Limited Edition (Shimyudings & Jangkku)

story 1 - Blossom Love

Judul : BLOSSOM LOVE

Author : Tidak ingin disebutkan namanya
⚠️ Tulisan ini murni adalah karya penulis yang ikut serta dalam program menulis bersama.

(Ship Shimyudings)

Selamat Membaca 🌼 ❤️

"Cantik." Pria itu membelai rambut tiruan wanitanya yang baru saja ia pasangkan.

Perempuan berhias selang oksigen di wajahnya itu menarik lembut tangan si pria dan menggenggamnya. "Berjanjilah padaku, kau akan menepati janjimu." Pintanya lembut.

Pria itu tersenyum kaku, mengangguk mengiyakan perkataan wanita di hadapan yang terbaring lemah. Air matanya mengalir deras kala mata indah yang tadi menatapnya sendu, perlahan menutup. Ia pandangi wajah pucat dengan senyuman samar, di bibir yang tak akan lagi mengalunkan namanya.

Sebesar rasa sayangnya, ia harus merelakan dekapannya hampa, karena sang kekasih tak lagi membalas pelukannya.

* * *

Senyum manis yang membentuk lesung di kedua pipi wanita dalam selimut tebal itu, telah merekah meski matanya enggan membuka. Tepat kemarin adalah hari dimana impian besar masa kecilnya terwujud. Kedatangan pria itu secara tiba-tiba, menjadi satu-satunya hal yang paling membahagiakan saat ini.

Ahn Yujin masih tidak percaya, Shim Jaeyun hadir kembali di hidupnya untuk menepati janji masa kecil mereka.

[

"Kau menyukainya?" tanya seorang anak laki-laki penasaran.

Anak perempuan itu mengangguk antusias, "sangat" katanya tanpa meninggalkan senyum dan pandangannya pada setangkai bunga krisan pemberian anak laki-laki tadi.

"Daripada Aku?" tanya anak laki-laki itu lagi sedikit kesal.

Anak perempuan itu mengerjap-ngerjapkan matanya memandang ke depan, menggeleng polos ketika mengira si penanya marah kepadanya.

"J-jika Jake tidak suka bunga ini, Yujin juga tidak suka." Anak perempuan itu bergumam pelan, perlahan meletakkan bunga di genggaman ke tanah dengan enggan.

Anak laki-laki tadi tersenyum penuh kemenangan. Ia mengacak-ngacak rambut lawan bicara yang lebih muda setahun darinya itu dengan gemas.

"Kalau begitu, Jake berjanji akan menikahi Yujin di masa depan." Bocah laki-laki itu mengatakannya dengan penuh keyakinan, di depan gadis kesukaannya, di taman bunga tempat mereka bertemu setiap senja.

]

Yujin mana mungkin menuntut, pernikahan dua keluarga terpandang di penjuru kota dengan segala kemegahan, pastinya hanya kerepotan melelahkan yang tersisa. Jadi saat bangun berbalut perasaan bahagia yang membuncah, ia sambil tersenyum meraba ranjang di samping yang telah kosong dan dingin. Hati Yujin menghangat, mendapati suaminya begitu perhatian dengan membiarkannya beristirahat lebih lama.

Seindah bunga di musim semi, kebahagiaan saat ini membuat wajahnya berseri-seri.

"Nyonya, Tuan Shim sudah berangkat kerja sedari pagi."

Perkataan asisten rumah tangga itu bagai hujan badai, lamat-lamat mengikis euforia akan status yang baru ia sandang. Bagaimana tidak, ia kira suaminya itu sedang berolahraga atau berkutat di dapur, kemudian akan dengan romantis membangunkannya untuk sarapan bersama.