part kali ini aku specialin buat bahas masa lalu mereka, dimana nala yg sangat kasar dan rahasia nala
__________
"ayah"
berbulan bulan lebih nala tidak menemui sang ayah semenjak ia keluar dari rumah sakit, ruangan yang gelap dan sempit ini lah tempat dimana nala sering di cambuk, nala dengan langkah kaki yg seakan akan tidak ragu melangkah mendekati sang ayah yg sedang duduk di single sofa nya
"apa harus sejauh ini ayah lakukan demi usaha ayah? rela kehilangan anak tunggal nya demi bisnis ayah? " ujar nya dengan menahan nangis dan suara bergetar
"kamu itu bodoh gatau apa apa jinala, saya memang mencintai istri saya tapi saya tidak mempunyai rasa sayang terhadap anak saya, kamu bagi saya adalah hanya anak pancingan untuk mengundang semua uang uang saya"
nala mengepalkan jari jari nya dengan kuat, menahan amarah yg bergejolak
"da saya tidak akan seperti anda, yang rela menyerah kan nyawa anak saya hanya demi uang, lebih baik saya yang mati daripada anak saya yg kehilangan masa depan nya" ujar nya dengan tatapan tajam nya
ayah nala tertawa dengan terbahak bahak lalu melemparkan vas bunga ke kepala nala, untuk sementara dia tidak mendengar apa apa karna kepala nya yg berdenging keras karna terkena pecahan kaca dari vas bunga
"saya tidak akan membunuh anak mu nala, lakukan saja aoa yg saya ucapkan lalu anak mu akan terhindar dari maut "
"maksud ayah? "
" berbuat kasar lah dengan anak bungsu mu, jika melakukan kesalahan sekecik apapun lakukan seperti yg ayah lakukan dulu saat ayah menghukum mu" jawabnya membuat nala terkejut dia rasanya ingin membunuh laki laki tua di depanya ini
"ga! saya sudah bilang ! ambil saja nyawa saya buat ganti nya! jangan anak saya! "
5 tahun kemudian......
prank...
"IBU SUDAH BILANG JANGAN TELEDOR! KAMU TAU GA ITU VAS MAHAK PUNYA IBU?! "
nala menjewer kuping haechan dengan keras, hati nya selalu merutuki dirinya dengan sangat mudah melayangkan tanganya untuk memukul tubuh kecil milik haechan
"maaf ibu.. haikal tidak sengaja.... " bahkan rengekanya yg selalu saja terdengar sakit dapat menghukum jiwa nala, betapa bodoh nya ia yg dahulu mengharapkan anak bungsu nya tumbuh dengan kasih sayang dan cinta
tangan nala meraih tangan haechann yg kering dan kurus bahkan lebam lebam nya yg tak tak kunjung hilang
"ya Tuhan maafkan saya.. hukum saya dengan cara lain tuhan... jangan hukum saya mendengar rengekan anaku yang menyakitkan ini"
nala menarik tangan haechan ia tidak akan melihat haechan yg teriak kesakitan karna beberapa kali terjatuh, ia mendorong tubuh haechan ke tanah yg berisi dengan kotoran ayam.
lalu dengan gemetar tangan nya mengikat kaki haechan dengan tali dengan kencng "diam disini! jangan berharap ada orang yg membantu anak nakal seperti kamu! ".
nala meninggalkan haechan dengan rasa yang sangat menyesal, ia menyesali perbuatannya jika saja ayah nya yg tidak tahu gerak gerik nya di rumah ini dan mengancam ketika nala nempel akukan haechan dengan baik akan di bunuh membuat nala mengikuti aturan dri sang ayah
"maafin mami nak.. mami terpaksa jika tidak seperti ini kamu dalam bahaya sayang... "
"ARGHHHHHHHHHHHHH"prank
semua vas bunga dan make up ia lempar ke sembarang tempat, frustasi dan penuh tekanan
hidupnya yang glamor dan mewah nyatanya ia hidup seperti di neraka, banyak penekanan oleh ayah yg tidak pernah mengharapkan kehadiranya, ia tidak peduli ayah nya yg tidak menganggap ia anaknya namun bisa kah ada se tetes rasa kasihan dengan anak kecil yg lemah seperti haechan.
tatapan tajam nya yg ia selalu ia pancarkan ke haechan sekarang untuk ia gunakan ke dirinya sendiri di hadapan cermin, penampilan nya yg sudah berantakan dan matanya yg sembab
"lo bodoh nala! bodoh banget GUE BENCI LO NALAAAAAA !!!!! 'X
mark, anak kecil yg tengah berdiri di belakang nala hanya memeluk buku nya dengan erat karna takut dengan ibu nya yg berada du hadapanya, dia memberanikan diri untuk bertanya karna dari kemarin saat menjajahkan diri nya di rumah besar ini ia selalu melihat anak kecil yg tengah menyapu dengan baju lusuh
"ma-m i have questions" ujar mark dengan takut nala yg mendengar suara anak nya langsung berdiri tegak dan merapikan rambut nya" tanya apaa makkeu? "tanya nala lembut
"A few times I've seen a kid here, who is he? Is he my brother?" tanya mark ragu
wajah nya yg sebelum nya terlihat bersahabat tiba tiba saja senyuman nya menghilanh "belajar mark, lihat jam berapa? mami sudah atur jadwal kamu kan? "
"but mam! "
"mahen rakha baskara, dengerin mami atau mami hukum sekarang juga? "
mark kecil langsung pergi dari kamar nala, dia duduk di pinggiran kasur king siize nya karna kaki nya yg sangat lemas, dia meraup wajah nya dengan frustasi
" gue harus keluar dari rumah ini, dan mereka bakal hidup dengan bahagia "
"ya! gue tau apa yg gue lakuin kali ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
DADY SON'S-johnny suh ft markchan
De Todokalo ada yang lebih luas dari samudra dan benua mungkin itu kesabaran dady john kalo ada yang lebih indah dari pemandangan pegunungan mungkin itu ketampanan abang mark dan kalo ada yang lebih bersinar dibanding matahari mungkin itu senyummya ade...