Chapter 1

17 8 7
                                    

Seorang gadis yang tampak cantik tanpa riasan make up sedikit pun menatap dirinya dicermin yg cukup besar,melihat dirinya yang sudah rapi dengan baju seragam sekolahnya.

Setelah dirasa semuanya siap gadis itu mengambil tas nya yg cukup usang,ia keluar dari kamarnya dan berjalan menghampiri sang ibu yang menyiapkan sarapan dimeja makan.

"Pagi ibu~"gadis itu mencium kedua pipi ibunya dengan penuh kasih sayang

Sang ibu tersenyum lembut kepada sang putri"pagi anak ibu yang cantik"sapanya

"Ini kamu sarapan setelah itu kamu berangkat sekolah,oh iya ini uang jajan kamu nanti kamu naik ojek aja berangkatnya kan sepeda kamu ban nya bocor"sang ibu memberikan selembar uang bewarna merah kepada putrinya

"Ini kebanyakan bu,Via masih ada kok lebih uang jajan kemarin"ucap sang Anak menolak

"Gak papa,itu disimpan aja yang ini kamu ambil"dengan terpaksa Viana menerimah uang tersebut

"Makasih bu"ucap nya tersenyum

"Iya sama-sama"

Setelah sarapan Viana bersiap berangkat sekolah namun sebelum itu ia mencium telapak tangan sang ibu (Lina)dan mengambil keranjang kue yang selalu dibawa nya untuk dijual disekolah.

Skip

Viana membakar ojek nya,lalu masuk kedalam sekolah elit tersebut.

Banyak pasang mata menatap dirinya tak suka bahkan ada yg dengan terang-terangan menghina nya namun Viana memilih diam dia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.

Lagi pula dia tak akan bisa melawan mereka,ia hanya ingin fokus dengan sekolahnya dan mendapatkan nilai baik saat dia lulus nanti disekolah ini.dan juga ia tak ingin mencari masalah karna ia tak mau menambah beban ibu nya.

Viana berjalan dengan kepala menunduk,hingga langkahnya terhenti saat tubuh besar seseorang menghalangi jalannya.

Ia mendongak,

Deg

Tubuhnya kaku melihat tiga cowok yang selalu membuat hidup nya bagai dineraka selama sekolah disini.

"Waaahh si cewek kue udah datang,dari mana aja lo?!kita cariin dari tadi!"ucap pemuda bernama Alvaro/Al

Al menatap nya rendah namun itu sudah biasa bagi Viana.

"Maaf kak tapi gw mau lewat,bisa minggir sedikit ngak"ucap Viana

Pasalnya ketiga pemuda itu menghalangi jalan,dan setiap Via bergeser mereka juga ikut bergeser.

"Siapa lo berani nyuruh-nyuruh kita?!"ucap Malven dingin dengan tatapan sinis nya

"Maaf kak tapi kalian halangi jalan,gw mohon kak tolong minggir sedikit aja bentar lagi bel bunyi.gw ngak mau dihukum kak"ucap Viana memohon

"Kasih dia jalan!"ucap Gevan mendapatkan bantahan dari kedua temannya

Sedangkan Viana berterimah kasih kepada Gevan.

"Van!lo serius biarin nih cewek lolos?"tanya Al menatap tak percaya Gevan

Gevan mengangguk,matanya menatap datar Viana yg tersenyum bahagia"kali ini lo bebas,tapi jam istirahat ngak akan gw biarin lo bernafas dengan baik"ucap Gevan kepada Viana,dan menghiraukan Al dan Malven yg protes.

Sedangkan Viana senyumnya kini luntur mendengar ucapan Gevan"iya kak,kalo gitu gw pamit"Viana berlari kecil saat Gevan dkk memberinya jalan.

"Lo kok lepasin sih Van?!itu mainan kita lo"ucap Malven protes

"Tenang bro,gw cuma bebasin dia untuk kali ini aja!tapi setelah itu dia gak akan bisa kabur lagi dari kita"ucap Gevan menyeringai

Al dan Malven saling tatap kemudian menyeringai"okelah kalo gitu,yaudah kita bolos aja yuk malas gw masuk pelajaran pak tono"ucap Al

Mereka pun membolos hingga jam istirahat.

♡¤♡¤♡¤♡¤♡¤♡

Kring

Jam istirahat telah tiba semua murid berbondong-bondong keluar dari kelas menuju ke kantin,begitupun dengan dua gadis cantik yang sekarang duduk disalah satu meja kantin dengan makanan mereka masing-masing.

Viana tdk memesan makanan karna ia membawa bekal yang ibunya siapkan,sedangkan Kalea memesan bakso.mereka berdua menikmati makanan mereka masing-masing dengan tenang.

"Aahhh kenyang juga gw"Kalea mengusap perutnya yg sedikit besar karna kebanyakan makan

Viana yang melihat tingkah Kalea hanya geleng-geleng kepala"gimana lo ngak kenyang,itu dua mangkuk bakso lo habisin"ucap Viana tertawa kecil

Kalea menyengir mendengar ucapan Viana"kan laper Via,kalo semangkuk aja mana cukup buat gw"ucap Kalea

"Iya iya maklum perut karet"ucap Viana kompak mereka berdua tertawa kecil

"Bisa aje lo"Kalea memukul lengan Viana

"Oh ya Via,kue lo masih adakan?"tanya Kalea

"Iya tapi sisa sedikit habis diborong sama bu Sandra tadi"ucap Viana

"Yaudah gw beli aja sisahnya,enak kue lo buat jadi makanan penutup"Ucap Kalea menyengir

"Lo belum kenyang lea?"tanya Viana tak percaya

Kalea menggalang polos"gw mana bisa kenyang kalo belum makan kue buatan tante Lina"ucap nya

"Ada-ada aja lo"Viana geleng-geleng kepala

Viana mengambil keranjang kue yg ada disamping nya.

Kue yang belum sampai ditangan Kalea kini terjatuh di lantai yg kotor karna ulah 3 orang yg dengan sengaja menjatuhkan keranjang kue Viana hingga kue-kue tersebut jatuh berceceran dilantai yang pelakunya tak lain adalah,Gevan dkk nya.

"Ups sorry sengaja"ucap Al dengan mimik wajah pura-pura menyesal

Viana menatap miris kue nya yang sudah kotor"ya ampun kue ibu"Viana memungut kue tersebut dan memasukkan nya kembali kedalam keranjang.

"Udah Via,itu udah kotor ngak usah dipungut"ucap Kalea membantu Viana berdiri

"Aelah kue murah gitu aja di tangisin"ketus Marvel melihat Viana menangis

"He diam lo!lo bertiga gak akan tau apa yang Via rasain!ini kue buatan ibu nya buat mereka jual,dan lo bertiga dengan sengaja buang kue itu!tapi meskipun gw jelasin panjang lebar kalian gak akan ngerti.karna kalian ngak pernah ngerasain cari uang dengan kerja keras,kalian bertiga cuma tau habisin duit nyokab bokap lo pada aja"ucap Kalea marah

"Lo yang diam!cuma masalah kue sampah gini aja lo permasalahin?alay banget!"ujar Al memutar bola matanya malas

"Gw tau kak kalian orang kaya dan punya kuasa disini,tapi apa kalian ngak bisa hargai makanan sedikit?kak,gw bukan anak orang kaya seperti kalian yg kalo kalian mau apapun pasti kalian dapat tanpa susah payah ngak kayak gw.gw cuma dari kalangan masyarakat biasa,dan gw mencari nafkah dengan jualan kue berharap gw sama ibu gw bisa melanjutkan hidup dengan begini-"Gevan dkk terdiam mendengar Viana melanjutkan ucapannya

"-tapi sekarang,kue yang seharusnya masih bisa gw jual sekarang udah ngak bisa di jual karna sikap seenaknya kalian aja"lanjut Viana

"Ck ngak usah omong kosong!bilang aja berapa semua kue lo"ucap Gevan mengeluarkn dompet nya

Viana menggeleng miris"ini bukan hanya tentang masalah harga kak!tapi ibu gw udah susah payah buat kue-kue ini,dan sekarang kue-kue ini cuma untuk di buang?betul kata Lea.meskipun gw jelasin panjang lebar kalian ngak akan bisa ngerti!"ucap Viana

Viana meninggalkan kantin dengan wajah memerah menahan tangis dan marah sekaligus.

"Ini semua karna lo pada!dasar beban!"ketus Kalea lalu ikut menyusul Viana

Ketiga nya terdiam hingga Al membuka suara.

"Orang miskin emang gitu,terlalu banyak drama!apa susahnya sih ambil nih duit aja!sok-sok an ngak mau padahal aslinya mau banget"Al mencibir

"Tau tuh,gw beli juga tuh toko nya"ketua Malven

Sedangkan Gevan mengedikkan bahu nya tak peduli"gw ngak peduli,gw cuma lagi cari hiburan aja"ucap nya santai tanpa beban.


Vote and komen untuk meninggalkan jejak!.

VIANA GRICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang