Bab 1

1K 57 8
                                    

Halo, author mau informasiin kalo ini adalah cerita remake dari cerita dengan judul Brother With Benefit yang sebelumnya kena take down. Untuk plot dan karakter ada yang diubah namun inti cerita masih dengan Bian dan kakaknya.

Terima kasih juga untuk para pembaca setia yang masih nungguin update di akun ini.
♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡

-----

Orang-orang mungkin mengira jika anak sepertiku tak akan berpikiran aneh-aneh, mengingat aku sendiri membuat citra ku sedemikian rupa agar orang-orang berpikir bahwa aku adalah seorang anak yang baik-baik.

Namun sayang sekali, pikiran mereka tentang aku itu salah besar. Nyatanya, anak yang mereka kira polos dan lugu ini, memiliki pemikiran yang bisa dibilang penuh dengan kesesatan.

"Bian, ngelamun mulu ntar kesambet loh." Ujar Ibu ku.

"Paling lagi mikirin hasil ujiannya mah." Timpal Ayah ku.

Kami bertiga sedang berada di meja makan, tengah melakukan sarapan. Kedua orang tua ku memang sangat perhatian padaku, terlebih lagi, karena aku berperilaku seperti anak yang polos membuat mereka terkadang sedikit ataupun sangat protektif padaku.

Aku saat ini sudah berada di jenjang SMA kelas 2. Untuk urusan pelajaran ataupun nilai di sekolah, aku tidak terlalu pusing memikirkannya karena aku termasuk anak yang cukup pandai untuk mendapatkan hasil yang baik.

Namun, aku lebih suka memikirkan hal lain ketimbang soal pelajaran. Seperti game, komik Jepang, ataupun tubuh atletis seorang pria.

Ya, aku adalah seorang lelaki yang memiliki ketertarikan pada pria. Awalnya aku mengira jika aku hanya sebatas kagum pada tubuh atletis mereka dan termotivasi untuk memilikinya juga. Namun semakin lama, aku semakin sadar bahwa perasaan itu bukan hanya sebatas kagum melainkan tertarik secara seksual.

Jika ditanya awal dari perubahan ataupun pemicunya, jawabannya adalah Kakakku. Kakakku bernama Dika, jarak usia ku dan dia sebenarnya tak terlalu jauh. Hanya berjarak 5 tahun, ia saat ini berusia 22 tahun.

Kejadian pertama yang membuat ku tertarik pada seorang pria adalah saat aku dijaga oleh Kakakku.

-----

Kala itu, kami hanya berdua saja di rumah. Aku yang hanya bermalas-malasan karena memang sedang libur semester, sedangkan Kakakku sibuk dengan pekerjaan rumah.

Aku yang hanya rebahan di atas sofa sambil memerhatikan Kakakku membersihkan seisi rumah tiba-tiba tertegun melihatnya yang memakai kaos berwarna putih tanpa lengan. Menampilkan bisepnya yang mengkilap akibat keringat. Saat itu, aku belum yakin dengan ketertarikan ku dan hanya berpikir bahwa aku kagum dengan tubuh Kakakku sendiri.

Setelah selesai dengan pekerjaan rumah, Kakakku melakukan work out di halaman rumah yang terbilang cukup luas untuk berolahraga. Aku yang berada di sofa ruang keluarga bisa dengan jelas melihatnya dari dalam. Sesekali aku menelan ludahku sendiri ketika melihat keringat mengucur melewati kulit bersih Kakakku. Setengah kaosnya bahkan sudah basah oleh keringatnya.

Jika dideskripsikan, Kakakku itu tampan dan gagah. Walaupun saat ini, tubuhnya masih terbilang biasa saja, namun bagiku, ia sangat bisa menarik perhatian. Kulitnya berwarna kuning langsat, ditambah sangat bersih, tak ada bekas luka sedikitpun.

"Dek, kamu gak mandi?" Ini hari libur, tentunya rasa malas untuk mandi semakin besar. Ditambah aku hidup di kota dengan suasana dingin di pagi hari. Semakin yakin bagiku mengurungkan keinginan untuk mandi. Namun itu niat awal ku, hingga sesuatu membuatku goyah dengan hal tersebut.

Sweet Brother | BL 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang