01

1.2K 116 16
                                    

-Present-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Present-

Matahari bersinar terik, membuat tubuh terasa hangat. Seperti hari-hari biasanya, jalan raya di Seoul tidak pernah sepi dari berbagai macam kendaraan dan trotoar dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang.

Maklum, sedang jam istirahat.

Taehyung membantu Ibunya berjalan keluar dari rumah sakit dengan perlahan. Dia merasa kasihan bercampur sedih, melihat tangan sang Ibu yang terdapat beberapa plester itu. Sudah berapa ratus kali Ibunya melakukan cuci darah?

Dia sangat bangga, karena Ibunya dapat berdiri kokoh dan tegar hingga hari ini. Andai dia memiliki uang untuk membeli ginjal supaya dia tidak perlu lagi melihat Ibunya kesakitan dan pergi ke rumah sakit untuk cuci darah.

"Ibu duduk di sini, ya. Aku akan mencari taksi."

Taehyung menyuruh Ibunya duduk di bangku besi tempat menunggu halte. Dia berjalan ke depan untuk memberhentikan taksi yang tampaknya dari tadi melaju dengan cepat karena membawa penumpang.

Dia memperhatikan tiga lelaki yang lewat di depannya seraya berbincang dan memandangi orang-orang lain yang berjalan kembali ke kantor mereka bekerja.

Dia menghela napas panjang. Dia telah menyebar puluhan surat lamaran pekerjaan, tetapi hingga kini belum ada perusahaan atau bank yang meneleponnya menyuruhnya datang untuk melakukan interview. Padahal dia telah menyiapkan setelan jas beserta dasi dan sepatu pantofel warna hitam yang dia beli menggunakan uang hasil menabung selama bekerja sambilan, yang selalu dia lap takut dihinggapi debu, juga berlatih berbicara siang dan malam agar nanti tidak gugup.

Beberapa temannya sudah mulai bekerja dan ada pula yang baru melakukan pelatihan. Dia kapan? Apakah dia terlihat tidak menarik? Padahal dia sudah mencantumkan berbagai keahlian dan pengalaman kerja sambilan. Walaupun itu hanya bekerja di minimarket dan karaoke.

Tidak, dia tidak boleh menyerah dan pesimis. Dia harus selalu optimis. Dia pasti akan mendapatkan pekerjaan.
Taehyung mengangguk. Jauhkan segala pikiran buruk yang menghantui. Akan ada waktunya dia mengenakan kemeja, jas, dasi, dan sepatu pantofel.

Salah satu taksi yang berlalu lalang berhenti di depannya, dia meminta sopir untuk menunggu dan dia berlari ke Ibunya, menuntun malaikat tanpa sayapnya itu hingga masuk ke mobil. Taehyung menyebutkan alamat rumahnya, mobil melaju membelah ibu kota.

"Jangan sedih. Percayalah, kamu akan segera mendapatkan pekerjaan." Kata Hyeyoon seraya menggenggam tangan anaknya erat. Dia tahu perasaan seperti apa yang sedang berkecamuk dalam hati anak tunggalnya itu.

Taehyung mengulas senyuman tipis.

"Iya. Aku juga sangat yakin. Nanti kalau aku bekerja, aku akan mengajak Ayah dan Ibu ke mall. Beli pakaian baru." Kata Taehyung. Dia menyengir lebar hingga menunjukkan deretan giginya.

Hyeyoon terkekeh.
"Ibu tidak sabar menunggu hari itu tiba. Kita sudah lama tidak membeli pakaian."

Taehyung mengangguk pelan, sekilas terdapat kesedihan di pancaran matanya.

The Guard •Taekook•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang