PROLOG

28 5 0
                                    

Happy reading...

Jangan lupa vote dan komen-nya...

Jangan lupa vote dan komen-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hembusan nafas panjang lesha keluarkan kala selesai membersihkan meja terakhir.

"Ndra kelar belum?"ucapnya pada satu teman rekan kerjanya yang masih sibuk mengepel lantai.

Cowok itu menoleh " done sha,lo bantu buang sampah aja,ntar sisanya biar gue urus"

Lesha mnegaguk saja membalasnya,lalu berlalu menuju belakang.

Lima belas menit berlalu,akhirnya ke 8 karyawan tersebut selesai dengan kerjaannya masing-masing, mereka berkumpul di depan dapur cave.

"Okeyy,dah kelar semuanya?"Andra sebagai pemimpin shift bertanya,
sembari mengotak-atik tablet yang cowok itu pegang,untuk melaporkan sekaligus memastika semua pekerjaan selesai kepada atasan mereka.

Semua karyawan mengangguk,
termasuk lesha.Andra melirik jam tangannya,mematikan tabletnya.
"Good job semuanya,dan selamat beristirahat!"

beberapa karyawan mulai berlalu lalang keluar dari cave,termasuk lesha dan kedua teman satu shift-nya,arsha dan Ara.

Ketiganya mulai berjalan beriringan sembari menunggu kedatangan andra, yang masih dibelakang, menutup cave, keheningan malam di isi dengan ara dan arsha sibuk bercerita,dan lesha sebagai pendengar cerita.

"Lo pada cepetan cek grup" pinta arsha heboh,dan langsung saja di ikuti ara dan lesha.

"Penggantian posisi bu Tara?" Ucap ara membaca isi chat tersebut. "bentar!,ini maksudnya bu tara digantiin?"

"Hm" Ara tekejut setengah mati kala tiba-tiba sosok andra berdiri disebelahnya,sembari merangkul pundaknya. "Sialan!,ngagetin lo"

"Digantiin siapa ndra?" Tanya arsha.

Andra mengendikkan bahunya,"i don't know"sahutnya dengan wajah lempengnya.

"Emangnya bu tara kenapa?" Lesha ikut bertanya kepada ke-tiga temannya.

"Gue denger dari kafka katanya mau ikut suaminya bisnis ke luar kota,satu bulanan sih,tapi kalo soal siapa yang gantiin gue kurang tau" jelas andra.

"Apapun itu yang penting bos-nya gak galak,judes,plus kerjaan keteter dikit langsung bilang potong gaji" lesha,ara dan andra tertawa mendengar pendapat arsha barusa, mereka tak mengelak,betul apa yang di katakan arsha.

•••

Lesha melirik jam tangannya,pukul sepuluh lebih tigapuluh menit,lesha baru saja selesai membuang sampah,berjalan kembali menuju cave.

Ditengah perjalanan matanya tak sengaja menangkap sosok laki-laki yang nampak tak asing baginya,tubuh tegap,tinggi,punggung kokoh,lalu lengan besar ber-otot yang dipenuhi dengan banyaknya ukiran tatto yang menghiasi.

Lesha mengerjabkan matanya berulang kali,tak mungkin pikirnya,laki-laki itu nampak tak asing baginya,terlebih kala lesha mengingat ukiran tatto yang menghias di lengan besar itu.

Tanpa basa-basi lesha mempercepat langkah kakinya, agar segera kembali ke dapur cave.lesha sampai di dalam,dan ternyata semua temannya sudah berkumpul,bersiap untuk pulang.

Tiba-tiba dari arah pintu dapur,andra masuk dengan wajah panik.

"Kenapa lo?"  Ginan bertanya kepo, mewakili perasaan yang lainnya.

"Didepan ada anaknya bu gistara,yang kemungkinan dia yang akan menggantikan posisi bu gistara,gue minta supaya kita semua bisa bersikap seumum-nya  menghormati, seperti kita bersikap kepada bu gistara,paham?"

Mereka semuanya mengangguk,tanda paham. "Namanya pak emrick " ucap andra sebelum setelahnya cowok itu keluar mendahului mereka.

Sejenak lesha terpaku,nama itu sudah cukup lama tak pernah lesha dengar,namun kini nama itu kembali terdengar,lesha coba menghalau pikirannya yang berisi kemungkinan-kemungkinan yang ada di pikirannya,tidak!,nama emrick buakan hanya satu orang,menghela nafas berat,lesha mencoba berfikir positif,mungkin orang berbeda yah,pasti,lesha yakin itu.

"Ayo sha" ajak ara menggandeng tangan sahabatnya.

Tak lama kemudian pintu dapur terbuka,dan wajah terkerjutlah yang lesha tampilkan kala iris terangnya bertabrakan dengan iris tajam di depannya.

Untuk beberapa saat,lesha terpaku ditempatnya,masih tak berkutik, bimbang antara percaya dan tak mau percaya dengan apa yang dia lihat.

Didepan sana sosok Emrick Austin Reymond, dengan fitur wajah tampan dan mempesonanya,disertai garis rahang tegas,dan bahu lebar yang dipenuhi ukiran tatto,kini berdiri tegap di depannya.

Tak jauh berbeda dengan lesha,iris emrick menyorot tajam,mengamati lesha intens, dimana segera saja lesha dengan terpaksa membalas senyum tipisnya.

"Selamat malam,dan selamat datang pak emrick" sapa andra ramah.

Iris tajam itu teralih menatap andra yang berdiri sopan disamping emrick.emrick membalasnya dengan anggukkan singkat.

emrick kembali menyorot lesha.tanpa mengalihkan pandangannya.
"Perkenalkan diri kalian satu-persatu"

Gemang-gemang suara teman-temannya yang lain tak mengganggu lamunan lesha.

Hingga tak lama kemudian tibalah saatnya lesha.ia menelan ludahnya susah payah.mencoba tenang lesha memfokuskan sorot matanya pada sosok emrick. "Nama saya Alesha ravaena thirisia, posisi saya sebagai kasir,selamat datang dan senang bertemu anda pak emrick" lesha menunduk sopan.

Emrick mengangguk sembari memperhatikan gerak-gerik lesha.cowok itu tersenyum miring, tatkala tak sengaja menangkap gelagat lesha yang nampak tak berubah sejak dulu,cewek itu diam-diam meremas tangannya yang saling bertaut,persis seperti
Kebiasaannya dulu kala masih di bangku SMA,hal yang menunjukkan bahwa diam-diam cewek itu tengah merasa cemas.

Lesha meremas tangannya yang saling bertaut,menyalurkan rasa cemas dan takutnya secara diam-diam,tatapan emrick terlalu menakutkan bagi lesha,sorot itu nampak intens menatap dan memperhatikannya.

Tak bisa di cegah lesha sontak memikirkan bagaimana nasibnya besok dan seterusnya,jika dia harus kembali dipertemukan dan harus berurusan dengan emrick,sosok yang dulunya mengacau dan harus selalu ia hindari dalam kehidupannya.dan parahnya sekarang posisinya ia sebagai karyawan emrick?.

"Oke tanpa basa-basi,ini sudah cukup malam,utuk besok dan seterusnya, pemimpin shift kalian akan diambil alih oleh dia" dengan wajah datarnya emrick menunjuk lesha.

Kontan disela-sela lesha yang belum sadar dari mode cemasnya,cewek itu kembali dibuat tercengang dengan ucapan emrick barusan.

Dan yahh... Doble Shit

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CROMULENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang