3. Pertemuan

54 7 4
                                    

𝙉𝙊𝙏𝙀 : 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘴𝘢𝘳

𝘌𝘯𝘫𝘰𝘺 𝘨𝘶𝘺𝘴 & 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘝𝘖𝘛𝘌‼️













"Gilak dingin bet dah, perasaan tadi gak sedingin ini" ocehannya Sion dengan tangan yang masuk kedalam saku celananya guna menghangatkan tangannya





Degh~

Sion melihat pemandangan yang sangat menyeramkan
Seorang wanita dengan rambut panjang lurus dan berwarna hitam pekat kini sedang berada di atas pagar jembatan, sepertinya ia siap siap buat terjun kebawah

GREPP!!

Dengan gercep Sion menarik badan wanita tadi dengan cepat hingga keduanya terjatuh ke aspal

//aww romantis banget sampe jatuh ke aspal aja barengan

Keduanya terjatuh dengan posisi wanita tadi menindih badan Sion dengan wajahnya yang berjarak hanya beberapa senti saja dengan wajah Sion

"Woy gila ya lu? Lu mau bunuh diri? Jam segini? " bentak Sion sembari sedikit mendorong tubuh wanita tadi dari atas tubuhnya

Yang dibentak tidak menjawab apapun, ia hanya terdiam dengan tatapan kosongnya. Jangan lupakan matanya yang sedikit memerah, sepertinya ia baru saja menangis

"Woy neng? Gausah ngelamun gitu, jadi merinding sendiri gue liatnya"

"Maaf" ucapnya dengan suara yang lembut dan bahkan hampir tak terdengar

"Maaf maaf doang gak cukup,lu ngapain tadi? Mau bunuh diri? "

Yang dibentak malah terdiam sembari menundukkan kepalanya

Saat ini posisi Sion dan wanita tadi duduk lesehan di aspal jembatan. Mereka tidak berniat untuk bangun kemudian mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol. Sebenarnya jembatan yang mereka berdua tempati sangat sepi. Hanya ada mereka berdua saja disana, itu cukup membuat bulu ketek Sion berdiri, ehehehe bercanda. Yakali orang ganteng punya bulu ketek

"Lu kalo mau bunuh diri jangan jam segini, sekarang baru jam 11 malem. Lu kalo mau bundir ntaran aja jam 1 malem, atau gak jam 2"

"Te-terima kasih atas sarannya" ucapnya sembari murung dan ia tak berniat untuk menatap wajah Sion sedikitpun, sayang sekali ya. padahal wajah Sion adalah sebuah pemandangan yang sangat indah,akan sangat disayangkan kalau ia tidak sempat melihat wajah Sion yang tampan bak malaikat

"Lah? Ditanggepin serius, gue kan cuman bercanda" gumamnya

Hikss~ tiba-tiba wanita tadi nangis ntah apa penyebabnya, yang pasti itu membuat Sion cukup gemetar ketakutan. Ia takut bahwa yang sedang duduk bersamanya saat ini bukan manusia, melainkan hantu

"Heh neng, jangan nangis gitu lah. Gue jadi merinding anjir"





♡♥︎♡♥︎♡♥︎♡





"Udah jam segini tuh bujang satu masih belom balik,ni anak satu emang paling bener gue suruh tidur di pos ronda aja dah" oceh Riku yang khawatir akan keadaan Sion yang sampai kini belum pulang juga, padahal sekarang sudah jam 12 malam





♡♥︎♡♥︎♡♥︎♡






"Terimakasih sudah mau mendengarkan curhatanku yang tidak penting ini" ucapnya sembari menatap wajah Sion penuh dengan harapan

"Tidak perlu berkata seperti itu, sebenarnya mencurahkan semua isi hatimu itu lebih baik daripada berdiri di tepi jembatan seperti tadi"

"Emm, sebelumnya tidak ada yang peduli dengan keadaanku hahahaha, Terima kasih karena sudah peduli padaku" ucapnya sembari tersenyum manis pada Sion


Akh Sial, sepertinya Sion jatuh cinta pada senyuman indah yang dikeluarkan dari wajah si gadis cantik ini

Btw, posisi Sion sama wanita tadi ada di taman yang posisinya tidak jauh dari jembatan tadi,mereka duduk di kursi taman yang mengarah langsung ke sungai yang mengalir deras

"Omong-omong, sedari tadi kita ngobrol tapi gue bahkan gak tahu nama lu" basa basi Sion, padahal aslinya pengen kenalan sama ni cewek

"Em? Untuk apa kamu harus tau nama aku? "

"Anjir ni cewe ngeselin juga ye" ucap sion dalam hatinya

"Ya siapa tau kan kita ketemu lagi nanti. Ah enggak, maksud gue gimana kalo kita temenan aja? " tawar Sion sembari membenarkan duduknya kemudian menghadapkan wajahnya dan tatapannya tepat ke arah wajah gadis tadi

"Emm baiklah" jawabnya sembari tersenyum simpul

"Gue Oh Sion, panggil saja Sion. Btw gue baru kelas 12 SMA" Ucap Sion memperkenalkan dirinya dengan bangga

"Aku Kaelisthena Lee, panggil saja Kael. Aku kelas 11 SMA, sepertinya aku harus memanggilmu dengan sebutan KAK ya(?) " ucapnya sembari kembali memberikan senyumnya yang manis pada Sion

"Gausah,panggil Sion aja"
"Btw lu bisa gak kalo ngobrolnya jangan aku-kamu? Serasa lagi ngobrol sama pacar kalau nyebutnya aku-kamu" jelas Sion yang sebenarnya cukup tidak nyaman dengan perbedaan cara berbicara antara dia dengan Kael

"Kenapa memangnya kalau aku nyebutnya pakai aku-kamu? Apakah salah? " tanya Kael

"Gak, gak salah. Cuman lu ngomongnya terlalu formal bjir gue gak terbiasa. Maaf nih ya kalau gue ngomongnya agak blak-blakkan begini, gue orangnya emang kayak begini"

"Heem tidak apa apa"

"Btw, balik gih, dah jam 12 malem. Cewe gak baik jam segini masih di luar

" aku gak mau pulang ke rumah"

"Lah? Kalo lu gak balik ke rumah, terus lu mau balik ke mana? Mau gelandangan aja diluar? "

"Iya" jawabnya kembali murung

"Gue anterin deh ke rumah lu,gak baik juga kan kalo cewek pulang sendirian jam segini" tawar Sion bilang aaja modus wkwk

"Tidak perlu, kalau kak Sion mau pulang silahkan pulang saja. Aku mau disini saja"

"Anjir ni cewe nyali nya gede juga ye, kalo gue tinggalin dia sendirian disini sama aja dong gue kayak cowok kagak punya rasa kasihan sama wanita. Aduh bingung gue, kalo gue bawa ni cewe ke asrama, yakali juga kan di asrama isinya laki semua, palagi ntar ni cewek harus tidur dimana. Kamar di asrama kan dah penuh" Sion mengoceh sendiri di dalam hatinya

'Aduh tapi kalo gue tinggalin ni cewe sendirian,malah jadi khawatir ntar dia malah nyoba bundir lagi. Dih kan sayang kalo cewe cantik bundir,kasian juga ni cewe"

𝐎𝐔𝐑 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃 || 𝐧𝐜𝐭 𝐰𝐢𝐬𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang