2

19 1 0
                                    


Jeon Wonwoo melongo seperti orang bodoh, ketika Kim Mingyu - sahabat pernistaan otaku, yang disangka memiliki presepsi sama dengannya; sama-sama menyukai oppai besar itu, kini harus menelan sebuah pil kepahitan bernama kenyataan. Kim Mingyu adalah Fudanshi. Sahabatnya itu adalah Fudanshi. Penyuka cerita cinta dua orang pria. Homosexual. Gay.

"Kau tahu Wonu-ya? Husbando ku adalah Tetsuya. Dia sangat lucu dan menggemaskan. Jika kau menyukai Momoi, maka aku hanya menyukai Tetsuya dan Ryouta."

Wonwoo masih bungkam. Diam. Membiarkan Mingyu yang mulai mengoceh, sambil mengeluarkan merchandies yang tadi dibeli di Anime Lux. Astaga. Wonwoo masih tidak percaya dengan semua ini. Ia lebih memilih Momoi Satsuki yang sexy, dan menggemaskan, dari pada Tetsuya si phantom yang notabene- laki-laki.

"Aku juga sangat menyukai Nemu-chan." Tangan Mingyu bergerak. Mengambil miniatur megane brief pantsu di depannya.

"Dia adalah uke. Sama sepertimu. Aku menyukainya." Dan ucapan terakhir Mingyu semakin membuat Wonwoo membulatkan mata horor. Uke katanya? Sama seperti Wonwoo? Apa Mingyu secara tidak langsung mengaku jika menyukai Wonwoo? Astaga! Wonwoo memang bukan seorang Fudanshi, tapi dia jelas tahu istilah uke atau pun seme. Uke adalah Bottom; yang di masuki. Dan Kim Mingyu berani menyamakan Wonwoo dengan seorang uke di komik Yaoi kesukaannya itu.

"M-maksudku, jika kau ada di role yaoi, tentu kau adalah uke. Seperti Nemugasa. Apalagi jika kau memakai kacamata bulatmu itu Wonu-ya." Mingyu tersenyum kecil pada Wonwoo. Membayangkan bagaimana jika Wonwoo memakai kacamata bulatnya. Jujur saja, Mingyu memang sangat suka ketika si surai coklat memakai kacamata. Katakanlah Mingyu megane fetish- asalkan itu hanya berlaku bagi Jeon Wonwoo seorang.

"E-er.. A-apa kau gay?" Wonwoo bertanya ragu. To the point. Ia melirik ke arah lain, sambil menggaruk belakang kepala. Manik foxynya menatap Mingyu gugup. Sebenarnya Wonwoo tidak sanggup menerima kenyataan jika sang sahabat adalah gay. Jika Mingyu hanyalah seorang fudanshi, tentu bukan masalah. Tapi jika ditambah dia juga gay? Wonwoo tidak tahu harus berbuat apa. Ia tidak pernah punya teman yang berorientasi sexual menyimpang. Jadi ini adalah kali pertama Wonwoo berhadapan dengan salah satunya, dan itu Mingyu.

"B-bukan. Tentu saja bukan. Aku hanya fudanshi, Wonwoo-ya. Kau tidak perlu takut padaku. Aku bukan homosexual." Mingyu mencoba mengelak, sambil tersenyum kaku ke arah Wonwoo. Dan usahanya berhasil. Mingyu bisa melihat Wonwoo menghela napas lega. Pemuda bersurai coklat itu tertawa kecil, dan meloncat ke arah Mingyu. Kemudian memeluk tubuh kukuh sahabatnya itu.

"Aku tahu, kau tidak mungkin gay. Syukurlah, Gyu." Wonwoo mengeratkan pelukan. Menyelusupkan wajah pada dada bidang Mingyu. Tak lupa tawa geli tetap menghiasi wajah si surai coklat. Wonwoo tampak bahagia dengan semua presepsi yang ia punya untuk Mingyu. Setidaknya, Mingyu bukanlah seorang gay, dan Wonwoo cukup mempercayai hal itu.

"Y-ya." Mingyu berujar gugup. Tangannya bergerak membalas pelukan Wonwoo sama eratnya. Mingyu selalu menyukai momen kecil seperti ini bersama Wonwoo. Walaupun harus menyembunyikan fakta, jika dirinya adalah gay.

"Saa.. " Wonwoo mengadahkan kepala. Menatap obsidian Mingyu dengan penuh binar.

"Jadi perlihatkan semua goodies yang selalu kau sembunyikan itu. Aku tahu kau tidak menyimpan goodiesmu di sini. Kau tahu? Aku selalu penasaran dengan apa yang kau beli." Wonwoo melepas pelukan pada Mingyu. Membuat Mingyu menghela napas kecewa, karena kehangatan yang selalu didambakan hilang begitu saja.

FUDANSHI JANAI | MEANIE COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang