CH 2

70 5 4
                                    

Go to reading...
Lets gooooooooo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah edisi kaget meng kaget warga perusahaan, pekerjaan pun dilanjut.

Dan tidak terasa waktu sudah sore, dijam pulang kantor.

"Yaah hujaan, aku tidak bawa payung"

Joshua hanya mengerucutkan bibirnya berjongkok didepan lobby, teman2nya sudah pulang, dan hujan sangat deras.

"Mau pulang" Suara seseorang menginterupsi lamunan joshua

"Ah iya sajangnim, tapi hujan"

"Ayoo ku antar"

Sopirnya sampe tengak tengok, es kutub cair karena seorang karyawan baru.

"Ah itu, tidak usah sajang nim, biar aku tunggu hujan reda saja"

"Mau sampai malam,kamu menunggunya"

"Ah itu baiklah, apa tidak merepotkan "

"Ani, ayoo masuk"

"Kamshamnida"

Joshua agak canggung, seungcheol sedang berkutat dengan hp ny, sesekali joshua melirik seungcheol.

"Waee"

"Oh aniaa"

"Kamu tinggal dengan adikmu"

"Awalnya iya, tapi karena dia kuliah di busan, jadi adiku tinggal disana"

"Lalu kau sendiri"

"Ndae sajangnim"

"Seungcheol saja,tidak usah panggil sajanim, kita bukan dikantor"

"T-tapi"
Ngelirik supirnya masih tidak enak.

" Gwenchana, tidak usah pedulikan dia"

"B-baiklah, s-seungcheol ah"

"Good"
Seringai tipis terpatri di wajah seungcheol rencana busuk, untuk membuat joshua tetap tinggal disisinya sudah terencana dengan matang.

45 menit perjalanan dengan kondisi cuaca yang makin buruk bahkan diberitakan akan terjadi badai, seungcheol dengan santainya ikut turun, dan  meminta supirnya untuk pulang perjalan kerumah joshua masih memakan waktu 5menit karena berada di gank sempit.

"Kenapa sajangnim, ikut turun, jadi basahkan"

"Aku menginap dirumah mu"

"T-tapi tapi, YAKK CHOI SEUNGCHEOL"

seungcheol berjalan saja terus dengan senyum kecil sangat lucu membuat joshua kesal.

"Belok kiri"
seungcheol dengan santainya nurut, tapi joshua malah belok kanan.

"Hahahaha"

"Kau mengerjaiku hah"

"Bweekkkkk, HAHAHAHA"
joshua berlari ditengah hujan diikuti seungcheol yang mengejarnya, rumah joshua berada paling pojok, cukup sepi jika ingin melakukan hal yang tidak2, pikir seungcheol.

"Ayooo masuk, maaf jika rumahnya kecil dan berantakan, aku belum sempat membereskan nya"

"Gwenchana,"
Seungcheol bukan orang yang akan menjudge keadaan seseorang, meski terlahir kaya tujuh turunan orang tuanya selalu mengajarkan untuk tidak merendahkan orang lain. Meski wajahnya dingin dan datar dengan karyawan nya seungcheol cukup ramah, ramah dengan wajah es kutubnya.

"Sajangnim bersihkan diri  dulu, nanti masuk angin pakai saja kamar mandi dikamar adikku, bajunya sudah aku siapkan semoga muat yahh"

"Nae, gumawoo"

Joshua pun sama mandi terlebih dahulu dikamarnya

Pov keluarga seungcheol.

"YEOBBOOOOOO"
ibu seungcheol sudah teriak2 dari bawah

"Ada apa sayang, kenapa teriak2"

"Seungcheol, seungcheol sudah menemukan anak itu"

"Jinjaaaa, eoddiya"

"Seungcheol sedang di rumahnya"

"Wahh daebakk, anak itu cepat sekali progressnya"

"Jangan lama2, sekaligus kita balas kebaikan orang tuanya, tuan hong sudah sangat membantu kita. "

"Kita berdoa saja, jangan sampai nanti jisoo berpikir kita hanya balas budi, urusan perasan mereka, serahkan saja pada seungcheol, ayoo kita istirahat sudah malam"

Kembali pada cheolsoo

Seungcheol keluar kamar adikany hanya dengan kaos tipis yang mencetak absnya, badan kekar rambut basah menambah kesan sexy.
Joshua hanya mengedipkan matanya berkali2, pasalnya ini terlalu menggoda.

"Sudah lihat2nnya"

"Hah, oh aniaaa, siapa yang melihat"

Joshua memalingkan wajahnya yang merah bak kepiting rebus, bergeser kedapur untuk buat minuman hangat.

5menit kembali keruang tengah

"Maaf hanya ada teh, sajangnim"

"Seungcheol, berapa kali aku harus bilang"

"Ah itu maaf, aku belum terbiasa"

"Besok2 seungcheol saja, saat kita sedang berdua"

"Naee, mm itu karena besok sajang-, ah maksudku cheol ah, ada rapat di daegu jam 1 siang, berkas2nya sudah ku bawa, besok kita bisa langsung berangkat"

"Baiklah atur saja bagaimana baiknya"

Sisanya mereka canggung lagi, lebih tepatnya joshua yang canggung.

"Shua ya"

"Nae"

"Apa kau sudah punya kekasih"

"Ah itu, aku tidak  terpikirkan soal kekasih, aku ingin fokus pada biaya kuliah adiku saja"

"Jinjayoo"

"Naee"

"Bagaimana jika aku tertarik padamu"

"Maksud mu"
Joshua terlihat bingung dengan perkataan seungcheol.

"Aku menyukai mu, tapi aku tau kamu pasti berpikir terlalu cepat, aku tidak akan memaksa"

"Mmm itu, ituu"
Joshua memilin bajunya menunduk bingung mau jawab apa, gak jawab takut dipecat dia.

"Aku tidak memaksa mu untuk Sekarang2 ini, aku tau kamu masih berpikir terlalu cepat dan tidak percayakan"

Joshua ngangguk natap seungcheol

("Siaal adiku bangun") batin seungcheol

"Ekhem"

"Oh shitt"
Seungcheol bangkit jalan ke toilet.

"Gwenchana, waee ada yang sakitkaah cheol ah"

Joshua terlalu polos...






Next........

Hati2 mwehehehee

MY CEO ~ CHEOLSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang