Sungguh sudah satu setengah jam chenle sendiri berada di dalam gedung kosong ini. Entah pergi kemana orang-orang di dalamnya.
Yang chenle tau, sudah pasti di depan ada banyak orang yang berjaga.
Chenle sedari tadi sibuk mencoba melepaskan ikatan pada tangannya. ia merasa jika dirinya berada disini lebih lama lagi maka sudah pasti ia akan mati dengan sia-sia.
Mata chenle berbinar ketika ikatan tersebut hampir terlepas. Namun tiba-tiba Minghao datang dan menghampiri kearah Chenle.
"Gue bawa minum buat lo"ucap Minghao sembari melepaskan penutup mulut Chenle
"Gue nggak butuh"balasnya ketus
"Butuh. Lo butuh Air"ucap minghao kembali
"Inget, lo lagi hamil Chenle, buka mulut lo"akhirnya chenle mengalah dan membuka mulutnya, minghao membantu chenle meminum airnya
"Sampe kapan gue harus kayak gini?"ucap chenle kepada Minghao yang sedang menutup botol minuman
"Sampai pihak lo ngirim tebusan ke yuna dan kakaknya, tapi mereka nggak akan biarin lo balik lagi sama Jisung, termasuk gue."
"Setelah itu baru lo bisa gue bawa kabur"jelas Minghao panjang lebar
Bugh..
Suara dari pukulan chenle pada rahang kokoh milik Minghao.
Ia segera mencoba melepaskan jeratan pada kakinya, namun Minghao lebih dulu menahan tangannya.
"Lo nggak seharusnya kayak gitu"ucap Minghao mengambil kembali tali yang digunakan untuk mengikat tangan chenle, kali ini ia menjadikan penutup mulut chenle juga sebagai tali tangan agar susah dilepas
"Lo nggak tau anjing, gue cape bangsat! Kenapa hidup gue sial banget anjing anjing, bunuh aja gue sekarang bangsat!"adu chenle dengan air mata yang perlahan mulai keluar
Ia mulai lelah dengan fakta bahwa hidupnya tidak pernah diberikan ketenangan, ia selalu saja menjadi korban disini.
Minghao mendekap tubuh mungil tersebut, walau mendapatkan cerocosan dari sang empunya, namun pada akhirnya chenle tetap menangis di bahu Minghao.
"gue janji setelah ini kita hidup bahagia"ujar Minghao mengelus lembut surai milik chenle
Tak lama kemudian suara Jae-wook terdengar memanggil Minghao, ia segera melepaskan dekapannya dan memberi tahu chenle bahwa ia akan segera kembali.
Setelah Minghao meninggalkan Chenle seorang diri, laki-laki tersebut sibuk bergelut dengan pemikirannya sendiri.
Tanpa ia sadari seseorang memperhatikannya.
"Chenle"panggil seseorang dengan pelan, chenle celingukan mencari sumber suara tersebut.
Dan ia menemukan yangyang berada di balik tiang yang paling besar.
Yangyang perlahan menghampiri Chenle dan melepaskan semua ikatan pada tubuh Chenle.
"Ayok cepet le, Jisung ada di luar baru transaksi sama orang-orangnya Yuna"
Chenle mengerti, dan ia mengikuti yangyang dengan hati-hati.
Krek..
Tanpa sengaja Yangyang menginjak sesuatu sehingga rusak dan menimbulkan suara.
Seseorang masuk kedalam ruangan dan menemukan bahwa chenle tidak ada di sana, ia segera memberi tahu teman-temannya.
"Sial sandranya hilang!"ucap salah seorang disana
Chenle buru-buru mengajak yangyang untuk bersembunyi dibalik dinding di pojok.
"Tutup semua akses!, gue yakin dia belum pergi dari lantai ini!"semua orang langsung mencari keberadaan Chenle
![](https://img.wattpad.com/cover/368772460-288-k383405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY TO BAD BOY [JICHEN] END.
Fanfictionpernahkah kalian berpikir apa yang akan terjadi ketika pembangkang bertemu dengan pemiliknya?