𝗣𝗮𝗿𝘁𝗻𝗲𝗿 𝗜𝗻 𝗖𝗿𝗶𝗺𝗲
••••
"Huh, dengar.. Aku kemari bukan untuk meminta kembali uang ganti rugi saat itu, bahkan tidak terima jika aku harus kehilangan uang itu. Tapi.. Aku benar-benar memiliki urusan disini, jadi aku kemari untuk melakukan urusan itu." jelas Dingzhi.
"Kau pikir aku percaya?"
"Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi yang jelas.. Aku tidak perduli dengan uang itu lagi."
Dongjun menatap Dingzhi dengan sangat meneliti untuk memastikan jika benar pria itu sudah tidak perduli dengan uang ganti rugi saat itu, dan datang ke tempat kerjanya karena memiliki urusan penting. Setelah mencoba melihat keyakinan tersebut, Dongjun memilih untuk berhenti bertengkar karena itu hanya akan membuang-buang waktunya saja.
"Ya sudah, jika ada urusan ya selesaikan saja urusanmu. Kenapa harus membawa diriku?"
"Karena urusanku adalah denganmu."
"Apa?! Memangnya apa urusanmu denganku? Aku bahkan tidak mengenal dirimu. Jika bukan karena uang, lalu karena apa?"
"Maka dari itu ikut lah denganku, kita perlu bicara."
Greb.
Dingzhi menarik tangan Dongjun, dan membawa pria cantik itu untuk berbicara berdua dengannya mengenai hal yang ingin Dingzhi diskusikan dengan Baili Dongjun. Ia membawa Dongjun ke lorong gedung yang sepi, karena ia tak mau ada orang lain yang mendengar percakapan mereka karena ini adalah hal yang sangat rahasia. Sampai di lorong gedung tempat Dongjun bekerja, Dingzhi menghimpit Dongjun ke dinding dan membuat tubuhnya bersandar pada dinding bangunan dengan tatapan yang terkejut.
"Oh, apa yang kau lakukan?!" tanya Dongjun begitu was-was pada pria menyebalkan di hadapannya.
"Kita harus bicara sekarang, karena hal ini sangat-sangat penting." ucap Dingzhi.
"Ya jika ingin bicara, bicara saja sekarang.. Kenapa harus disini, dan.." menatap Dingzhi yang mengurung dirinya dengan kedua tangannya. "..kenapa kau harus seperti ini?!" teriak Dongjun.
Push.
Dingzhi mundur beberapa langkah karena dorongan dari Dongjun, "Kau—"
"Apa?! Jika ingin bicara, bicara saja. Kenapa harus di tempat seperti ini? Kau juga.. Kenapa harus mengurungku?"
Benar, kenapa Dingzhi melakukan itu? Jika ingin bicara.. Maka bicara saja kenapa harus mengurung Dongjun dengan kedua tangannya, dan Dingzhi menatap pria cantik itu begitu dalam? Astaga.. Sepertinya dia sudah gila, dan tanpa sadar melakukan tindakan diluar nalar kepada pria cantik di depannya ini.
"Ma-maaf."
"Huh, benar-benar menyebalkan."
"Aku minta maaf, kau dengar tidak?"
"Ya, aku dengar. Terus kau mau apa? Lagi pula kita tidak sedekat itu sampai harus saling memaafkan."
"Baiklah kau memang benar, kau puas?"
Dongjun memutar kan bola matanya malas melihat Dingzhi yang terus memancing emosinya, apalagi pria di hadapannya ini benar-benar memiliki kepribadian yang sangat menyebalkan sehingga rasanya ingin sekali Dongjun memukulnya, jika saja dirinya bukanlah seorang Agent yang tidak boleh melakukan kekerasan pada masyarakat.
"Sudahlah, kau ingin bicara apa?" final Dongjun akhirnya, karena tak ingin berurusan lebih lama lagi dengan Ye Dingzhi.
"Aku butuh bantuanmu." ucap Dingzhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫 𝐈𝐧 𝐂𝐫𝐢𝐦𝐞 || 𝐘𝐞𝐁𝐚𝐢
Фанфик𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫 𝐈𝐧 𝐂𝐫𝐢𝐦𝐞 || 𝐘𝐞𝐁𝐚𝐢 Amerika dalam musibah teror pembunuhan. Para pemilik Company besar yang tergabung dalam King Company World di temukan tewas mengenaskan di kursi kejayaan mereka, dan hingga saat ini masih menjadi misteri...