ZL 07

75 5 0
                                    

Setelah selesai dan tertata rapi semua makanan dan bertepatan dengan itu kedua Gus itu datang.mereka memakan makanan nya dengan khidmat.

"Kok rasanya lain ya?"

Batin Gus zai saat dirinya mencoba ayam krispi kesukaannya,namun saat gigitan pertama dia merasa kan rasa yang sungguh berbeda.entah lah, mungkin....enak?

Saat selesai makan Maura membawa piring kotor ke wastafel dan Kiya mengelap meja makan yang kotor.

"Kakak ipar?"Kiya menoleh dan mendapati Gus Zai sedang suaminya ada di kamar.

"Iya?"dia memberhentikan kegiatan dahulu.

"Itu,yang buat ayam krispi nya siapa?"tanyanya,sungguh dirinya sangat penasaran!.Kiya tersenyum tipis.

"Enak ya?"bukan nya menjawab Kiya malah bertanya

"I-iya"jawabnya.

"Istri kamu yang membuat nya"ucapnya lalu kembali mengelap meja makan.gus Zai melotot kan matanya terkejut.oh,berita apa ini?,dirinya bahkan mengira istrinya itu tak pandai dalam hal memasak.saat asik sibuk dengan berpikir nya sendiri suara Kiya membuat nya menoleh kaget.

"Jari Maura bahkan terluka saat memotong ayam nya"Kiya sudah selesai mengelapnya

"Y-yang bener?"entah mengapa dirinya merasa ragu.kiya mengangguk"obati lukanya karna tadi dia tidak sempat untuk mengobatinya,bahkan tapi dia lanjut menggoreng tanpa dibantu"Gus Zai terdiam sejenak memikirkan sesuatu hingga tanpa sadar kiya sudah pergi dari sana.

"Masa sih sampai sebegitu nya?"gumam Gus zai.maura yang baru saja mencuci piring itu melihat suaminya sendiri itu berinisiatif untuk mengejutkan nya.

Memang usil kan?

Maura mengendap-endap mendekati Gus Zai yang masih berdiam entah apa yang dipikirkan oleh sang suami itu.

"DOR!!!"Gus Zai menoleh kaget ke arah sang empu dan sang pelaku hanya tertawa lepas melihat keterkejutan suaminya itu.gus Zai mengelus dadanya sabar,memang istrinya memiliki sifat usil dari lahir.

"Astaghfirullah Maura"tegur nya,lantas Maura terdiam lalu menatap intens suaminya itu."kenapa?"tanyanya yang seakan tidak punya salah itu.gus Zai melirik jari Maura yang terluka itu,Maura yang paham langsung melihatkan jarinya itu tepat didepan mukanya membuat Gus Zai secara reflek memundurkan wajahnya.

"Ini kan yang Lo mau liat,ngak usah dilirik liat aja langsung!"ucapnya.gus Zai langsung meraih jari telunjuk Maura yang terluka itu lalu membawanya ke ruang tengah.maura pun kaget saat dirinya ditarik secara tiba-tiba oleh pria didepannya namun dia tidak memberontak dan memilih pasrah.

Gus Zai menyuruh Maura untuk duduk sedangkan dirinya mengambil sesuatu di laci yang ada didekat sana.maura hanya diam memperhatikan suaminya yang seperti mencari sesuatu.setelah mendapatkan yang dicari Gus Zai kembali duduk disamping Maura.dibuka nya kotak P3K lalu diraihnya jari Maura dan memberi plaster dijari maira yang terluka.maura menatap sang suami tak percaya.

Kesambet apa suaminya hingga mau mengobati nya?

Saat telah selesai Gus zai membereskan kotak p3k nya namun dirinya menegang saat benda kenyal mendarat di pipi nya.gus zai menatap Maura yang tampak santai bahkan seperti biasa aja.

"Kamu-"ucapnya terhenti saat mendengar suara yang membuat jantung nya disko.

"Kenapa,kan dah halal.itu sebagai ucapan terimakasih gue karena lo dah mau ngobatin gue"Maura tersenyum manis membuat Gus zai memalingkan wajahnya.oh ayolah kenapa senyum Maura sangat manis!!

Dan apa?,telinganya bahkan memerah dan itu diliat langsung oleh maura.maira terkekeh lalu tersenyum menggoda kepada suaminya itu.

"Mas, telinga lo merah"

Mauza <Maura & Zai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang