3

77 10 9
                                    

Hati-hati banyak typo

Flashback

Cahaya sang surya merayap memasuki kamar bernuansa biru laut. Didalamnya terdapat sebuah piano Berwarna putih gading yang sedang dimainkan oleh pria manis bernama Kim Taehyung.

Tuxedo hitam lengkap dengan dasi kupu-kupu telah terbalut apik diatas tubuh remaja berusia 17 tahun ini.Tak lupa dengan anting panjang di salah satu telinga kiri untuk menyempurnakan penampilannya.

Nada nada yang berasal dari piano taehyung memenuhi seisi kamar. Bergerak secara mendayu-dayu untuk terbang terbawa arus udara.

Setelah menekan tuts terakhir Kim taehyung tersenyum.Manghadap pada jendela kamarnya yang telah lama diduduki oleh seseorang.

"Bagaimana Hyung?"

"Luar biasa. Kim taehyung kita adalah pianis yang saat berbakat"

"Terima kasih"

Taehyung lalu berdiri berjalan mendekati remaja berusia satu tahun di atasnya dengan perlahan.

Mengulurkan tangan agar dapat menjangkau tubuh taehyung lebih cepat dan menariknya kedalam pelukan hangat dibagi hari.

"Mari kita turun, ibumu sudah menunggu kita untuk sarapan bersama"

"Morning kiss Hyung"

Taehyung memajukan bibirnya beberapa inci tanpa rasa malu.

"Hahahha-- Mengapa taetae kita sangat menggemaskan"

Meraup kedua pipi tembam taehyung dalam satu tangan membuat bibirnya kembali maju semakin panjang.

"Hhyunn jaanggann meerauup piipiikuuu"

Taehyung berbicara bak ikan koi didalam kolam belakang rumah.

"Hahhahha-- aku sangan menyukaimu kim taehyung, sangat"

Kedua bibir tersebut akhirnya menyatu dengan sempurna. Meraba sepanjang garis punggung taehyung hingga mendarat pada dua bongkahan kenyal dibalik celana bahan yang taehyung gunakan.

"Akhh"

Desahan keluar dari celah lumatan keduanya. Mata kim taehyung tertutup  rapat guna menyamarkan rasa malu pada dirinya.

Cup

Ciuman terlepas, terdapat untaian saliva diujung bibir taehyung entah milik siapa namun dengan lembut remaja 18 tahun ini menjilatnya

"Hyungsik hyung!"

"Apakah kau malu?"

"Tidak, kita sudah terbiasa untuk ciuman tapi itu tetap saja kotor"

"Bukan kotor sayang tetapi ber-har-ga"

Blusss

Panas, kedua pipi kim taehyung telah berubah warna menjadi merah padam.
Menerima sebuah ungkapan menyenangkan dihari yang masih pagi ini. Oleh orang yang menyukainya dan juga ia sukai.

"Ada apa ini? Mengapa pipimu seperti tertimpa saus tomat?"

Hyungsik mengerjai taehyung kembali dengan meraup habis wajah merah padam taehyung. Memeluk tubuh lebih kecil darinya untuk ia angkat dalam pelukan panda.

"Hyunggg! Aku bisa jalan sendiri"

"Tidak, kita sudah sangat telat. Bisa-bisa ibumu akan memarahiku nanti"

"Tapi bajuku bisa berkerut nantinya"

"Tidak akan sayang"

Setiap langkah menuju ruang makan hyungsik selalu memberikan ciuman kupu-kupu diseluruh wajah taehyung.

Walaupun banyak para pekerja dan maid yang memperhatikan mereka, namun mereka tetap abai dalam kesenangan sendiri. -seperti dunia hanya milik kita bedua.-

"Astaga!"

"Selamat pagi ibu"

Taehyung dengan senyum ceria turun dari pelukan hyungsik untuk berpindah pada pelukan sang ibu.

"Selamat pagi putra tampan ibu"

Nyonya kim:- Kim Jiwon memeluk dan membumbuhi wajah kim taehyung dengan lemah lembut. (Eommanie_ wajah taehyung telah basah oleh air liur pemuda dihadapanmu itu).

"Ayo cepat kita sarapan dan bergegas untuk berangkat ke sekolahmu sayang. "

"Ibu,apakah ayah akan datang untuk melihatku?"

Pertanyaan tiba-tiba taehyung menghentikan pergerakan nyonya kim maupun hyungsik yang sedang makan.

Dengan mulut penuh dengan nasi kim taehyung menunggu jawaban sang ibu lamat-lamat.

"Hkehm"

Nyonya jeon menelan dengan cepat makanan yang menyangkut dalam tenggorokan. Meminum segelas air putih secara perlahan-lahan nyonya kim menatap kim taehyung.

"Ayahmu akan datang, ibu sudah memberitahunya kemarin bahwa putranya akan tampil dalam acara perpisahan sekolah."

"Benarkah ayah akan datang?"

"Benar, ayahmu akan datang. Maka taetae kami harus menampilkan kemampuannya yang sangat luar biasa ini."

Mendengar penuturan sang ibu membuat senyum taehyung berkali-kali lipat lebih cerah dari sang matahari sekalipun.

Dengan semangat berapi-api taehyung menghabiskan sepiring sarapan buatan sang ibu tanpa tahu tatapan prihatin yang ditunjukkan untuknya.

Dan juga hyungsik, sedari tadi hanya diam memperhatikan kehangatan ibu dan anak dalam sebuah keluarga tanpa sosok sang ayah didalamnya.

TBC

HolLaaa💜💜

Balik lagi kaka-chan di book ini🥰.

Gimana-gimana??

Masih bingung?

Atau tidak paham dengan alur cerita ini?

Tidak apa-apa kita akan pelan-pelan menyelami semua kisah uri taehyung kita dengan santai.

Jadi, jangan lupa tinggalkan coment dibawah ini untuk menyemangati kaka-chan yaaaaaaaa🍭🍭

Bye-bye




Farewell |KV|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang