Chapter 2

13 7 2
                                    

Viana berjalan lesu masuk kedalam rumahnya,Lina yg melihat sang putri datang dengan wajah sedih pun merasa heran.

"Sayang kamu kenapa?ini muka nya kok sedih sih?"tanya Lina menghampiri Viana

Tanpa aba-aba Viana memeluk sang ibu,isak tangis kecil terdengar membuat Lina semakin khawatir dengan putrinya.

"Anak ibu kenapa nangis hm?ada yang ganggu kamu disekolah?ayo bilang sama ibu"ucap Lina

"Hiks bu maafin Via,kue nya tadi jatuh hiks sekarang ngak bisa dijual hiks maafin Via bu,padahal ibu udah susah payah buat nya hiks"ucap Viana

Lina tersenyum lembut tangannya mengelus rambut sang putri dengan lembut"ngak papa kok sayang,ibu kira ada yang ganggu kamu.memang nya kenapa bisa kue nya jatuh"ucap Lina

Viana terdiam dia tak mungkin memberitahu ibunya bahwa kue itu jatuh karna kakak kelasnya yg sering menganggu nya.

"I-itu karna Via jatuh tadi,jadi kue nya juga jatuh bu.maafin Via ya bu"bohong nya

Lina melepaskan Via yg memeluknya"udah gak papa,ngak usah nangis ya.sekarang kamu ganti baju terus istirahat"ucap Lina

Viana mengangguk lalu pergi menuju kamar nya.

Skip malam hari nya.

Lina terlihat sedang sibuk membuat kue pesanan dari pelanggannya,asik dengan kegiatan nya tiba-tiba seseorang mencium pipinya membuat nya terlonjak kaget.

"Ibu.Via mau ke endomaret depan dulu ya,soalnya stok cemilan Via habis hehehe"ucap Viana

"Yaudah tapi kamu jangan kemaleman ya pulang nya,oh sekalian ibu titip beli minyak sama tepung ya seperti biasa"ucap Lina memberikan du lembar uang merah kepada Viana

Viana mengangguk lalu mencium punggung tangan Lina

"Assalamualaikum bu"

"Waalaikumsalam hati-hati ya"Viana mengangguk lalu pergi

Skip

Setelah membeli semua keperluannya viana pun pulang dengan berjalan kaki,namun ditengah jalan ia mendengar rintihan kesakitan seseorang.

Karna rasa ingin tau nya yg besar,Viana berjalan kearah asal suara tersebut.

Matanya menyipit kala melihat siluet seseorang yg tdk asing menurut nya,Viana mencoba untuk mendekat seketika matanya membola.

"Kak Al"gumam Viana mendekati Al yang terduduk diaspal dengan wajah babak belur

"Ya ampun kak!lo kenapa?"tanya Viana terkejut melihat keadaan Al yang kacau bahkan sudut bibir pemuda itu robek dan mengeluarkan darah.

"Sshh tolongin gw,ngak usah banyak tanya!"ketus Al

Viana mengangguk dan memapah Al ke sebuah kursi yg dekat dengan mereka.

"Kak Al tunggu dulu ya,gw mau ke apotek depan buat beli obat"Viana pun pergi menuju keapotek di depan jalan sana.

Beberapa menit kemudian Viana kembali dengan kantung plastik yg berisikan kapas dan betadine.

Viana mulai menuangkan betadine ke kapas dan mengobati luka Al dengan pelan-pelan.

Viana yg merasa diperhatikan menatap Al yg ternyata juga sedang menatap nya.

"Kenapa kak?"tanya Viana

"Kenapa lo mau nolongin gw?padahal selama ini gw selalu aja bully lo"tanya Al

"Karna ibu dan almh Ayah gw selalu mengajarkan bahwa kita ngak boleh membalas orang yang sering berbuat jahat ke kita dengan kejahatan pula,kita harus tetap bersikap baik kepada mereka.lagian gw engak dendam kok sama kalian meskipun kak Al dan yang lainnya selalu bully gw"ucap Viana sambil mengobati luka di ujung bibir Al

"Tapi aku boleh nanyak ngak kak?"lanjut Viana

"Nanyak apa?"tanya Al

"Emang nya kalo murid beasiswa mereka pantas dibully atau diperlakukan ngak baik ya?kak,seandainya kami bisa memilih akan terlahir dari keluarga mana.mungkin kami akan memilih terlahir dari keluarga berada agar kami tidak mudah ditindas oleh orang seperti kalian.tapi inilah takdir kami,gimana pun kami tetap bersyukur dengan apa yang sudah tuhan takdirkan untuk kami.lalu dimana letak kesalahan kami?hingga kami harus ditindas bahkan seolah-olah kami ini bukan manusia sehingga kalian memperlakukan kami layaknya binatang"ucap Viana membuat Al terdiam

"Gw tau,lo emang ngak salah cuma gw dan teman-teman lagi cari hiburan aja"balas Al

Mendengar jawaban Al,Viana menatap Al serius"apakah kami ini sebuah mainan dimata kalian?yang bisa seenaknya kalian permainkan hanya untuk kesenangan kalian saja?"tanya Viana

"Kak semua orang ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain,tapi jika kak Al dan teman-teman kak Al ngak merubah sikap kalian maka apa pantas kalian diperlakukan dengan baik?seandainya kak Al yang ada diposisi orang-orang yang selama ini kalian tindah,kalian permainkan untuk kesenangan kalian aja.gimana perasaan kalian?"ucap Viana

Al terdiam,lidahnya keluh untuk menjawab Viana.dia sangat-sangat terpojokkan saat ini dengan ucapan Viana.

Viana berdiri saat selesai mengobati Al"gw udah selesai obatin luka lo kak,tapi takutnya nanti infeksi jadi gw saranin lo periksa ke rumah sakit.kalo gitu gw duluan kak assalamualaikum"tanpa menunggu balasan Al,Viana pergi meninggalkan Al yang masih terdiam

"Apa gw udah keterlaluan ya?"gumam nya.

.......
Viana pulang dengan membawa belanjaan nya,ia menghampiri sang ibu yang menonton tv diruang tamu.

"Assalamualaikum bu"Viana mengecup punggung tangan Lina

"Waalaikumusalam,akhirnya kamu pulang.dari mana aja sayang?kok lama sekali"ucap Lina

"Oh tadi Via bantuin teman Via bu,soalnya habis dikeroyok kayaknya"jawab Viana sambil memberikan belanjaan itu kepada sang ibu

"Ya ampun kasihan nya,yaudah kamu langsung tidur aja ini sudah malam besok kamu sekolah,ibu kedapur dulu ya bawa ini"Lina beranjak dari sana

Viana mengangguk lagian ia juga lelah,Viana berjalan masuk ke kamarnya yg ada dilantai satu lagi pula rumahnya tidak bertingkat.

Viana merebahkan tubuh nya diatas kasur yang cukup empuk"good night dunia"Viana pun memasuki alam mimpinya.

VIANA GRICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang