1🍒

216 23 4
                                    

Seorang pria memasuki rumah dengan beberapa paper bag dan sebuket bunga ditangannya. para maid berjejer di pintu masuk menyambut kedatangan Tuan besar mereka.

Xion Lee, seorang pria berusia 26 tahun yang memiliki perusahaan yang tersebar di eropa maupun Asia. memiliki perawakan jangkung, tegap, dengan tatapan tajam dan aura nya yang dingin.

seorang pria paruh baya yang berstatus sebagai kepala pelayan menghampirinya dan menunduk hormat.

"selamat datang dirumah, Tuan. mari saya bantu" ucap pria paruh baya itu hendak mengambil alih paper bag ditangan Xion.

"tidak perlu. dimana dia?"

"Nyonya Ash sepertinya tertidur di sofa kamar saat tengah menunggu anda, Tuan"

tanpa bertanya lagi, Xion berjalan menaiki tangga untuk ke lantai 2 tempat kamar utama berada. dia sedikit melirik bouquet bunga di tangannya dan tersenyum kecil, lebih ke seringaian. dia merindukan suami kecilnya....

Cklek'

pintu pun terbuka dapat Xion lihat seseorang berbaring di sofa yang ada disana. piyama yang melekat ditubuh nya sedikit tersingkap memperlihatkan perut bagian belakangnya yang mulus.

dia meletakkan bouquet bunga dan beberapa paper bag di meja. mendekati seorang pria yang tidur di sofa. pria mungil itu adalah Ash. Asher Westley atau yang sekarang sudah berganti marga menjadi Asher Lee.

Xion tersenyum kecil sembari menyingkap poni Ash yang sedikit acak-acakan. mendekatkan wajahnya ke wajah Ash dan mendaratkan ciuman di bibir Ash yang terbuka.

"How cute you are when you're sleeping..." berbisik pelan

Hhh~

Xion menjauhkan wajahnya saat mendengar lenguhan lembut terdengar dari bilah bibir Ash. dapat dia lihat mata Ash mengerjap kecil membuatnya menahan gemas.

"Hey, baby"

Ash bangkit dan duduk. sedikit menguap dan mengusap matanya membuat Xion menahan tangannya dan mengusap sudut mata Ash dengan lembut.
Ash menatap Xion sedikit linglung karena masih dalam rasa mengantuk nya.

namun, setelah mendengar suara tawa kecil Xion akhirnya Ash tersadar.

"Xion? kapan kamu pulang?" memeluk leher Xion

Xion membawa tubuh kecil Ash ke pangkuannya. mendekatkan wajahnya ke leher Ash, menghirup aroma tubuh Ash yang ia rindukan.

"baru saja" bergumam pelan

Ash menelusup ke bahu Xion dan mengerang kecil. "i miss you so bad" bercicit kecil di telinga Xion.

kekehan berat Xion terdengar membuat punggungnya merinding. kecupan-kecupan kecil dapat dia rasakan di lehernya.

"i miss you too, baby. lebih dari apapun"

Ash sedikit terkikik geli saat nafas hangat Xion menggelitik lehernya. dia menangkup rahang tegas Xion dan mengusapkan ibu jarinya dengan lembut disana.

"apakah kamu makan dengan baik?"

Xion tersenyum lembut. senyum yang tak pernah ditunjukan untuk orang lain kecuali pria dipangkuan nya sekarang.

"sebenarnya tidak. tapi aku selalu makan tepat waktu meski hanya satu suap. aku ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan ku disana Karena tak ingin meninggalkan mu lebih lama" jelasnya sambil bersandar di dada Ash.

Ash terkekeh dan menepuk belakang kepalanya sebagai hukuman. "harusnya kamu tidak melakukan itu. aku baik-baik saja sendiri disini. lagipula ada maid dan bodyguard"

XIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang