Skylar and Rinz POV
"Mau kemana sih, ler? Minimal kasih tau kek"
Rinz terus-terusan mengeluh pada Skylar, padahal tadi ia terlihat semangat sekali.
"Udah dibilang liat nanti aja, nanya mulu kayak dora lu" Rinz menggerutu tidak setuju, masa ia disamakan dengan karakter kartun yang menyebalkan itu?
Skylar melirik kearah pemuda disampingnya, senyum tipis terukir ketika melihat Rinz yang manyun karena sebal.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai tujuan. Rinz menoleh kiri-kanan memperhatikan tempat tersebut.
"Aelah ke mall doang pake rahasia-rahasiaan lu." Skylar tertawa, pasti Rinz mengira ia akan membawa nya ke suatu tempat yang belum pernah is tuju. Padahal Skylar hanya ingin mengambil barang yang is pesan di mall.
Setelah selesai memarkirkan mobil, Skylar dan Rinz berjalan memasuki mall lantai 1. Rinz mengikuti saja dari belakang, karena ia tidak tahu Skylar ingin pergi ke toko yang mana.
Skylar menghentikan langkahnya dan menoleh pada Rinz. Rinz pun menatap balik Skylar bingung, "Kenapa?"
"Lu ngapain jalan di belakang gue? Sini lah nanti diculik lu" ia tarik tangan Rinz agar mendekat pada dirinya.
"Siapa juga yang mau nyulik, gue udah gede!" Rinz menekankan kalimat terakhirnya membuat Skylar tertawa.
"Yaudah iya, pokoknya jangan jalan dibelakang, nanti ilang." Malas berdebat, akhirnya Rinz hanya berdehem mengiyakan.
Terus ia ikuti Skylar hingga mereka tiba di depan toko baju kesayangan milik Skylar.
'Ohh mau beli baju baru' -Rinz
Skylar berjalan kearah pelayanan yang ada dikasir. Ia terlihat seperti bertanya tentang sesuatu kepada ppelayana disana, tak lama pelayanan itu memberikan plastik berisi pesanan Skylar.
Skylar menoleh kebelakang tapi tidak menemukan Rinz dibelakangnya. Rasa panik menghampiri dirinya, namun ketika ia melihat ke sisi kiri tampak Rinz sedang duduk tenang sambil bermain ponselnya disana.
Skylar menghela nafas lega, ia hampiri pemuda tinggi itu dan menjitak kepalanya.
"Aduh! Anjing ler, apa apaan cok" ia mengelus kepalanya sambil memberi tatapan sinis pada yang lebih tua.
"Dibilangin jangan jauh-jauh, nih pake" kening Rinz mengkerut kebingungan,
"Kok gue? Kan punya elu"
Skylar mendengus, "Ini baju untuk elu, gue beli karena lu bilang lu suka baju yang gue pake kemaren." Jelasnya.
Mata Rinz berkedip beberapa kali. Rinz kira Skylar hanya bercanda ketika menawarkan untuk membeli baju tersebut, ternyata ia tidak berbohong.
"Gue kira lu becanda anjir. Ga enak lah gue, gue ganti aja ya."
Skylar menggeleng, "Ga nerima uang gue, kalau lu mau ganti cium aja sini,"
Ia sondorkan pipi sebelah kanannya pada Rinz membuat sang empu sedikit memerah."Ga jelas lu, babi!" Tangan kanan Rinz bergerak mengambil paksa plastik tersebut dari tangan Skylar. Rinz bangkit dan berjalan mendahului yang lebih tua dengan punggung tangan kirinya yang menutup setengah mukanya karena malu.
"Eh anjir, tungguin cok" Skylar berlari untuk menyusul Rinz yang sudah jauh di depan. Dalam hati ia merasa bangga karena berhasil membuat es kutub nomor 2 setelah Sutsujin salting.
Apakah ini pertanda bahwa ia mendapat lampu hijau untuk mendekati pria menggemaskan itu?
--------------------
"Ayolah ler, katanya mau traktir."
Skylar menggeleng, "Aku traktir tapi jangan es krim. Nanti lu sakit yang susah satu GH"
Rinz terdiam, ia berdecih sebal dan memilih untuk mengalihkan pandangan nya kearah kaca mobil.
Darimana Skylar tahu ia akan menyusahkan satu GH ketika sakit? Tuduhan yang sangat jahat!
Skylar mencuri-curi pandang pada lelaki disamping nya. Ia yakin Rinz pasti masih kesal pada dirinya,
Skylar menghela nafas, ia kalah. Skylar menepikan mobil saat melihat minimarket.
Rinz menoleh, matanya berbinar melihat minimarket tersebut. Tapi karena gengsi, ia memilih untuk terlihat biasa saja.
Melihat reaksi Rinz membuat Skylar gemas, "Gamau es krim?"
Rinz berdecih dan langsung keluar tanpa mengucapkan apa-apa.
Skylar tersenyum, dengan cepat ia susul Midlanernya Itu sebelum menghilang lebih jauh.
Rinz bingung. Sangat bingung. Bagaimana dia bisa memilih 1 dari sekian banyak es krim yang ada disini?
Walaupun Skylar tidak bilang bahwa ia hanya boleh mengambil satu, tapi ia yakin kalau mengambil dua dia akan diomelin.Akhirnya, setelah bergelud dengan pikiran nya sendiri, Rinz mengambil satu es krim rasa vanilla dengan topping oreo. Ia berjalan kearah kasir, disana sudah ada Skylar yang menunggunya.
Rinz memberikan es krim tersebut pada kasir dan dibayar oleh Skylar. Selesai membayar keduanya kembali ke dalam mobil.
"Ga ada niatan bilang makasih?" Rinz memutar bola matanya malas.
"Makasih ler." setelah mengucapkan kalimat singkat itu Rinz kembali fokus pada es krim nya. Jika terlalu lama di diamkan bisa-bisa es nya cair.
Skylar tersenyum melihat Rinz yang menikmati makanannya, is heran kenapa Rinz bisa se cinta itu dengan es krim, padahal ia sendiri juga punya es krim.
Tanpa aba-aba, Skylar mengecup singkat pipi Rinz membuat sangat empu membeku. Matanya mengerjap beberapa kali, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
Rona merah mulai muncul diwajah Rinz, ia alihkan pandangannya kearah kaca untuk menghindari tatapan Skylar.
"Ngapain liat kesana?"
"Makan es krim"
Alasan yang tidak masuk akal.
"Kan bisa liat kesini"
Rinz menggeleng, "gamau" ia lanjutkan untuk menikmati es krim nya. Tidak mempedulikan Skylar yang tertawa melihat tingkahnya yang jadi tidak jelas.
"Cepet pulang, gue mau istirahat." Nada Rinz terdengar serius, tapi tentu hal itu membuat Skylar tertawa lebih keras.
Karena takut lelaki disebelah kembali merajuk, Skylar pun mengikuti permintaannya dengan segera menjalankan mobil kembali ke GH.
Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Rinz yang masih memerah mengingat prilaku Skylar dan Skylar yang senyum-senyum tidak jelas karena reaksi sangat empu.
Dasar orang yang sedang jatuh cinta. Eh, memang Rinz mencintai Skylar? Iya, sebatas teman satu tim... mungkin.
------------------------
HELLO GUYSSSS
kangen banget sama kalian plss:((((
Sorryyy banget ga up lama banget soalnya irl lg bener" hectic, tugas ga berenti-berenti.Cerita kali ini juga ga sepanjang yang biasanya maaff😔
Untuk disini aku usahain up juga kok tenang aja, tapi ga janji bakal cepet" soalnya mikir alurnya mayan lama:((
love you all❤❤:b

KAMU SEDANG MEMBACA
can i? (DxS)
Romance"gue gamau, dan ga akan mau" "gue bakal bikin lu mau" ----------------- DISCLAIMER: bagi yang tidak nyaman dengan cerita berunsur bxb mohon untuk tidak membaca cerita ini ya, terimakasihh