3🍒

79 13 0
                                    

Ash berdiri di meja rias mengaplikasikan sedikit bedak dan pelembab bibir. dia menata rambutnya dan menyampirkan blazer hitam di punggungnya.

kemeja berwarna maroon dengan loose pants dan Blazer hitam. ditangannya juga melingkar sebuah jam tangan baru yang kemarin di hadiahkan oleh Xion. dia menyemprotkan parfum di leher dan pergelangan tangannya.

Ash sedikit menghela nafas melihat penampilan nya yang sudah rapi. jujur saja saat ini perasaan nya sungguh tak nyaman. masuk kembali ke dalam lingkup kumpulan keluarga yang selalu menjadi alasan utama dia sakit hati.

dicemooh dibelakang Xion dan dihormati saat berada di depan Xion seakan Ash adalah orang yang pantas dikagumi. memang

Ash sadar, jika sikap mereka memang tak bisa disebut sebagai sikap seorang keluarga. namun Ash mengerti, mereka bersikap seperti itu karena ada alasan.

dan tentunya Ash sangat tahu alasan itu. dan memang hidup di lingkup keluarga Lee tak sesederhana kelihatan nya. mereka bahkan tak segan memperebutkan harta dengan perang saudara meski secara tak langsung.

menjadi menantu laki-laki satu-satunya di keluarga itu tentu bukan hal yang mudah. apalagi dia menikahi cucu pertama yang menjadi anak kebanggaan di keluarga itu.

hidupnya selalu dipenuhi dengan tekanan cibiran dan pujian. meski kebanyakan cibiran itu dilakukan diam-diam karena ada Xion di belakangku.

di sini, hubungan sesama jenis memang bukan hal yang tabu. meski begitu keluarga Xion berpikir logis. mereka butuh anak dari cucu pertama. seorang anak dari cucu kebanggaan semua anggota keluarga.

dan ekspektasi mereka terhadap Xion yang menjadi anak/cucu kebanggan di keluarganya harus pupus karena orang yang menarik di hati Xion adalah seorang laki-laki.

apa yang diharapkan istri laki-laki untuk seorang anak?tentu tidak ada!

meski male pregnant pernah terjadi di negara ini namun itu hanya 3% dari populasi seorang submisif. dan yang mereka pikirkan adalah Ash bukan dari bagian 3% itu.

tarikan lembut di pinggangnya membuat Ash tersentak. Xion memeluknya dari belakang dan menelusup kan wajahnya di lekuk lehernya. menghirup aroma manis dari parfum yang sempat Ash semprotkan disana.

"fuck, you're so beautiful" suaranya terdengar seperti geraman posesif di telinga Ash membuat Ash bergidik.

Ash terkekeh dan mengusap pipi Xion dengan satu tangannya. berbalik menghadap Xion tanpa memundurkan tubuhnya. dia juga mengalungkan tangannya di leher Xion sambil tersenyum.

"kamu juga terlihat...seksi" katanya sambil meletakkan tangan kirinya di dada Xion.

Xion sungguh terlihat sangat seksi dimata Ash, mungkin jika orang lain melihat juga akan sependapat dengan Ash. kemeja setelah hitam dan bross dengan ukurin khusus tersemat di dasinya. apalagi melihat gaya rambutnya yang di singkat dan hanya beberapa helai yang dijatuhkan di dahinya.

Xion menyeringai dan menggenggam tangan Ash yang berada di dadanya membawanya ke bibirnya. dia menciumi tangan Ash sampai ke jari-jarinya.

"kamu selalu bisa membuatku tersipu"

benar, seorang Xion bisa tersipu dan itu hanya Ash yang bisa membuatnya seperti itu. lihatlah telinganya yang sudah memerah meski ekspresi nya terlihat biasa.

Ash terkekeh dan memegang kedua telinga Xion yang memerah. "kamu terlihat manis saat sedang merona"

"because of you." bisik Xion.

cengkraman di pinggang Ash mengerat saat Xion mendekatkan wajahnya ke hadapan Ash. tatapan mata Xion jelas tertuju pada kilapan di bibir Ash.

lick'

XIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang