What if...
What if jika adegan tersebut ke dalam fanfict ku seperti apa...
Selamat Membaca...
Dinginnya malam hari tak menembus rasa hangat dari sebuah mobil caravan, namun kedua pria tersebut memutuskan untuk pindah ke rumah agar lebih nyaman.
Dohoe melangkah di depan disusul oleh juyoung yang mengekori dari belakang, dohoe melihat ayahnya yang masih tergeletak di sofa kemungkinan ia tertidur setelah mabuk mabukan.
Langkah kakinya sampai di kamarnya begitu pula dengan juyoung yang masuk terakhir, juyoung dengan reflek mengunci pintu kamar dohoe melangkah mendekati dohoe kemudian memeluknya.
"Ap-apa kita akan melanjutkannya?" Gugup juyoung, setelah ciuman panas bersama dohoe di dalam mobil ia ingin melakukan yang lebih atau minimal ia ingin sekali pelepasan karena rasanya begitu sesak dibagian area selatannya.
Dohoe mengangguk, ia mengusap tangan juyoung kemudian berbalik hingga bisa menatap juyoung yang tengah memeluknya.
Juyoung melepas pelulannya, ia membuka hoodie yang ia pakai hingga nampak kembali tubuh telanjangnya, dohoe sudah pernah ia lihat saat dengan polosnya juyoung memamerkan otot perutnya dan sekarang ia melihat kembali tubuh juyoung yang tengah telanjang.
"Tubuhmu semakin bagus." Ujar dohoe, ia mengusap dada kemudian perut juyoung.
"Berhenti menggodaku, aku tidak kuat." Ujar juyoung, ia menanggalkan celananya hingga ia bugil di depan dohoe, ia pun lantas menelanjangi tubuh dohoe hingga ia melihat tubuh yang selama ini tertutup oleh pakaian tersebut.
"A-apakah tubuhku tidak bagus?" Tanya dohoe, juyoung meneguk ludahnya tangannya meremas dada dohoe yang cukup berisi dengan otot perut yang samar samar terlihat. "Kau luar biasa indah."
Dohoe tersenyum, ia lantas tiduran diatas kasurnya membuka lebar kakinya menyambut juyoung yang masih memperhatikannya. Juyoung kemudian mengukung dohoe, ia meraup bibir dohoe membawa dohoe kembali kedalam ciuman yang nikmat.
Kecipak basah menjadi melodi saat kedua bibir mereka saling menghisap satu sama lainnya hingga juyoung menghentikan ciuman tersebut. "Dohoe, kamu tau cara menghisap es krim?"
"Y-ya tau."
"Bisakah kau lakukan pada milikku?."
Dohoe meremas pundak juyoung, mereka berbalik hingga dohoe yang berada di atas dan juyoung yang berada dibawah, dohoe melihat penis juyoung yang terlihat besar dan juga keras.
Dengan pelan dohoe menggenggam penis juyoung kemudian ia mendekatkan mulutnya, dohoe pertama kali merasakan milik orang lain terlebih juyoung adalah pria yang ia sukai. Rasa yang ia terima memang sedikit aneh bagi dohoe namun ia tetap melakukannya.
Juyoung memejamkan matanya menikmati mulut dohoe yang tengah mencoba miliknya, "Hahh seperti itu dohoe." Dohoe menghisap penis juyoung sesekali ia mengeluarkannya kemudian mengocoknya dengan pelan.
"A-apakah kau mau keluar di mulutku?"
"Tentu jika kau ingin."
"Aku mau."
"Hisap lebih kuat dohoe, aku sedikit lagi sampai."
![](https://img.wattpad.com/cover/259588232-288-k26469.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
< SYMPHONY >
Fanfic[Boys Love] [Mpreg] [Random] WARNING 15+ s/d 21+ Random Fanfiction Hasil kegabutan dan remake