04

535 71 7
                                    

Taehyung tidak nyaman ditatap dengan dalam dan tajam oleh Johnny yang seolah sedang membaca pikiran dan mencari-cari sesuatu dalam dirinya.

Lagi pula, dia sama sekali tidak melamar pekerjaan di sini sebagai bodyguard, Jungkook yang menawarinya dan demi nyawa orang tuanya dia menerimanya tanpa berpikir panjang. Dia inginnya bekerja di kantor atau bank, bukannya menjadi bodyguard seorang anak mafia.

Jungkook mencolek dagu Taehyung yang sedang menatap lantai hingga lelaki itu melirik sekilas ke arahnya.

"Apa yang kamu cari di lantai?" Tanya Jungkook. Dia terkekeh.

Taehyung masih dalam keadaan memeluk tubuhnya sendiri. Dia meneguk salivanya, mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya sebelum bertanya.

"Bolehkah aku memakai bajuku?"

Jungkook menaikkan alisnya, lalu tertawa kecil. Baru sadar, dari tadi Taehyung memeluk tubuh untuk menutupi perutnya.

"Iya, boleh."

Jungkook berdiri di hadapan Taehyung, lelaki cantik itu terlihat ingin memakaikan bajunya.

"Aku bisa sendiri." Kata Taehyung.

Dia mundur satu langkah, lalu buru-buru dia memakaikan bajunya. Jungkook melongo, dua detik kemudian dia tertawa renyah. Lucu melihat wajah Taehyung yang memerah menahan malu dan dia juga terkejut karena Taehyung berani melawannya.

Johnny mengerutkan keningnya. Menarik, apakah Taehyung tidak seperti bodyguard Jungkook lainnya yang selalu menuruti perkataan dan diam saja diperlakukan sedemikian rupa oleh adiknya yang genit itu? Dia mengelus dagunya yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Tampaknya Taehyung tidak terlalu buruk.

Dia berjalan mengitari Taehyung, sekali lagi mengamati postur tubuh lelaki yang suka menatap lantai itu. Tinggi mereka hampir sama. Dia termangut-mangut, lalu menepuk perut Taehyung lumayan kencang hingga lelaki itu meringis kesakitan.

"Perutmu rata tidak berbentuk."

Wajah Taehyung tertekuk masam sedangkan Jungkook tersenyum geli.

"Tapi lucu, Kak." Kata Jungkook.

Dia mengelus perut Taehyung, lelaki itu kembali mundur satu langkah. Menjaga jarak dari Jungkook. Lelaki cantik itu mengerucutkan bibirnya, cemberut.

"Aku hanya ingin mengelus perut kamu."

Taehyung menggigit bibir bawahnya. Dia tidak nyaman dengan tindakan Jungkook yang berani sekali.

"Geli."

Suara tawa Jungkook memenuhi ruangan. Sikap Taehyung yang seperti itu, membuatnya semakin penasaran. Jiwa adrenalinnya bergejolak.

Johnny tersenyum samar. Dia menatap adiknya yang tertawa sampai ada air mata yang menggenang di sudut mata.

"Kamu suka dengan lelaki lemah seperti dia? Seperti cacing, lembek."

Taehyung tersenyum kecut. Dia memandangi perut. Memangnya kenapa kalau perutnya rata tidak berbentuk? Dan memangnya dia terlihat seperti lelaki yang lemah? Memangnya definisi lelaki kuat menurut Johnny seperti apa?

"Yang penting tampan, Kak."

Jungkook menaruh siku tangannya di pundak Taehyung. Sontak saja tubuh Taehyung semakin tegang dan kaku seperti kayu.

Johnny memutar bola matanya.
"Dia akan menjadi bodyguard kamu. Dia bertanggung jawab untuk melindungi kamu. Kalau dia lemah seperti ini, siapa yang akan melindungi siapa? Dia hanya akan menjadi beban."

"Yang penting tampan, Kak." Kekeh Jungkook dan tidak ada lagi alasan yang membuatnya menawarkan pekerjaan pada Taehyung selain karena dia terpesona dengan wajah tampan Taehyung.

The Guard •Taekook•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang