3

346 48 12
                                    


Akhirnya selesai ,maaf telat 😔
*⁠.⁠✧。⁠Happy Reading*゚⁠+

"Apa gak ada baju yang lebih besar lagi?sekalian tutup aja satu tubuh gue"ujar Fourth ,menyindir pada Gemini karena memberikan dirinya sebuah kaos yang berukuran sungguh besar buatnya.

Namun Gemini sama sekali tidak mempedulikan sindiran pemuda itu,hanya menenggapi dengan gelengan kecil dan lebih memfokuskan pada makanan yang hampir siap dihidang,

"Tapi kak Fourth jadi tambah lucu pake baju nya daddy"sahut Him sambil terkekeh.

"Enggak tuh!,yang benal tambahh cantik!"cicit Luka membuat pembetulan sang kakak keduanya.

"Ah!kalian berdua salah yang benar tuh tambah ganteng!,nanti suruh daddy kalian bawain kalian pergi check mata sana!"ucap Fourth gegas.Mentang-mentang dirinya selalu biarin dipanggil cantik ,sekarang benar-benar ngelunjak bocah copy paste wajah nya ini.

"Ih mata Luka gak locak tuh,Luka udah makan wortel cegunung tau!"sahut Luka heboh,tidak terima dikatakan matanya rusak.

"Cuma segunung?Lemah !,gue bisa sebanyaknya sampe ke angkasa sana!"tentu saja pemuda ini juga turut tidak mau kalah dengan balita ini,sungguh cerita yang melebih-lebihkan.

"Wahh Luka juga mau campai kecana!"nampaknya si balita ini mempercayainya

Him mengaru kepalanya yang tidak gatal,bingung .Perbualan keduanya begitu random sehingga otaknya mengatakan tidak perlu mencerna apa yang mereka ngomongin.

Saat ini mereka semua sudah siap duduk manis di kursi meja makan,ah hanya tinggal satu perkara lagi.Lalu Gemini  menatap Him dengan tatapan lembut.

"Him,tolongin daddy bangunin Kakak kamu"

Him mendengar itu tentu saja mengeleng ribut "gak mau dad,takut dimarahi"

Gemini menghembus nafas pelan"Luka?"

"No no no,kakak galak cekali ,nanti kepala Luka di ukul"cicit Luka ,dan benar saja si Putra sulung sangat menyukai mengeplak kepala Luka,jikalau menganggu ketenteraman nya atau si bungsu berbuat nakal.

Karena permintaan nya di tolak ,mau tidak mau Gemini hanya bisa melirik kepada seseorang yang terakhir yang ia bisa meminta pertolongan.

Fourth yang merasai sebuah aura seseorang akan meminta pertolongan darinya,segera berpura-pura tidur di atas meja makan itu.Bahkan membuat suara dengkuran palsu.

"Kalau kamu gak mau bantuin yaudah,kamu gak bisa makan masakan saya"ancam Gemini .

"Halah!,ancam aja kerja lo!,iya-iya gue bantuin."

Sudut bibir Gemini sedikit terangkat beberapa detik dan kembali membuat wajah datarnya."pintunya warna hitam,suruh dia sikat gigi terlebih dahulu sebelum turun"

Fourth mendengus samar sebelum berlalu pergi menuju kamar si Putra sulung.sungguh banyak mau nya!.

Tak lama setelah itu ,Fourth berdiri di depan pintu kamar berwarna hitam dan sedetik kemudian menghela napas panjang. "Kenapa harus gue yang  bangunin anak nya sih? ,apa bocah nya segalak itu sampe mereka takut mau bangunin nya ya?" gumamnya sambil mengetuk pintu sekali, pelan. Tidak ada jawaban.

Ia menempelkan telinga ke pintu, memastikan ada tanda-tanda kehidupan di dalam, tapi hanya hening. "Apa dia mati?" pikirnya tanpa beban. Dengan sedikit ragu, ia membuka pintu dan mengintip ke dalam,yang kebetulan tidak berkunci.

Begitu pintu terbuka, Fourth melihat sosok remaja yang tidur nyenyak di atas kasur. Rambutnya acak-acakan, wajahnya tertutup sebagian oleh bantal membuat Fourth tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana wajahnya, dan selimut sudah melorot hingga hanya menutupi separuh tubuhnya.

Babysitter?[GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang