21. Paradigma Eterus

5 2 0
                                    

"Apa yang kalian mau, hah?! Kenapa kalian membawa kami kemari?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kalian mau, hah?! Kenapa kalian membawa kami kemari?!"

Di bawah hamparan padang rumput yang luas dan tenang, Zivanka dan kawan-kawannya dibawa oleh Rey, Xey, dan Zey ke sebuah ruangan tersembunyi di bawah tanah.

Cahaya temaram dari kristal-kristal biru yang menempel pada dinding batu membuat atmosfer ruangan ini tampak dingin dan hangat dalam satu waktu. Rey, yang tampak tegas sebagai sosok pemimpin–si mata Zivanka, berdiri tegap memerintah Xey untuk membawa alat yang sama persis seperti yang terpasang di telinga mereka—sebuah perangkat yang mereka sebut sebagai Earier Astiver.

Namun, yang membedakan Earier Astiver milik mereka dan yang akan dipasangkan kepada Zivanka serta kawan-kawannya adalah jenis warnanya. Warna yang terpasang di telinga Rey, Xey, dan Zey adalah warna ungu sedangkan yang akan dipasang di telinga Zivanka beserta kawan-kawannya berwarna biru kehitaman.

Zivanka yang melihat salah satu sosok itu mendekat ke arahnya lantas, meronta-ronta dalam usaha melawan sosok tersebut, membuat Zey terpaksa mengambil tindakan drastis.

Dengan cekatan, Zey memasukkannya ke dalam tabung transparan yang tampak berembun dan kuat, sebuah alat pengkaku tubuh, biasa mereka sebut dengan alat Vitra Lock– yang mampu mencegah Zivanka dari pergerakan sekecil apapun.

Sambil memasang perangkat Earier Astiver di telinganya, Zey memasangkannya dengan penuh kehati-hatian, memastikan perangkat tersebut aktif dan terhubung dengan perangkat lunak yang telah mereka sediakan dalam layar hologram raksasa di depannya tersebut.

Seketika, suara-suara aneh yang sebelumnya Zivanka kita berupa gumaman asing, berubah menjadi kata-kata yang dapat ia pahami dengan baik. Rasa asing perlahan memudar, digantikan dengan pemahaman mendalam akan percakapan Rey, Xey, dan Zey.

Setelah dirasa alat Earier Astiver tersebut terpasang sesuai tempatnya, Zey menekan tombol hijau yang berada di samping tabung Vitra Lock tersebut. Zey pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kalimat kepada Zivanka, yang membuat dirinya kesal dan mendengus sebal menatap punggung Zey.

Tidak hanya Zivanka saja yang mereka lepaskan, Kayshaka, Java, Hakim, dan Veiga yang masih dalam posisi pingsan tersebut pun, mereka lepaskan penuh kehati-hatian. Takut jika mereka–yang pingsan akan semakin parah akibat getaran yang dialirkan oleh alat Vitra Lock tersebut.

Rey mengisyaratkan lewat matanya kepada Zey dan Xey untuk membawa seluruh sahabat Zivanka ke dalam ruangan khusus–yang secara otomatis telah tersedia dalam ruangan sempit nan kecil tersebut.

Ketika melihat sebuah pintu terbuka, menunjukkan ruangan penuh besi berkilau serta beberapa tombol seperti ruangan lift–di dunianya, ia menganga lebar. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Karena, Xey dan Zey membawa sahabatnya menggunakan tabung yang sama seperti dirinya gunakan tadi dengan ruangan tersebut. Ketika berbunyi bel, ruangan tersebut tertutup rapat seolah-olah menyatu dengan warna dinding dalam ruangan khusus tersebut. Membuatnya menjadi seolah-olah misterius, hilang entah kemana.

Fivers Eternity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang