Perjalanan 2 sahabat kocak menjadi pacar yang manis.
.
" Ya, ini tadi mau nembak. Malah di sela dulu.." Protes Juan
' begini rasanya ciuman dengan sahabat yg udah jadi pacar?'
Livy baru selesai memeriksa pembalutnya dari dalam bilik toilet. kini livy berlalu mencuci tangan di depan wastafel toilet
Keadaan toilet mulai sepi karena satu persatu pengunjung toilet sudah menuntaskan hajatnya
Dan saat berbalik badan, livy terkejut melihat kedatangan Juan. Juan menatap livy dengan begitu dalam
Ia langsung mendekati livy dan meraih kedua tangannya.
" Livy.. Maafin gue ya.. Gue bener bener nyesel udah ga peka sama perasaan lo livy. Gue mohon beri gue kesempatan buat jadi pacar lo.." Pinta Juan memohon
Livy menggeleng dan memperhatikan sekitar area toilet itu. " Lo ngapain begini sih wan? Ga usah ngaco'! Diluar udah ada pacar kita masing-masing.. Lo jangan berulah lagi. Plissss"
Juan menggeleng cepat kemudian menarik tangan livy agar mendekap kedalam pelukannya.
" Gue sayang banget sama lo" Ucapnya
Livy hanya diam tak bergeming, bahkan dia mencoba mendorong tubuh Juan yg sedang mengukungnya
" Juan plisss.." Pinta livy
Juan menetralkan nafasnya yg sedari tadi menderu deru itu, bersusah payah juan mengatur nafas hingga akhirnya ia mulai bisa mengalihkan kedua tangannya pada wajah livy
Mendongakkan wajah livy menatap dirinya lalu Juan merunduk mendekti wajah livy dan mulai mengecup bibir manisnya yg lama kelamaan menjadi lumatan lumatan yg begitu lembut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Livy berhasil dibuat jantungan, sungguh gila! Seluruh tubuh livy kini dibuat membeku, ia kembali merasakan panas dingin dalam desiran darah atas ulah si juan
Livy hendak mendorong tubuh Juan menjauh, namun Juan sudah terlebih dahulu menahan tangan livy.
Dengan tautan bibir yg masih menyatu itu, Juan mengajak livy berjalan menuju pintu toiletnya
Cklek...
Juan berhasil mengunci pintu area toilet hingga akhirnya tinggal lah mereka berdua area itu
Livy begitu kebingungan menghadapi sikap Juan yg sangat berubah. Sulit dimengerti membuat livy menitikkan air matanya kembali.
Juan langsung melepas ciumannya dan memandangi wajah livy yg tengah menangis itu
" Kenapa nangis..? Ayo kita putusin pacar kita masing-masing"
Livy menggeleng. " Udah lah wan.. Lo memulai sama salsa. Jangan mengakhirinya hanya karena gue. Kita cukup sahabatan aja, gue juga udah sayang sama mateen.."
Juan menggeleng. Ia langsung memojokkan livy dan kembali menciumnya.
Mencium dengan begitu brutal hingga suara decapan kedua mulut mereka terdengar hingga ke seluruh area toilet