Dia berdiri, melepaskan seluruh pakaian yang di kenakan sampai sama-sama telanjang.

Mata Jennie membulat kaget. Walaupun dia tidak mengetahui dan baru melihatnya, tapi dia tidak mengira akan seperti ini. "Aku memiliki darah campuran Thailand dan Amerika, jangan terkejut melihat penis yang akan membuat mu tergila-gila ini.." Lisa memegang penisnya yang panjang dan besar itu. Menampar-nampar pada pipi Jennie yang bulat.

"Buka mulut mu!" Lisa mengarahkan penisnya dan mengusapnya pada bibir merah Jennie. Jennie menggeleng, penis ini tidak mungkin muat.

"Cepat buka! Kau harus membiasakan diri, penis ini akan setiap hari memasuki mu setelah ini!" Lisa mendorongnya dan menahan kepala Jennie. Tangannya menekan rahang Jennie yang membuat mulut gadis itu terbuka secara paksa, mendorong perlahan penisnya.

"Hhhmmmtt.." mata Jennie berair saat Lisa menahan kepalanya, membuat dirinya menerima penis Lisa yang memenuhi mulutnya hingga tenggorokannya.

Plop!

"Hahh... Hahh..." Liur Jennie membuat penisnya mengkilap, Lisa kembali memasukkannya.

"Ssstt.. hisap.." Jennie menurut. Gadis Kim itu mengisap penis Lisa dengan kaku, dirinya terlihat pasrah saat ini. Penis Lisa yang panjang memenuhi tenggorokannya dan dengan tanpa belas kasihan, Lisa menggerakkannya cukup cepat. Rasa hangat dari mulut Jennie membuatnya tidak tahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naughty Kitten IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang