Ragu

142 23 16
                                    

  Tidak terasa sudah satu tahun Rony tinggal dirumah Sintya.Minggu kemarin dia baru saja menyelesaikan ujian akhir semester,dan hasilnya cukup memuaskan.Rencananya besok dia akan pulang ke Pekanbaru,tentu saja dengan memboyong Salma.Itu sudah menjadi wacana mereka berdua setelah sebulan lebih mereka dipisahkan dengan kesibukan perkuliahan.Beruntungnya selama menjalani LDR hubungan mereka berjalan dengan lancar,walaupun terkadang dibumbui dengan pertengkaran kecil,tapi itu hanya bagian dari pewarna alami agar hubungan yang mereka jalani tidak terlalu monoton.Ada kalanya yang berwarna itu lebih menyenang kan dan akan semakin membuat mereka lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari selanjutnya.

  Selama beberapa bulan menjalani LDR awalnya mereka sering bertemu. Dalam sebulan mungkin hampir enam kali pertemuan.Wajar saja karena pacar pertama,cinta pertama, dan pertama kalinya menjalani LDR. Tentu saja ada rasa tidak rela untuk saling berjauhan.Bahkan Rony pernah meminta agar Salma pindah kuliah ke Surabaya,atau mungkin dia yang akan mencari beasiswa di ISI Djogja.Tapi,Salma terus meyakinkan laki-laki itu kalau hubungan LDR yang mereka jalani pasti akan berhasil. Dan semakin mendekati UAS mereka berkomitmen untuk tidak saling bertemu dulu,dan reward yang akan diberikan Salma tentu saja dia akan ikut Rony menghabiskan liburan mereka ke Pekanbaru,bertemu dengan keluarga Rony yang sudah lama tidak mereka jumpai.

#Flashback on__

  Sebulan sebelum menghadapi UAS seperti biasa weekend ini Rony berkunjung ke Djogja untuk bertemu dengan kekasihnya.Diruang tengah apartemen Salma,laki-laki itu tidak henti-hentinya merengek agar Salma mau pindah ke surabaya lagi,atau Rony sendiri yang akan pindah ke Djogja.

"Kalo kamu pindah ke Djogja terus kamu mau tinggal dimana?".Tanya Salma yang masih sibuk memberes kan buku-bukunya diatas meja,dia baru saja selesai mengerjakan tugas dari dosennya.

"Ya disini lah".Jawab laki-laki itu dengan entengnya.

"Aku telfon ayah aja yah?cape aku ngadepin kamu,kok makin kesini jadi makin manja sih?!".Kesal Salma,dia beranjak menghampiri kulkas,tiba- tiba saja kerongkongannya terasa kering.

  Entah kenapa semakin lama menjalin hubungan dengan Rony,dia semakin jengah dengan sifat manja laki-laki itu.Tapi,tidak bisa dipungkiri rasa sayangnya pada Rony justru semakin besar.Saat Rony menunjukan sifat aslinya,Salma selalu merasa memiliki laki-laki itu seutuhnya, begitupun sebaliknya.Sekalipun Salma sering kali tidak peka atau bahkan terlalu gengsi untuk menunjuk kan rasa sayangnya,Rony yang akan lebih dulu bermanja pada gadis itu.Bahkan Rony juga pernah memberikan wejangan pada Salma, agar gadis itu bisa lebih jujur pada perasaannya.

"Sayang aku manja gini karena aku gak bisa jauh-jauh dari kamu loh". Rony ikut beranjak,dia menghampiri Salma yang masih berdiri didepan kulkas,gadis itu sedang menenggak air dingin.

"Pilihan yang kamu kasih tuh gak masuk akal Rony!".Ucap Salma setelah itu dia menghampiri sofa lagi,menjatuhkan bokongnya disana.

"Ya udah,terus kamu ada ide apa?". Rony yang sejak tadi mengekor Salma ikut menjatuhkan bokongnya disamping gadis itu.Salma terlihat berfikir sejenak sebelum mengatakan sesuatu.

"Emmm....gini aja deh,untuk satu bulan kedepan kita gak usah ketemu... Dengerin dulu gak usah protes!".

  Jari telunjuk Salma mengarah pada Rony,m mberi peringatan sebelum laki-laki itu membuka mulutnya.Rony yang kaget hanya bisa menelan lagi ucapannya.Hidung Salma kembang kempis,bibirnya bergetar karena menahan senyum.Rony mencebik, wajahnya terlihat kesal.Salma benar- benar dibuat gemas dengan wajah lucu kekasihnya.

"Selesai UAS aku ikut kamu pulang ke Pekanbaru".Lanjutnya lagi.

  Mata Rony seketika membulat,wajah masamnya kini mulai mengukir senyum.Apa yang dikatakan Salma membuat hatinya melompat kegirangan.

Cinta Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang