"Sebaik-baik nya orang lain,menurut bunda,yang paling memahami sulung adalah dirinya sendiri."
Ibarat sebuah benteng,maka sulung harus memastikan kerjaan nya tetap terjaga.Seringkali menjadi pihak yang selalu salah dan terpojokkan.
Sebuah keharusan,bagi sulung untuk menyelesaikan persoalannya sendiri.Hingga sulung lupa,jikalau ia boleh merasa tidak baik baik saja.
Kiranya sulung mu belum mampu menjadi yang kau pinta...rangkulah.Temani ia menemukan jati dirinya.
"Jangan biarin abang melangkah sendirian.Karena sedewasa apapun sulung,ia hanya seorang anak kecil yang terjebak dalam kedewasaan."
Begitu kata Bunda.
Dulu,setelah mendengar kalimat hangat itu,hati Hesa begitu tentram.Seolah hati dan pikiran nya bersatu,lalu muncul lah Hesa kecil yang awalnya berjalan sendirian di bawah pohon rindang,kemudian di dampingi oleh Bunda,Bapak,dan adik-adiknya.
Ternyata,dia tidak sendirian.
"Abang !!"
Lamunan hesa buyar.Dia yang sedang menyeduh teh hangat di teras belakang rumah,menikmati bagaimana angin bekerja membawa beberapa hati yang gundah dan resah,melamun merindukan sosok cinta pertamanya.
Di belakang punggung nya ada Seno yang sedang mengembungkan pipi nya dengan alis berkerut,tampak kesal namun kalah dengan wajah manis nya.
Dari keseluruhan,Seno adalah anak yang menuruni rasa madu dari Bunda.Tak jarang si bungsu,lalu kembaran nya ataupun Azka cemburu buta.
"Ngelamun terus,mikirin kerjaan ya?" Cetus Seno beranjak duduk di kursi sebelah membawa segelas susu coklat.
Hesa mengangguk,dirinya tak ingin terlihat sangat amat merindukan Bunda.Padahal wajar saja.
"Sama bang,tugas rumah gue juga banyak,sampe cenat-cenut kepala gue."Celutuk nya lucu.
"Tugas rumah itu gampang, asal bukan matematika,dek." Hesa menyauti sambil menyeduh teh sariwangi nya.
Dengan ekspresi kesal Seno menjentikan jari nya setuju dengan raut yang di lebih-lebihkan. "Mana bener lagi,matematika kalau jadi manusia pasti udah bonyok." Ucap nya.
Hesa mengangguk- anggukan kepala saja.Memang mematikan.Entah kenapa Azka bisa menyukai nya.Padahal mereka lahir di rahim yang sama.
"Abang besok udah balik lagi,ya?" Seno kembali membuka kata.
Tak langsung menjawab,Hesa menghela nafas panjang kembali menimang-nimang.Perasaan gelisah tiba-tiba hinggap hati nya.
Menatap lamat teko aluminium berisi teh itu begitu lama,hingga tak menyadari bahwa adik nya telah bercabang dua di hadapannya.
"Nikah gak ya..?" Ucap sosok itu di depan meja.
Hesa terperangah bukan main.Netra bambi nya melebar lucu dengan bibir yang hampir mengeluarkan sumpah serapah.
Mendelik pada orang itu lalu menghembuskan nafas kasar sambil mengelus-elus dada rata nya.
Sumber masalah pun hanya dapat tertawa terbahak bahak di tempatnya.Raut wajah itu sampai merah di buatnya.Rasa puas begitu melegakan hati nurani nya.Kapan dan siapa lagi yang berani menganggu si sulung seperti ini.
"Ju,lo liat komuk bang Hesa tadi ? hahahaha," Di sambung Seno yang ikut tertawa melihat adegan yang baru di lihatnya seumur hidup sekali.
Hesa menyentil dahi Juana kencang.Sungguh,tadi dia benar benar terkejut bukan untuk sekedar drama.
"Sialan,anak siapa si lo?" Ujar Hesa sambil terkekeh.
"Bapak Surya Adji Wibowo!!" Seru Juana begitu lantang.Mungkin orang-orang yang sedang sibuk di dalam rumah juga mendengarnya.
Setelah memanggil nama Bapak begitu kencang hingga pipa air juga ikut mengalir masuk ke dalam sela sela rumah,Juana membisikkan sesuatu pada Seno.Membuat Hesa mengangkat alis heran.Apalagi yang akan bocah itu rencanakan.
Juana dan Riko saja sudah cukup untuk mengacaukan mood seisi penghuni rumah Bapak,kalau selama ini Seno yang tampak lebih kalem dari adik adiknya ikut juga,entah kiamat apa yang akan terjadi selanjutnya.
"HAHH !! ABANG MAU NIKAH !!" Seru Seno malah semakin nyaring dari yang sebelumnya.
Menyadari perkataan nya,Seno menutup mulutnya menggunakan telapak tangan nya,kemudian memandang bang Hesa tak percaya.
"Woi siapa yang nikah !!"
Riko dengan kaki super kilat nya sudah berada di belakang kursi bang Hesa.Di susul Sahara dan Bapak yang muncul bersama,memandang Hesa tak biasa.
"Beneran ta le ?" Tukas Bapak yang berdiri tepat di sebelah kiri nya.
"Emang masih ada yang mau sama mantan bajol kaya lo,bang?"
_______________{~}__________________
Im back readerist-nim
seperti biasa,singkat dan sangat singkat,wkwk.See u on next chapter yaaaa
kalau mau aku cepet update,banjir in notif hp ku dengan vote kalian!!!•Bajol : Buaya
udah ngerantau sampai ke luar pulau,masih aja di katain buaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Putra Bapak Surya
Fanfiction"Your family is the best team you could ever have." #enhypen member cast.