Di dalam kapal selam yang sunyi, suara mesin yang berdenyut pelan menjadi latar belakang setiap percakapan. Zoro duduk di ruang kendali bersama yang lain—Sanji, Luffy, Usopp, Franky, Law, Kid, dan Brook. Misi ini terasa lebih berat dari biasanya, bukan karena kesulitannya, tapi karena ini mungkin menjadi misi terakhir sebelum mereka semua kembali ke rumah."Aku sudah tidak sabar ingin kembali dan makan masakan Nami-swan!" seru Sanji sambil menyulut rokoknya. Mata Sanji berkilat penuh harapan, membayangkan kehidupan yang tenang setelah misi ini. "Dan mungkin kalau beruntung, bisa berlibur ke pantai, Nami-swan dengan bikini... ah!" Dia berkhayal dengan senyum kecil yang tidak disukai semua orang di ruangan itu.
Zoro mendengus pelan, merasa terganggu seperti biasa setiap kali Sanji membawa-bawa nama Nami dengan cara yang berlebihan. "Brisik, Kau selalu saja begitu, berkhayal tentang istriku," katanya sambil menyilangkan tangan. "Paling-paling nami sedang memikirkan suaminya yang tampan ini"
Sanji melotot padanya, "Diam kau, marimo! Kau pikir kau lebih baik, ya? Nami-swan lebih menyukaiku, jelas!"
"Aku tidak butuh pendapatmu," balas Zoro dengan santai, tapi nadanya menusuk. Begitulah mereka setiap bertemu, itu bukan hal yang lumrah lagi bagi mereka, itu seperti makanan sehari-hari , yang aneh katanya luffy "kalau zoro gak berkelahi sama Sanji berarti kiamat sudah dekat" namun Meski sering beradu mulut, keduanya tahu mereka adalah teman dekat, dan kebersamaan mereka ini sudah menjadi rutinitas yang tak terelakkan. Di bawah semua celaan itu, mereka saling menyanyai dan menghargai hanya saja gengsinya terlalu tinggi untuk memperlihatkan itu kata usopp yang gen z abis itu love language mereka itu physical attack dan verbal abuse.
"Hei, kalian berdua jangan mulai berkelahi lagi di sini !" Usopp menimpali sambil melirik keluar jendela kapal. "Serius, kita di dalam kapal selam! Tidak ada tempat lari kalau kapal ini meledak."
Luffy tertawa lebar dari sudut ruangan, menggenggam daging yang entah darimana dia dapatkan. "Santai saja sop! Kalau ada masalah, kita bisa menghadapinya bersama. Seperti biasa!"
Brook, yang duduk di dekat mereka, tertawa dengan ciri khasnya. "Yohohoho, Luffy benar! Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Selama kita bersama, semuanya akan baik-baik saja!" Meski suasana kapal selam agak pengap, canda tawa Brook selalu bisa mencairkan suasana.
Franky, yang bertanggung jawab mengawasi mesin kapal, datang dengan senyuman lebarnya. "Mesin berjalan mulus, super mulus! Kita akan sampai di tujuan dalam waktu yang super cepat!" Dengan gayanya yang flamboyan, Franky mengangkat dua jempol ke arah teman-temannya.
Di antara mereka, Law dan Kid lebih tenang. Law duduk dengan pandangan tajam, memeriksa rencana misi mereka di layar holografis, sementara Kid hanya mendengarkan dengan sedikit senyum tipis di bibirnya. Meski tidak sering menunjukkan EMOSINYA, Kid jelas menikmati kebersamaan ini.
Zoro menatap ke luar jendela kapal, melihat lautan gelap yang mengelilingi mereka. Meski selalu bersikap tenang, pikirannya kembali pada Nami. Dia mengingat janjinya untuk pulang. Sebenarnya, dia juga tidak sabar untuk kembali. Tunggu aku, Nami. Ini hanya satu misi lagi.
Malam itu, semua tampak tenang. Suara mesin kapal selam berdenyut pelan, hampir seperti lagu pengantar tidur bagi sebagian besar kru. Zoro sedang berpatroli di lorong kapal, merasa lebih baik untuk bergerak daripada duduk diam. Di tempat tidur kapten, Luffy sudah terlelap dengan senyum kecil di wajahnya, sementara yang lain juga bersiap untuk beristirahat.
Namun tiba-tiba, ada getaran halus yang terasa di bawah kaki Zoro. Pada awalnya, tidak ada yang terlalu memperhatikan. Tapi beberapa detik kemudian, suara alarm mendadak menggema di seluruh kapal.
"Warning! Hull breach detected. Water pressure increasing!"
Waktu seolah berhenti saat semua menyadari apa yang baru saja terjadi. Getaran mulai meningkat, dan Zoro langsung berlari ke ruang kendali, diikuti oleh Sanji, Usopp, dan Franky yang terjaga dalam kepanikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut gelap
RomanceZoro seorang prajurit angkatan laut melakukan misi tapi kali ini menggunakan kapal selam