Chapter 2 (ada penambahan)

222 22 2
                                    

  Beberapa bulan kemudian..

"Tong! lewat sini."

Suara panggilan dan ayunan tangan ramping di depannya membuat Tong memberhentikan langkahnya beberapa saat dengan senyuman kecil dan melangkahkan kakinya ke orang yang memanggilnya, yang duduk di kursi taman di gedung fakultas.

"Kenapa kau datang sangat awal hari ini?" Tong menyapa temannya yang duduk dengan meletakan dagunya diatas tangannya, melihat ke arah Tong, lalu Tong duduk di sebelahnya, tetapi wajah cantik orang itu hari ini dipenuhi dengan rasa kantuk.

"Aku pergi bersama Dome, tetapi aku baru sampai kurang dari sepuluh menit yang lalu, sebelum kau" balas Pupe setelah melihat ke waktu yang ada di lengannya. Semenjak dia tinggal dengan pacarnya di condo, tidak jauh dari kampus, mereka berkendara bersama "Tapi aku tidak perlu bertanya ke kau, kenapa kau datang lebih awal kan?"

"Ini normal untuk bangun lebih awal, jika aku terus tidur, aku tidak akan bisa karena tubuhku sudah terbiasa"

Tong tidak menjelaskan lebih jauh alasan mengapa ia bangun lebih cepat, selain arena sudah terbiasa, dan karena dia tidak ingin berlomba dengan Tonkla, yang sekarang mereka menjadi teman sekamar setelah mereka berdua pindah ke Bangkok untukk belajar. Walaupun, fakultas yang mereka pilih berbeda. Tong tahu jika dia tidak bisa memilih fakultas yang beresiko karena penyakitnya. lagipula, fakultas seni, jurusan bahasa inggris, adalah pilihan pertama yang Tong pikirkan karena dia senang bahasa, Namun, seseorang yang menyukai kebebasan dan bisa hidup untukk menjelajah tanpa batas seperti Tonkla, memilih fakultas teknik yang mana sejalan dengan style nya.

Dan karena ini, hari penyambutan murid baru resmi sebagai pembukaan semester, Tong bertemu dengan Pupe, yang mana nomor mahasiswa mereka bersebelahan. Dari menyapa dengan sopan, mereka semakin familiar, saat mereka melakukan aktivitas bersama, mereka menempel seharian. Pupe memberi banyak saran kepada Tong dan membantunya untuk bergabung bersama untuk mengetahui beberapa mahasiswa yang lain. Selama ia tumbuh, menjadi seorang anak panti asuhan tidak membuatnya untuk direndahkan atau digoda seperti waktu ia masih kecil.Kebalikannya, teman-temannya yang tahu latar belakangnya bersimpati terhadapnya, mengerti dan memberikan semangat kepadanya.

"Aku dengar, sehabis kelas, teman-teman akan berkumpul di toko susu di belakang kampus" Tong memikirkan suara merdu temannya yang sedang berbicara, tetapi ia mengerutkan kedua alisnya, Pupe mengeluarkan nafasnya dengan kesal "Tidak baca grup chat lagi, seperti biasa"

"Ku matikan notifikasi nya" Tong memeriksa ponselnya dan menemukan banyak pesan di grup chat, topik utama yang dibicarakan oleh teman-temannya di departemen yanng sama adalah janji untuk berkumpul, seperti yang dikatakan Pupe.

"Selalu" walaupun ia berkkata seperti itu, nada Pupe seperti menggemaskan, walaupun mereka baru kenal kurang dari setahun karena ini baru awal semester dimulai.Lalu, Pupe bisa berkata jika teman-teman barunya  adalah orang yang baik, dia bahkan tau banyak hal, yang membuatnya lebih santai dari pada merasa terganggu "Jadi, apa kau bisa pergi?"

"hmm"

"Bukannya hari ini hari libur untuk perkerjaan mu?" sebelum Tong menjawab, orang yang mempunyai ingatan bagus itu berkata terlebih  dahulu.

Pemuda itu tidak bisa berargumen selain waktu belajarnya, Tong harus berkerja untuk mendukung  beasiswanya di waktu senggangnya dengan mengumpulkan jam kerja di pusat obat anti penuaan, Yang mana di miliki oleh kampus yang sama dengannya dan ditawarkan oleh beasiswanya, dan dia juga melakukan kerja paruh waktu di kedai kopi dekat kampus pada malam dan waktu libur untuk mendapatkan uang untuk pengeluaran pribadinya, dia akan mendapatkan waktu libur di hari biasa yang mana itu adalah hari ini.

"Benar aku tidak berkerja paruh waktu, tapi aku tetap harus berkerja untuk membayar beasiswa ku" hari ini, sebenarnya Tong merencanakan untuk pergi ke pusat sehabis kuliah.

Darah SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang