Setelah pulang sekolah, indo langsung bergegas menuju rumahnya yang terlihat minimalis namun estetik, itu adalah hasil kerjanya sebagai pembunuh bayaran.
Bahkan sebenarnya ia mampu membeli mansion besar, tapi tidak dia tidak ingin melakukan itu, dia lebih memilih untuk menyimpan uangnya dan gunakan untuk belanja.
15.33
Sekarang indo sudah selesai berganti pakaian dan sat ini ia tengah bersantai sambil membaca buku.
Bukan buku pelajaran, tapi buku novel dengan genre horor. Ia menyukainya, bahkan ia pernah pergi menilisik mitos mitos tentang keberadaan makhluk gaib, ya.. Itu memang ada. Dan salah satu dari mereka telah merawat nya dari bayi sampai sekarang.
Dia memanggilnya dengan sebutan mbak. Mbak itu tinggal di rumah bertingkat nan angker. Di sanalah dirinya akan beristirahat setelah melakukan misi, ataupun hanya sekedar mampir.
Rumah tua itu terletak di tengah hutan larangan. Walaupun sudah dilarang ia tetap memasuki kawasan itu.
ia mana peduli tentang larangan itu, Rasa penasaran yang menjalar di kepalanya lebih mendominasi.
Dan, buku novel itu di tutup setelah ia membaca cerita itu sampai akhir.
Tuk
Tuk
Tuk
Indo mengetukkan jarinya pada meja, bertanda bahwa ia sedang memikirkan sesuatu, Sesuatu yang di sebut dengan strategi.
Drt~ting tring ting
Drt~ting tring ting
Drt~ting tring ting
Nada dering hp nya terdengar dengn nama "direktur" yang tertera pada layarnya. Senyumannya mengembang, ia pasti akan dapat misi.
Misi yang paling dirinya sukai. Dia mengangkat telfon lalu mendekatkan hp nya pada telinga.
"Helo, apa ada misi? "
"Ya. Ada seorang CEO terkenal dari kota seberang, datang jauh jauh kesini karena ingin menjalin kontrak kerjasama, upahnya juga sangat besar"
"Nanti pukul enam sore datang lah ke kantor terbengkalai di jalan sesuk. "
"Baik"
Tut
Telfon telah di tutup dari pihak lain, Benar ternyata apa yang ia fikir kan. Semoga saja misi kali ini cukup menantang, pasti akan seru.
.
.
Di sisi lain direktur yng tadi bicara dengan Indo lewat telfon, sekarang tengah berbicara dengan pria parubaya yang ingin menjalin kerja sama.
"Ku sarankan hati hati saat berbicara dengan nya, walau hanya anak remaja. Tapi kemampuan nya tak main main. Jangan sampai malah kau sendiri yang akan mati di tangannya "
"Sehebat itukah anak itu? Khe khe dia menarik! Ini pertama kalinya aku merasakan di intimidasi oleh orang lain yang bahkan, belum Kuketahui wajahnya"
"Hm. anda bisa pergi, nanti kembalilah saat pukul enam sore"
Direktur mempersilahkan (mengusir) lawan bicaranya untuk pergi."Baiklah"
∆•°| ժׁׅ݊ꪱׁׁׁׅׅׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᥣׁׅ֪ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅׅ݊ꪀ |°•∆
malay dan philip saat ini sedang berkumpul bersama saudara (pungut) nya yang lain, dengan kepala keluarga yang tentunya duduk di sofa singgle."oh ya anak anak, beberapa minggu lagi kalian akan melaksanakan UTS bukan? Apa kalian sudah belajar?"
![](https://img.wattpad.com/cover/379746771-288-k491650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
story Indonesia °•¶|countryhunmans Au|∆•°
Randomᥣᥲᥒȷᥙ𝗍ᥲᥒ ᥴᥱі𝗍ᥲ ძᥲrі ᥲkᥙᥒ 𝗍іȷᥙᥲᥒᥲ_ᑲrᥱ63! ᥴ᥆᥎ᥱr ᑲᥙkᥲᥒ mіᥣіkkᥙ (ძіᥲmᑲіᥣ ძᥲrі g᥆᥆gᥣᥱ) һᥲᥡ gᥙᥡs, іᥒі ᥴᥱrі𝗍ᥲ ᥣᥲᥒȷᥙ𝗍ᥲᥒ ძᥲrі ᥲkᥙᥒ 𝗍іȷᥙᥲᥒᥲ_ᑲrᥱ36! mᥙᥒgkіᥒ ᑲᥲᑲ ᥒᥡᥲ ᥲძᥲ ᥡᥲᥒg kᥙ ᥙᑲᥲһ ძᥲᥒ ᥲᥣᥙrᥒᥡᥲ sᥱძіkі𝗍 ᑲᥱrᑲᥱძᥲ, kᥲrᥱᥒᥲ 𝗍іᑲᥲ-𝗍іᑲᥲ іძᥱᥒᥡᥲ ᥒgіᥣᥲᥒg. ȷᥲ...