1

21 9 0
                                    

Hari ini mendung dan gelap. Langit Incheon di selimuti awan kelabu yang menambah suasana sunyi kota.

Di depan pintu keluar Nasaret International Hospital, seorang gadis cantik dengan jas putih yang bertengger di lengan kanan nya melangkah dengan santai, sebuah nametag yang di sematkan di dadanya memperlihatkan namanya

Dr. Kim Minjeong

Atau biasa di panggil Winter itu adalah seorang dokter spesialis neurologi, baru saja menyelesaikan shift panjangnya. Ia berjalan pelan menuju parkiran, mengeluarkan kunci mobil putihnya, lalu masuk dan mulai melajukan mobil itu.

(Neurologi = dokter khusus mendiagnosis dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf termasuk otak, otot, saraf tepi, dan saraf tulang belakang.)

Winter menghela nafas lega dan tersenyum tipis saat hujan rintik-rintik mulai turun, menambah kesegaran udara.

"Hmm, udah tiga hari nih mendung terus, tapi enak sih jadi adem-adem gimana gitu." Gumamnya sambil tertawa kecil, memutar musik favoritnya.

Jalanan Incheon itu tampak sepi, mungkin karena hujan pengendara lainnya enggan untuk berkendara.

Selama perjalanan pulang, hanya ada suara rintik hujan dan musik yang terdengar di ikuti dengan nyanyian Winter yang mengikuti alunan lagu.

"Don't you want me, like I want you baby. Don't you nee__"

Brukk

Nyanyian Winter terhenti mendadak ketika seseorang tiba-tiba melompat di depan mobilnya. Refleks, Winter menginjak rem, membuat mobil berhenti dengan hentakan kecil.

Nafas Winter tercekat dan jantungnya berdegup kencang, takut-takut ia yang akan di salahkan. Winter menimang-nimang sebentar sebelum keluar dari mobilnya.

'Keluar ga ya?'
Batin Winter

Berani berbuat berani bertanggungjawab, Gadis itu turun dari mobil nya setelah menghela nafas kasar.

'What the fu_?'

Pupil mata Winter membesar. Di hadapannya, seorang pria tergeletak lemas di jalan, tubuhnya di penuhi darah yang membasahi kemeja putihnya. Wajah pria itu tertutup masker hitam.

Dari tempat Pria itu terbaringWinter melihat juga pistol yang tergeletak tak jauh dari sana.

Gadis itu berlari menghampiri Pria yang terbaring lemas di depan mobil nya dan menepuk pipi nya pelan, bermaksud menyadarkan Pria itu.

"Pak? bangun pak." Panggilnya lembut.

Setelah di lihat tidak ada tanggapan dari Pria tersebut, Winter panik, dia berlari ke mobil dan mengambil ponsel nya.

Ia langsung menghubungi ambulans dan menunggu sampai panggilan nya tersambung.

"Halo pak? Say-"

Belum selesai Winter berbicara Ponsel nya sudah di rebut secara kasar dari arah belakang ia berdiri.

"Diam kamu" Suara berbisik yang tegas membuat Winter terkejut. Pria yang tadi ia temukan terbaring kini berdiri di belakangnya

Winter tambah panik karena ia merasa ada benda yang di todongkan ke punggung sebelah kanan nya yang ia yakini itu adalah pistol.

"I-iya, Pak." Jawab Winter dengan suara gemetar

"Masuk ke mobil" Perintahnya pria itu sambil meringis berusaha menahan luka di sekujur tubuhnya.

Dengan hati-hati, Winter menurut dan duduk di kursi penumpang di depan. Yah daripada dia mati muda karena ditembak lebih baik ia ikuti dulu apa mau pria itu.

Find My Secret! | Jay WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang