Prolog : 10 Tahun Lalu

61 44 3
                                    


!Happy Reading!

|
|
|
|
|
⬇️


10 tahun yang lalu...

Jakarta, Indonesia

Terdapat seorang anak perempuan yang sedang duduk sendirian didepan halaman rumahnya seperti sedang menunggu seseorang. Tak lama seorang anak laki-laki datang berlari menghampirinya (sepertinya usianya lebih tua dari gadis kecil itu). Kedatangan anak laki-laki itu, membuat anak Perempuan itu merasa bahagia. Ia pun melambaikan tangannya menyambut kedatangan anak laki-laki tersebut. Anak laki-laki itu berusia 7 tahun lebih tua 2 tahun dari anak perempuan tersebut.

"Apakah sudah menunggu lama?" tanya anak laki-laki kepada anak Perempuan itu.

"Enggak juga, ayo kita main ke taman!" Menarik tangan pria kecil itu untuk mengikutinya.

Mereka pun bermain di taman yang tak jauh dari rumah anak perempuan itu. Sejak mereka berteman, taman itu menjadi tempat favorite dan mungkin akan menjadi kenangan ketika mereka sudah dewasa. Setiap harinya mereka selalu menghabiskan waktu berdua disana, tentunya dengan penjagaan dari bawahan keluarga mereka masing-masing.

Saat ini mereka sedang duduk di atas rerumputan menikmati pemandangan danau yang ada dihadapannya. Tak lama anak Perempuan itu membuka pembicaraan sambil tetap menatap kearah danau.

"Vier, jika aku pergi. Apa yang akan kamu lakukan?" tanya anak perempuan itu dengan wajah polosnya. Saat mendengar pertanyaan dari temannya sontak membuat anak laki-laki itu menolehkan kepalanya dan menatap temannya itu dengan wajah sedikit kesal.

"Kenapa bertanya seperti itu? Apa kau akan pergi meninggalkanku?" balas anak laki-laki yang dipanggil vier oleh anak Perempuan tersebut dengan nada bicara berubah menjadi dingin.

Mendengar nada bicara temannya berubah menjadi dingin, membuat anak Perempuan itu langsung mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan temannya itu. Lalu ia pun mengambil tangan temannya dan menggenggamnya.

"Enggak, bukan gitu maksudku. Aku cuman bertanya, aku gak punya niat meninggalkanmu. Maaf atas pertanyaanku tadi, jangan marah ya vier!" pinta anak Perempuan dengan mata yang berkaca-kaca. Ia takut temannya itu marah padanya.

"Jangan bertanya seperti itu lagi. Aku gak suka pertanyaanmu itu." Ucap anak laki-laki itu dingin

"Iya, aku gak akan nanya tentang itu lagi" balas anak Perempuan itu sambil menganggukkan kepalanya.

"Lea, aku ingin kamu berjanji kepadaku" kata anak laki-laki itu sambil menatap temannya serius

"Ya, janji apa?" tanya anak Perempuan yang dipanggil lea itu sambil memiringkan kepalanya menatap polos temannya ini. Membuat semua orang yang melihatnya pasti akan merasa gemas dengan ekspresinya itu.

"Berjanjilah, kamu gak akan pernah meninggalkanku begitupun aku yang gak akan pernah meninggalkanmu. Kita akan sama-sama sampai dewasa." Kata vier serius

"Baiklah, aku akan berjanji bahwa kita akan selalu bersama sampai dewasa, Janji!" balas lea sambil menjulurkan jari kelingkingnya dihadapan vier dan disambut baik oleh temannya itu. Setelah itu mereka pun kembali tersenyum dan bermain kembali dengan bahagia.

"Oh iya, aku punya sesuatu untukmu" ucap vier teringat ia membawa sesuatu yang ingin diberikan kepada leanya.

"Apa?" tanya lea penasaran.

"Tadaaa" teriak vier antusias menunjukkan sesuatu yang dia bawa dan disimpan sedari tadi.

"Woww, bagus banget" antusias lea saat melihat sesuatu yang dibawa vier. Vier pun langsung memberikan itu kepada temannya tersebut.

Fille TranquilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang