6

14 4 2
                                    

Plak

Suara sendal yang mendarat tepat di muka Heeseung

"Eh maaf kak, Yunah ga sengaja" ujar Yunah karena sendal yang ia maksud kan untuk melempar Sunghoon itu malah salah sasaran dan mengenai Heeseung.

"Nah mampus lo, sapa suruh mau nimpukin gue pakek sendal, sekarang kena karma kan lo" Sunghoon berkata sambil tertawa puas.

"DIEM KALIAN BERDUA!" teriakan Heeseung sambil membuang dokumen yang harusnya ia periksa sekarang.

Dia sudah tidak tahan dengan Yunah dan Sunghoon.

Pasalnya mereka sudah seperti ini sekitar lebih dari 2 jam.

Sunghoon menganggu, Yunah membalas. Saat Sunghoon diam, Yunah yang menganggu nya.

Ini semua dimulai dari Sunghoon yang mengusulkan untuk membawa adik Heeseung ke rumah mereka agar bisa membantu menenangkan Jane yang sedang shock.

Lalu dengan bodoh nya Heeseung setuju.

Heeseung pun tidak menyangka bahwa adiknya itu akan terus bertengkar dengan Sunghoon. Karena ia kira mereka akan lebih serius karena sedang di tugaskan untuk menemani Jane.

Sekarang malah Heeseung yang butuh di tenang kan. Tolong, Heeseung menyesal menyuruh adiknya kemari.

Sunghoon pun berdecak

"Ck, Yunah pulang aja deh lo, nanti kakak lo ngamuk, gue lagi yang jadi sasaran." Ucap Sunghoon kepada Karina

"Yaudah deh gue pulang dulu, dan kak Heeseung, awas aja sampe lupa jemput gue, gue aduin ke mamah" Balas Karina dengan tangan menunjukkan tinju ke arah Heeseung dengan tangan nya yang mungil.

Untung nya Heeseung mempunyai kesabaran seluas samudera. Jika Yunah bukan adiknya, ia yakin sudah menjadikan Yunah lemper geprek.

Setelah adiknya itu pergi, Heeseung langsung mengalihkan pandangannya ke arah Sunghoon dan menunjuk pria di depannya itu.

"Lo! Mandi Sana, bau lo udah ngalahin bau limbah pabrik karet." Balas Heeseung

Sunghoon mencium badan nya sendiri, dan benar saja. Ia sangat bau, mungkin karena berlari-larian dengan Yunah.

"Yaudah deh sebagai adek yang berbakti kepada Kakak nya, gue bakalan mandi sekarang" Sunghoon segera pergi ke kamar mandi.

Setelah Sunghoon masuk ke dalam kamar mandi, Heeseung mengambil dokumen nya lagi dan kembali duduk dan memeriksa dokumen itu.

Heeseung kira dia akan bisa menyelesaikan tugas nya itu setelah Karina pulang, tapi dari lantai atas, Heeseung melihat Jay yang di tarik paksa oleh Jane

Jane masih menarik Jay sambil berlari menuruni tangga, tapi setelah berada di lantai bawah Jane tiba tiba berhenti.

"ADUHH!" Jane meringis kesakitan karena Jay menabrak diri nya.

"Kenapa tiba-tiba berenti?" Tanya Jay dengan wajah tanpa dosa kepada Jane yang baru saja di tabrak oleh nya.

Salah siapa, toh dia duluan yang berhenti mendadak.

"Ekhem" Heeseung berdehem melihat adik nya yang di seret oleh perempuan yang hampir ingin dia bunuh tadi

'Kenapa mereka keliatan akrab banget?'
Batin Heeseung.

Jay menyadari kehadiran Heeseung yang sedang duduk santai di sofa dekat pintu utama sambil membaca dokumen.

"Dia siapa Jay" Jane bertanya kepada Jay

"Dia Kakak Saya, namanya Heeseung."

Jane mengangguk menandakan dia mengerti.

Jay hendak meminta izin kepada Hyung nya untuk mengatakan bahwa dia harus beli beberapa keperluan.

"Kak Heeseung gue ma-"

"Eh ada kakak ipar" Jane mencela Jay yang ingin meminta izin Heeseung.

Heeseung menautkan kedua alis nya keheranan, dia beralih menatap Jay.

Jay hanya menggaruk belakang kepalanya

Jane tiba-tiba menghampiri Heeseung.

Heeseung menatap Jane aneh dan segera membenarkan posisi duduk nya menjadi tegap.

"Kakak ipar ku, hari ini Jane sama calon suami Jane mau beli beberapa keperluan" Jane menekankan kata 'calon suami' kepada Heeseung.

Ia lalu membungkuk sebagai tanda hormat dan kembali menarik Jay keluar lewat pintu utama.

"Kak nanti gue jelasin" Ucap Jay kepada Heeseung yang sedang kebingungan.

Setelah Jane dan Jay pergi sunghoon baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basah nya dan handuk kecil di lehernya, ia baru saja selesai mandi.

Ia melihat Heeseung duduk di sofa sambil memasang wajah terkejut

"Kak Heeseung kenapa? Kok diem aja?" Sunghoon segera menyadarkan Heeseung yang masih shock.

"Sunghoon, ternyata adek gue normal" setelah mengatakan itu, Heeseung langsung pergi meninggalkan Sunghoon dengan muka yang masih shock

Sunghoon yang tidak tau apa-apa pun langsung kebingungan dengan perkataan Heeseung, kenapa Yunah di bawa-bawa?

.
.
.

Jane sedang memperhatikan Pria yang sedang menyetir di samping nya.

Jay yang merasa diperhatikan terus pun reflek bertanya

"Kamu kenapa ngeliatin saya sampe segitunya?"

"Ada yang nempel di muka kamu"

"Emang iya?" Jay meraih kaca dashboard mobil nya untuk melihat apa yang menempel di muka nya.

Saat sedang bercermin, Jane tiba tiba mengatakan

"Ada ketampanan yang nempel di muka kamu"

Jay yang merasa sedang di goda pun langsung berdecak kesal dan menatap Jane tajam, walau sebenarnya dia juga sedang salah tingkah.

"Berhenti goda saya, atau kamu saya turunin di sini" ucap Jay agar Jane berhenti menganggu nya.

"Ck, parah ya kamu, masa calon istri sendiri mau di buang di jalanan" Jane memajukan bibir nya kesal.

Tak lama, Jay menghentikan mobilnya di toko yang akan di kunjungi mereka.

Jay dan Jane masuk ke toko itu

"Cepet pilih baju nya, saya tunggu di situ" Jay menunjuk kursi yang tidak jauh dari posisi mereka.

Jane mengangguk, gadis itu segera pergi dan memilih baju nya.

Jay yang sedang menunggu calon istrinya itu berbelanja, memanggil salah satu karyawan toko dan berbisik. Karyawan itu tampak kaget

"Baik tuan." Karyawan tersebut pergi dan memperhatikan semua gerak gerik Jane.

Setelah sekitar 15 menit Jane kembali menghampiri Jay dengan satu dress simple berwarna Sage dan beberapa make up.

"Udah?" Tanya jay

"He'eumm" Jane menganggukan kepala.

"Oke, ayok pulang" Jay keluar duluan dengan Jane yang mengikuti nya.

Saat sampai di mobil, karyawan toko tadi terlihat sedang memasukan banyak papperbag ke kursi penumpang di belakang.

"Lhoh kok banyak banget, buat siapa aja ini Jay" Jane keheranan.

"Buat kamu lah"

Jane menjatuhkan rahang nya tak habis pikir dengan calon suami nya ini

Ternyata diam-diam jay menyuruh karyawan tersebut mengambil semua benda yang Jane sentuh.

Sungguh Gila...

Find My Secret! | Jay WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang