Anasera Safaluna, hidup dalam belenggu cacian dan tuntutan dari sang ayah yang meminta ia selalu menjadi sempurna. Di tengah segala badai yang gadis itu lalui, ia bertemu dengan Yagiz Nawasena. Pemuda yang berhasil membuat Sera mulai menyukai kehidu...
Ini cerita pertama aku di pf ini dan aku harap bisa cukup diterima oleh kalian..
Bisa follow beberapa sosmed aku buat selalu cek update terbaru dari cerita aku.
IG: @Putriastina_ Tiktok : @asteriastyna
Happy Reading...
* * * *
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menurut lo, kalau hari itu kita nggak pernah ketemu, gimana?"
"Harus! Kita harus ketemu! Karena lo adalah part paling besar dan paling penting yang ada di hidup gue."
"Semua tentang Yagiz, selalu jadi hal yang bikin gue senang sekaligus sedih"
"Terkadang tiap gue bareng Sera, gue harus menerka berkali-kali, ini beneran bahagia atau cuma bentuk awal dari badai."
* * * *
Yagiz Nawasena, dia tidak pernah ada dalam rencana hidup Anasera Safaluna sebelumnya. Pemuda yang terkesan tengil dan menyebalkan itu, selalu membuat Sera muak.
Tapi..
Bagaimana bisa waktu membawa Sera jatuh cinta begitu dalam, pada sosok Yagiz yang selalu melebarkan pelukannya, dan mendekap semua luka Sera?
"Gue disini Ra! Selalu disini, lebih dari selamanya."
Gemuruh senang mengunjungi sebuah taman bunga. Hanya saja, kenapa harus taman kecil milik Sera yang diterpa badai?
"Ayo putus!"
Bercanda?
Tidak!
Dia menghilang ....
*****
"180 hari! Setelah itu kita putus lagi!"
Bagaimana bisa manusia jadi segila itu?
"Harusnya nggak 180 hari Giz, harusnya ...."
"Selamanya"
* * "Bisa kan, Ra? Kamu pasti baik-baik aja."
"Nggak!"
"Lukanya masih basah! Berkali-kali kucoba jenis obat lainnya, tapi ternyata obat paling ampuh cuma kamu."
"Yagiz Nawasena, waktu berlalu bagai angin, yang nggak akan mau peduli sekeras apapun aku teriak!"
* * "Aku sayang kamu Ra, tapi ...."
"Aku nggak mau berterima kasih! Karena setiap aku bernafas, sesak selalu jadi bagian terdepannya."