💍
"Mom, aku bisa cari pasangan sendiri. Tapi gak sekarang."
"Terus kalau bukan sekarang, kapan nyarinya Chico?"
"Ya nunggu proyek aku selesai dulu, baru nanti aku cari."
"Kelamaan! Nanti kalau proyek kamu yang itu udah selesai, nambah lagi nanti proyeknya gak selesai-selesai. Kamu pikir Mom gak tau sikap kamu kayak gimana? Pokoknya nanti malam kamu harus rapi dan ikut makan malam. Tidak ada bantahan!"
Perdebatan antara ibu dan anak itu berakhir dengan keputusan final yang di lakukan secara sepihak oleh sang ibu. Chico menghela nafas berat. Lelaki berusia 25 tahun itu beranjak masuk ke dalam kamarnya. Matanya langsung menangkap satu set pakaian yang menggantung di engsel pintu kamar mandi.
"Ah elah! Gini amat jalani hidup," gerutu Chico kesal.
Tubuhnya jatuh berbaring di atas kasur. Tangannya meraih ponsel miliknya untuk menghubungi seseorang. Keputusan dari sang ibu membuatnya terpaksa menolak ajakan teman-temannya untuk bercengkrama nanti malam.
Cukup tiga kali deringan, panggilan itu di jawab oleh pemilik nomor di seberang sana. Layarnya menampilkan wajah temannya yang sepertinya sedang berenang melihat lelaki itu tidak memakai atasan dengan penampilan sudah basah kuyup.
"Kenapa, bro? Tumben jam segini," seru sosok di seberang sana.
"Lo lagi renang?" Bukannya menjawab, Chico malah melontarkan pertanyaan kepada sang teman.
"Seperti yang lo lihat... Capek euy ngurusin nyawa orang, mending refreshing sekalian lihat yang seger-seger."
Chico mengernyit tidak paham. Layar ponsel yang semula menampilkan sosok temannya itu berubah menampilkan banyak gadis cantik dengan pakaian seksi tengah berenang di kolam renang sambil bercanda ria.
"Gila! Itu kolam renang rumah lo bukan, sih? Kayak asing gitu tempatnya," sahut Chico.
Layar kembali menampilkan wajah tengil temannya. "Bukan. Mati gue kalau bawa cewek ke rumah, bisa di gantung Daddy nanti."
"Gue lagi di rumah Rangga. Ada Marcel sama Hanson juga, tapi mereka lagi bantuin cewek-cewek masak di dalem. Buruan kesini gih! Sekalian gue kenalin sama cewek sini, siapa tau ada yang lo suka."
"Kepada agen Dean yang mesum, gue gak kayak lo ya yang gampang tergoda sama cewek," sahut Chico.
Seringai muncul di wajah Dean. Lelaki itu menarik gadis cantik di sebelahnya. Kemudian meminta gadis itu menampakkan wajahnya di layar. Chico terdiam, dia cukup terpukau dengan gadis yang sekarang sedang bersama Dean di seberang sana.
"Yakin gak tergoda?" goda Dean. "Cantik lho! Gak usah munafik, gue tau lo beli sabun batangan tiap Minggu."
Tawa Dean terdengar menggelegar di telinga Chico. Lelaki itu kesal melihat temannya mengejeknya. Belum sempat melayangkan protes, Dean lebih dulu mematikan panggilan. Tindakan itu berhasil membuat Chico sebal.
Segera dia bangun dari rebahannya. Menyambar jaket dan kunci motornya untuk datang ke rumah Rangga. Di bawah, ibunya melihat sang anak turun dengan terburu-buru membuatnya segera menahan jalan Chico.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married?! [CHIYEON]
FanfictionIya tau kalau Chico ini jomblo dari awal dateng ke dunia ini, tapi apa perlu orangtuanya nuduh kalau dia itu homo. Tiba-tiba di paksa nikah dengan alasan takut Chico homo, alasan apa itu?