ZL 08

56 6 0
                                    

"APA?!"

Zai terperanjat kaget,Wow sekali suara nya Maura ini.

"Ngak bisa gitu dong!!"sewotnya.zai mengangkat sebelah alisnya.maura bersedekap dada lalu menatap tajam sang suami.

"Kenapa ngak bisa?"tanya Zai.

"G-gue belum terbiasa dan bukan kah itu terlalu cepat?"tanyanya.zai menatap datar sang istri dan yang ditatap mengusap tengkuknya,tatapan datar Zai selalu membuat dirinya menciut.

"Jika dilakukan mulai sekarang maka akan terbiasa bukan?"tanyanya.maura menelan Saliva nya susah payah.

"Em,itu.oke fine mulai sekarang menit ini detik ini juga!!"putusnya.zai tersenyum tipis namun sayangnya Maura tak melihat kejadian langka itu karna sedari tadi terus mengoceh tidak jelas.

"Baiklah,kalau begitu saya-em maksudnya aku mau pergi keluar dahulu"Maura menyalami tangan Gus Zai dan Gus Zai pergi dari sana.saat sampai didepan teras ndalem dia berhenti melangkah.

"Aku?" Zai menghela nafasnya.

"Saya belum terbiasa memakai kata 'aku' tapi..."zai menggeleng kan kepalanya lalu pergi keasrama putra,disana setidaknya dia bisa mengobrol kepada para ustadz ustadz.

Sementara Maura dikamar duduk melamun."aku?"

Maura menggaruk kepalanya bingung."gue ngak terbiasa yaampun!!!"teriaknya.

*Ting

Maura menoleh dan mengambil handphone nya.

Bad girl 🗿

Bela diri:woy Ra,gue sama si buah fir udah didepan!

Buah fir:@bela diri eh lu ngak usah 'ngatain gue dasar bela diri!!

Bela diri:eee,Lo jga,ngapain ngatain gue ha!!

Anda:udh deh,Oya btw maksud kalian depan apaan nich? 

Bela diri:nasib punya temen yang pikun!

Buah fir:yaampun Ra,Lo lupa kalau hari ni hati Minggu??

Anda:Oya!!,otw ke sana!

Buah fir:cepetan yak, banyak santri yang liat

Anda:lah,Lo keluar dari mobil??

Bela diri:engak lah,tapi mereka liat ke mobil kita

Anda:oh.

Maura mengganti baju nya lalu memakai hijab pasang agar tidak ribet dan langsung pergi keluar.kiya yang sedang menaiki tangga melihat kearah Maura yang berjalan tergesa-gesa.

"Loh,kamu mau kemana Ra?"Maura menoleh.

"Ada temen gue didepan"jawabnya.

"Ohh"

"Gue pergi yak!"Kiya mengganguk lalu Maura kembali berlari kecil menuju gerbang pesantren,namun lagi,langkah nya terhenti saat penjaga menanyakan dirinya.

"Maaf Ning, apa kah Ning sudah izin ingin keluar?"tanyanya.maura memutar bola matanya malas.

"Yaampun pak,diluar ada temen gue"ucapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mauza <Maura & Zai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang