Story by : amataraya_
A fictional romance history.De Asia A Europa.
***
Setelah sekian lama kapal mengarungi lautan ke arah barat, akhirnya kami menemukan daratan. Pulau itu terlihat ramai, penuh aktifitas perdagangan.
Penumpang kapal bersorak senang, mereka berbondong-bondong turun dari kapal, memijak kan kaki mereka di tanah baru itu. Maluku, tepat nya di kerajaan Tidore.
Masyarakat Tidore terlihat bingung dengan kehadiran kami, tapi mereka beradaptasi dengan cepat dan menyambut kami.
Tempat ini hangat, masyarakat sekitar bersikap ramah, dan... tentu mereka memiliki banyak rempah-rempah.
Aku dan padre membawa barang, kami di beri tumpangan tempat tinggal, kami tinggal bersama warga sekitar, berbaur. Raja Phillips III juga di sambut dengan baik oleh pemimpin kerajaan Tidore pada saat itu, bahkan beliau di izinkan untuk tinggal di kastil bersama.
Penduduk di sini rata-rata adalah seorang petani, pagi-pagi sekali mereka sudah berada di sawah, membajak sawah, memberi pakan ternak, dan banyak hal lain nya.
Aku dengan cepat berbaur bersama gadis-gadis seumuran ku di Tidore, aku ikut menggunakan pakaian seperti mereka. Pagi-pagi aku akan ikut mereka pergi ke kebun, sekedar menikmati udara pagi atau bahkan memetik buah-buahan yang di tanam.
"María, ambil ini!" ber minggu-minggu tinggal di sana, aku mulai belajar bahasa mereka, masih kaku, tapi mereka mengerti. Namun, hal aneh yang aku pikirkan adalah, sebagian dari mereka mengerti bahasa Inggris.
Aku tau mereka adalah negara Asia, Asia Tenggara. Lalu, mana mungkin mereka dapat belajar bahasa Inggris? siapa yang mengajari mereka? akses bepergian di tempat ini tidak memadai.
Bahkan kapal saja hanya terdapat sampan kecil untuk mengelilingi daerah sekitar terumbu karang.
Lestari, gadis Tidore yang seumuran dengan ku, tubuh nya pendek dan gempal, kulit nya sawo matang, rambut nya hitam panjang. Dia melemparkan beberapa buah sawo yang sudah matang ke arah ku, dengan sigap ku tangkap dengan sebuah kain yang kami bawa.
Aku, Lestari, dan dua orang teman kami ber-sorak senang. Aku memandang ke atas tubuh gempal Lestari yang memanjat pohon sawo, hei, dengan balutan kain yang melingkar di tubuhnya, dia masih bisa memanjat pohon, itu keren.
"Ayu! bantu aku memanjat dong! bisa mu hanya makan saja!" Lestari berseru kepada Ayu, gadis yang rambut nya di sanggul, badan nya kurus namun makan nya banyak sekali.
Ayu yang sedang mengunyah buah sawo itu menatap sinis Lestari, "Nanti dong, kamu ganggu saja deh" bibir tipis gadis itu maju sedikit, cemberut.
Tangan ku mengambil beberapa buah sawo, memandang nya, sebelum akhirnya buah itu di rebut oleh Ayu. "Seperti ini cara membuka nya, María" lalu Ayu memperlihatkan isi buah sawo padaku, aku mencicipi nya, manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Asia A Europa
FantasyDari Eropa ke Asia, kala sang rembulan menuntut pergi, hingga tiba di sini. Dari ku ratusan tahun yang lalu, dan kembali kepada kita. [A fictional romance story + history] A sign María del Paloma - Hussain Abidin