00. ne me retiens pas

12 3 0
                                    

jatuh cinta terbesarku saat pertama kali melihat senyum merekah- mu

namun kesedihan itu tiba sesaat menyadari jika hanya akulah yang mencintaimu

***

" tetap di rumah dan jangan pergi kemanapun, ayah ngak pernah mengizinkan kamu untuk berada di luar rumah kan " suara tegas dari si ayah tampak menginterupsi seorang pemuda tampan bertubuh jangkung itu untuk tak menyentuh ganggang pintu rumah

" hanya untuk kali ini, aku hanya ingin melihat suasana di luar " harapan yang semula penuh dengan rasa bahagia kini tampak menatap sayu

" mereka berbahaya, tak ada yang akan ayah percaya untuk melihatmu setelah apa yang terjadi. teruslah belajar di rumah, ayah akan membuatkan kamu bubur ayam.. segera ke kamar sebelum ayah beranjak ke tempatmu " intonasi yang kian menekan membuat taesan berbalik menuju ke dalam kamar

rumah sederhana yang baru ia tempati bersama dengan si ayah dan nenek- nya terlihat cukup nyaman, Kepindahan mereka bukan tanpa alasan. semua ini hanya untuk kebaikan taesan

berada di kota yang cukup jauh jarak- nya dari kota mereka sebelum- nya

. . . . .

tok tok

" nenek boleh masuk? " membuka pintu dengan perlahan, pintu- nya tidak terkunci, kini menatap si cucu dengan tatapan hangat.

Sedang taesan tampak merenung di atas ranjang menghadapkan tubuh- nya pada jendela kamar yang mengarah pada halaman depan rumah

" nak kamu baik-baik saja kan?, sebenarnya ayah kamu hanya tak ingin anak satu-satunya ini mengalami hal yang buruk untuk kedua kali- nya " mengelus kepala taesan dengan sayang, kini si nenek duduk tepat di sebelah ranjang. mengambil jemari si cucu untuk ia genggam dengan penuh kasih sayang

" tapi, aku bukan tahanan ayah. Aku ngak masalah tentang kejadian itu karna aku sudah melupakan- nya. ayah ngak bisa Terus-terusan mengurungku di rumah selama 6 tahun ini

Aku tau jika niat ayah Baik, tapi. apa ia sanggup membiarkan anak- nya tersiksa di dalam kesepian?

nenek tau?, aku beneran ingin berteman.  apa nenek bisa mengatakan- nya ke ayah? aku mohon nek.. ini semua hanya menyakitiku " terisak, taesan tak sanggup menahan air mata yang terus membendung hebat. Kini ia mulai masuk ke dalam pelukan si nenek, memberikan hangat- nya rumah yang selama ini taesan inginkan

" aku mohon, biarkan aku bersekolah.. aku— hanya ingin melupakan kisah buruk itu "

***

memasuki suasana malam hari, taesan tampak mengurung diri setelah si nenek keluar dari kamar- nya.

" ibu ngak tidur? " tanya sunghoon, pria tampan yang tampak sudah berumur itu mulai menelisik koran dengan sebuah kopi hitam dan sepotong roti di atas meja makan

" bubur itu tak di sentuh oleh anakmu? " jisoo beranjak mendekati bubur yang sunghoon sediakan untuk taesan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ma chérie, laisse-moi être heureuse  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang